LAPORAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN MENGGUNAKAN ECENG GONDOK
LAPORAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN MENGGUNAKAN ECENG GONDOK
ABSTRAK
Kertas adalah bahan yang tipis dan
rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang
digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Bahan baku pembuatan
kertas ada 3, yaitu bahan baku kayu, non kayu dan serat bekas. Ada beberapa jenis
kertas antara lain kertas HVS, kertas pembersih (tissue), kertas minyak, dan kertas
seni (art paper). Proses pembuatan kertas dan pulp dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu proses mekanik, proses kimia dan proses semi kimia.
Kata kunci: Proses
Mekanik, Proses Kimia dan Proses Semi Kimia.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar i
Abstrak
ii
Daftar
Isi iii
BAB
I
1.1 LatarBelakang 1
1.2
PerumusanMasalah 2
1.3
TujuanPenulisan
2
BAB
II
TinjauanPustaka
3
2.1
Bahan Baku Pulp danKertas 3
2.1.1
Bahan Baku Kayu
3
2.1.2
Bahan Baku Non Kayu
3
2.1.3
Bahan Baku Sekunder
3
2.1.4
Komposisi Kimia Kayu 4
2.2
BahanPenunjang Pulp danKertas 6
2.3
Jenis-jenis Proses Pembuatan Pulp danKertas 6
2.3.1
Proses Mekanik 6
2.3.2
Proses Kimia 6
2.3.3
Proses sulfat 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, dan tak lupa pula kita mengucapkan salam
dan shalawat kepada Nabi Junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari alam yang tak berpendidikan ke alam yang berpendidikan, seperti yang
kita rasakan saat sekarang ini. Sehingga penulis dapat menyusun tugas Mata
Kuliah Teknologi Kertas yang berbentuk Paper yang berjudul “Proses Pembuatan
Kertas Seni’’ Penulis menyusun tugas ini dalam bentuk Paper bertujuan untuk memenuhi
tugas yang di berikan oleh Dosen yang mengajar matakuliah Teknologi Kertas dan untuk
dapat di manfaatkan ke arah yang lebih baik oleh pembacanya.
Dalam penulisan paper ini masih banyak lagi kekurangan-kekurangan
yang harus di perbaiki, maka dari itupenulis senantiasa menerima kritikan dan
saran dari pembaca paper ini. Harapan dari penulis, semoga paper ini menambah wawasan
dan ilmu, khususnya bagi penulis sendiri dan pada umumnya bagi pembaca paper
ini.
Bukit
Indah, Maret 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai
media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang
dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan
untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi
baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban
dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari
tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa
Sumeria, prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan
daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah nusantara
beberapa abad lampau.
Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar
di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton of pulp, 278 juta ton kertas dan
karton, dan menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya dalam dekade
berikutnya diperkirakan antara 2% hingga 3.5% per tahun, sehingga membutuhkan
kenaikan kayu log yang dihasilkan dari lahan hutan seluas 1 sampai 2 juta
hektar setiap tahun. Dalam proses produksinya industri pulp and paper
membutuhkan air dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini dapat mengancam
kelestarian habitat di sekitarnya karena mengurangi tingkat ketersediaan air
bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu air. Pulp dibuat secara mekanis
maupun kimia dengan memisahkan serat kayu atau selulosa dari bahan lain. Dalam
proses kraft pulping, larutan campuran antara sodium hidroksida dan sodium
sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak berserat. Pulp kemudian
diputihkan untuk menghasilkan kertas yang putih. Beberapa zat kimia digunakan
dalam proses pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida,
kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen peroksida dan sodium peroksida.
Setelah penambahan filter dan pewarna, bubur kertas dibuat menjadi kertas.
Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap penyelesaian
Eceng gondok merupakan gulma
yang tumbuh di wilayah perairan yang hidup
terapung pada air yang dalam atau mengembangkan perakaran di dalam lumpur
pada air yang dangkal. Gulma air tersebut
juga banyak terdapat di waduk-waduk.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa baku pembuatan pulp dan kertas?
2. Apa penunjang pulp dan kertas?
3. Apa jenis-jenis proses pebuatan kertas?
1.3 Tujuan
penulisan makalah
a. untuk mengetahuibahan baku pup dan
kertas
b. untuk mengetahui bahan penunjang pulp
c. Mengetahui proses pembuatan kertas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Baku
Pulp dan Kertas
Untuk memperoleh serat ini diperoleh
dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis kayu (wood) dan bukan kayu (non wood).
2.1.1 Kayu (Wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan
ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu berdaun lebar dan kayu berdaun jarum. Kayu
berdaun lebar umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau seperti, Albazia
Falcatera, Eucalyptus sp dan Antochehalus caladabin. Sedangkan daun berjarum
selalu hijau sepanjang tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim kemarau
seperti tusam.
Analisis sifat pengolahan kayu
digunakan untuk mengetahui jenis kayu yang cocok sebagai bahan baku pulp.
Analisis ini meliputi rendemen pulp, konsumsi bilangan permangate, panjang
putus dan faktor retak.
2.1.2 Bukan
Kayu (Non Wood)
Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Serat kulit
batang : fax, jule, rami kenaf, haramay
Serat
daun : manila, abaca, sisal,
palm, nenas
Serat bulu
biji : kapas, kapuk
Serat
rerumputan : merang, jerami, baggase,
bambu, gelaga
2.1.3 Bahan baku sekunder
Guna
penghematan atau efisiensi serat dari bahan baku primer, maka dewasa ini telah
diusahakan pemanfaatan kertas bekas dari berbagai jenis kertas dan karton
sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan dari kertas, karton bahkan dari
baju bekas yang dikenal dengan serat primer.
2.1.4 Komposisi Kimia Kayu
Komposisi kimia kayu terdiri dari :
- Selulosa
Bagian utama dinding sel kayu yang berupa polimer
karbohidrat glukosa dan memiliki komposisi yang sama dengan pati. Beberapa
molekul glukosa membentuk suatu rantai selulosa. Selulosa juga termasuk
polisakarida yang mengidentifikasi bahwa didalamnya terdapat berbagai senyawa gula.
Selulosa berantai panjang dan tidak bercabang. Selama
pembuatan pulp dalam digester, derajat polimerisasi akan turun pada suatu
derajat tertentu. Penurunan derajat polimerisasi tidak boleh terlalu banyak,
sebab akan memendekkan rantai selulosa dan membuat pulp tidak kuat. Selulosa
dalam kayu memiliki derajat polimersasi sekitar 600 – 1500. Rantai selulosa
yang lebih pendek akan menghasilkan pulp yang encer.
- Hemiselulosa
Hemiselulosa adalah polimer yang dibentuk dari gula
sebagai komponen utamanya. Hemiselulosa adalah polimer dari senyawa gula yang
berbeda seperti :
·
Hexoses : glukosa, manosa dan galaktosa
·
Pentxoses :
xylose dan arabinase
Hemiselulosa memiliki derajat polimerisasi lebih kecil
dari 300. Hemiselulosa adalah polimer bercabang atau tidak linear. Selama
pembuatan pulp hemiselulosa lebih cepat dibandingkan dengan selulosa. Rantai
hemiselulosa lebih pendek dari rantai selulosa.
Hemiselulosa bersifat hidrofilik (mudah menyerap air)
yang menyebabkan struktur selulosa menjadi kurang teratur sehingga air bisa
masuk kejaringan selulosa. Hemiselulosa akan memberikan fibrilasi yang lebih
baik dari pada selulosa dan meningkatkan kualitas kertas.
- Lignin
Merupakan jaringan polimer fenolik
tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga menjadi kaku.
Pulping kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan lignin tanpa mengurangi
serat selulosa secara signifikan. Lignin berfungsi sebagai penyusun sel kayu.
- Ekstraktif
Ekstraktif dapat dikatakan sebagai
substansi kecil yang terdapat pada kayu. Ekstraktif meliputi hormon tumbuhan,
resin, asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangan beracun bagi kehidupan
perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam efiven industri kertas dalam
pembuatan pulp pada prinsipnya adalah mengambil sebanyak-banyaknya serat
selulosa.
Biomassa atau limbah lignoselulosa
tersusun atas komponen-komponen utama. Seperti yang telah dijelaskan diatas.
Pemanfaatan biomassa dalam industri pulp dan kertas sebagai bahan baku telah
digunakan secara luas, karena dapat memberikan keuntungan misalnya mengurangi
ketergantungan industri pulp terhadap kayu hutan, menambah nilai ekonomi karena
memanfaatkan limbah serta dapat menurunkan ongkos produksi.
2.2 Bahan
penunjang pulp dan kertas
1. NaOH
2. clay/kaolin
3. bahan
pewarna
4. CaCO3
5. Tapioka
6. KNO3
7. Rosin/Arpus
2.3 Jenis-jenis
proses pebuatan kertas
2.3.1 Proses Mekanik
pulp dibuat dengan tidak memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja
tanpa pereaksi-pereaksi kimia. Pembuatan pulp secara mekanis ini memerlukan
biaya yang sangat besar, disebabkan disini tidak dipakai pereaksi-pereaksi
kimia untuk menghancurkan potongan-potongan kayu, yang akan dijadikan pulp atau
kertas.
2.3.2 Proses kimia
pulp
secara kimia biasanya menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung.
Lignin dilarutkan dari bagian lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses
ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu kemudian
dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang dibutuhkan.
2.3.3 proses sulfat
Kayu yang halus
dimasukkan kedalam tempat penampung yang kemudian akan digester (dimasak).
Setelah potongan-potongan kayu tersebut di masukkan ke dalam digester, kemudian
dimasukkan pula natrium sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap dan di
aduk dengan suatu alat pengaduk yang terdapat dalam digester. Digester ini
dibuat dari logam steel dan tekanan uapn110lb/in2. Pulp yang telah jadi
dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan
terpisah.
2.3.4 Proses Sulfit
Mula-mula sulfur
dicairkan dalam tanki pencair atau pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas
yang berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi. Dalam pemanasan ini
sulfur diuapkan dan selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran dengan
dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol agar SO3 tidak terbentuk. SO2
terjadi didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang melingkar-lingkar yang
dikelilingi air.
2.3.5 Proses Semikimia
Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh
Mitscherlich pada tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan
yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan
yang paling baik.
BAB
III
PROSES
PEMBUATAN KERTAS SENI
3.1 Bahan
baku kertas seni
1. eceng gondok
3.2 Proses
pembuatan kertas seni
3.2.1 Pembuatan Bubur Kertas
Pembuatan bubur kertas yaitu eceng gondok direndam dalam air, dihaluskan hingga menjadi
bubur. Dalam tangki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry.
Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin
kertas. Bubur kertas sambil diaduk ditambahkan bahan penolong yaitu kanji,
rosin dan aluminium sulfat (kanji untuk daya rekat kertas sedangkan rosin dan
aluminium sulfat untuk daya serap air supaya tidak blobor).
3.2.2 Pembentukan lembaran
Bubur kertas hasil pencampuran dibuat lembaran menggunakan
cetakan dari kasa 200 mesh dengan ukuran panjang dan lebar sesuai dengan ukuran
yang diinginkan. Tiriskan bubur kertas di atas kasa menggunakan bahan
penyerap. Apabila akan diterakan motif/corak tertentu pada permukaan
lembaran, lakukan penirisan sebagian air kira-kira 1 cm di atas kasa,
kemudian atur motif sesuai keinginan, dan tiriskan air yang tersisa.
3.2.3 Pengepresan
Lembar kertas yang diangkat dari kasa masih banyak
mengandung air dan harus dikeluarkan. Untuk mengurangi kandungan air tersebut
dilakukan pengepresan dengan alat pres manual sampai air tidak menetes lagi
dari lembaran, kira-kira sampai kadar air 40 %.
3.2.4 Pengeringan
Untuk mendapatkan kertas yang kering, tahap terakhir
dilakukan pengeringan dengan cara dijemur atau dianginkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang berasal dari pulp.
2. Eceng
gondok merupakan gulma yang tumbuh di
wilayah perairan yang hidup terapung pada air yang dalam atau
mengembangkan perakaran di dalam lumpur pada air yang dangkal
3. Komposisi
Kimia Kayu yaitu selulosa, lignin, Ekstraktif, hemi selulosa
4.2 Saran
Dalam pembuatan kertas seni
bisa juga menggunakan bahan baku seperti dari ampas tebu dll.
DAFTAR PUSTAKA
Artati, E.K dan Fadilah. 2006. Delignifikasi
Dengan Proses Organosolv. http://www.sirine.uns.ac.id/penelitian.php.
Diakses tanggal 2 Januari 2013.
Manarisip, J.M. 2001. Pemasyarakatan Pembuatan Kertas Seni. Menado
Pasaribu, G. 2007. Pengolahan Eceng Gondok Sebagai Bahan Baku Kertas Seni. kalah Utama pada Ekspose Hasil-Hasil Penelitian : Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan. Padang
Santoso, B. D, Saputra dan Prasetyo, R. 2005. Kajian Eceng Gondok sebagai Bahan
Baku Industri dan Penyelamat Lingkungan Hidup
di Perairan. Prosiding
Seminar Nasional IV Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia (MAPEKI).
Samarinda
Suprapti, S. 2008. Adaptasi
Morfologi Fisiologi dan Anatomi Enceng Gondok
(Eichhornia crassipes (Mart Solm) di
Berbagai Perairan Tercemar. Universitas Dipenogoro
Taufikurahman, A. 2008. Prospek
Pemanfaatan Eceng Gondok dalam Industri Pulp dan
Kertas. Berita Selulosa, 29 (1) : 3-7
0 Response to "LAPORAN PEMBUATAN KERTAS SENI DENGAN MENGGUNAKAN ECENG GONDOK"
Post a Comment