Praktikum Fisika Dasar " Mikrometer Sekrup "
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul Praktikum
1.2
Tanggal Prakikum
18 oktober 2014
1.3
Tujuan Praktikum
Mampu dan mahir menggunakan mikrometer untuk
mengukur diameter atau ketebalan plat atau lempengan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi mikrometer
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang cukup
presisi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm.
penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda yang
melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.mikrometer juga berfungsi untuk
mengukur panjang/ketebalan diameter benda yang cukup kecil.
Adapun bagian bagian dari mikrometer sekrup adalah;
a.bingkai
bingkai
ini berbentuk huruf c terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat
agak tebal dan kuat.tujuannya untuk menimilkan peregangan dan pengerutan yang
mengganggu pengukuran.
b.landasan(anvil)
berfungsi
sebagai penahan ketika benda diletakkan diantara anvil dan spindle.
c.spindle
merupakan
landasan yang dapat digerakan menuju landasan.
d.pengunci
sebagai
penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur.
e.sleeve
adalah
merupakan skala utama.
f.
thimble
adalah
tempat skala nonius.(giancoli douglas c.2001).
2.2
Mikrometer Luar
Alat ukur yang dapat mengukur dimensi luar
dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sejajar yang berhadapan, yaitu
sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada satu sisi rangka berbentuk U, dan
sebuah muka ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak
tegak lurus terhadap muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang
mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer luar digunakan untuk
ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang.
2.3 Mikrometer dalam
Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam
dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi,
yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka
ukur lainnya yang terletak pada ujung spindle yang dapat bergerak searah dengan
sumbunya, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai graduasi yang
sesuai garis tengah dari lubang suatu benda.
2.4
Mikrometer
kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan
dari langkah-langkah dan slot-slot.Skala pada
mikrometer sekrup ada dua yaitu ;
1.
Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak
berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.
2.
Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis
lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.Bagian utama
mikrometer sekrup ialah sebuah poros berulir yang terpasang pada sebuah
silinder pemutar yang disebut Bidal. Poros berulir masuk mengulir pada
Silinder berskala 0,01 mm
dan 0,5 mm. Silinder berskala ini tepat dilingkup oleh silinder pemutar ter
bagi oleh garis-garis skala menjadi 50 bagian yang sama. Ulir pada batang
silinder pemutar mempunyai ketepatan 0,5mm, ini artinya kalau ulir silinder
diputar satu putaran, ia maju atau mundur 0,5 mm, karena silinder pemutar
memiliki 50 skala disekelilingnya. Kalau silinder pemutar berputar sebesar satu
skala , batang silinder maju atau mundur 0,5/50 mm = 0,01 mm atau 0,001 cm.
Dengan demikian skala pada silinder berskala menunjukkan ukuran dalam milimeter
dan tengahan milimeter, sedangkan skala pada silinder pemutar menunjukkan
ukuran dalam persatuan milimeter. (Giancoli,Douglas C.2001).
Mikrometersekrup memiliki batas ukur maksimal 25mm. Tanpa
skala nonius, nst skala utama alat ini adalah ,5 mm karena pada jarak 25mm
skala utama terbagi dalam 50 skala. Sehingga jarak dua skala terdekat =0,5 mm.
1)
Mikrometersekrup
memiliki skala nonius putar yang terdiri atas 50 skala ( untuk satu kali putar
) yang sama harganya dengan jarak satu skala utama. Maka, nst nonius
: Nst nonius =0,01 mm
0,01 merupakan nst skala nonius sekaligus merupakan ketelitian mikrometersekrup. Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat yang ukurannya sangat kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong. Untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat tipis digunakan mikrometer sekrup. Seperti halnya jangka sorong, mikrometer sekrup juga memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
0,01 merupakan nst skala nonius sekaligus merupakan ketelitian mikrometersekrup. Benda yang ukurannya sangat tipis seperti kertas atau kawat yang ukurannya sangat kecil tidak dapat diukur menggunakan jangka sorong. Untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat tipis digunakan mikrometer sekrup. Seperti halnya jangka sorong, mikrometer sekrup juga memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius.
Secara
garis besar, mikrometersekrup terdiri atas :
a.
Rahang
tetap, yang berisi skala utama yang dinyatakan dalam satuan mm. Panjang skala
utama umumnya mencapai 25 mm.
b.
Poros
berulir, yang dipasang pada silinder pemutar (bidal).
c.
Rahang
geser, yang dihubungkan dengan bidal, yang digunakan untuk memegang benda yang
akan diukur bersama dengan rahang tetap.
Untuk menggunakan mikrometersekrupcdapat dilakukan dengan
langkah berikut :
1.
Putar
bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam sehingga ruang antara
kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur.
2.
Letakkan
benda di antara kedua rahang.
3.
Putar
bidal (pemutar) searah jam sehingga saat poros hampir menyentuh benda,
pemutaran dilakukan dengan menggunakan roda bergigi agar poros tidak menekan
benda. Dengan memutar roda berigi ini, putaran akan berhenti segera setelah
poros menyentuh benda. Jika sampai menyentuh benda yang diukur, pengukuran
menjadi tidak teliti.
4.
Putar
sekrup penggeser hingga terdengar bunyi klik satu kali.
5.
Baca hasil pengukuran pada skala utama dan
skala nonius dengan rumus
(http://mikrometer/Mahasiswa
Sibuk micrometer sekrup.html)
H
= (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)
Beberapa hal yang diperlukan sewaktu menggunakan mikrometer
sekrup:
1.
Permukaan benda ukur, mulut ukur dari mikrometer sekrup harus
dibersihkan dahulu adanya kotoran, terutama bekas proses pengukuran dapat
menyebabkan kesalahan ukur maupun merusak permukaan mulut ukur.
2.
Sebelum dipakai kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa.
Kedudukan nol disetel dengan cara merapatkan mulut ukur dengan ketelitian
silindet tetap diputar dengan memakai kunci penyetel sampai garis referensi dari
skala tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar.
3.
Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.
Apabila dimensi tersebut cukup satu bar maka poros ukur dapat digerakkan dengan
cepat dengan cara menyelindingkan silinder putat pada telapak tangan. Jangan
sekali-kali memutar rangkanya dengan memegang silinder putar seolah-olah
memegang mainan kanak-kanak.
4.
Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup di
telapak tangan kanan, dan ditahan oleh kelingking, jari manis, serta jari
tengah. Telunjuk dan ibu jari dugunakan untuk memutar silinder pusat.
Setelah digunakan dalam jangka waktu yang lama, mikrometer
perlu dikalibrasi untuk mendapatkan tingkat kecermatan sesui dengan standarnya.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalibrasi mikrometer adalah.
a.
Gerakan
silinder putar/poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi
goyangan karena ausnya ulir utama.
b.
Kedudukan
nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus menunjukan nol.
c.
Kerataan
dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor).
d.
Kebenaran
dari hasil pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang benar.
e.
Bagian
- bagian seperti gigi gelincir dan pengunci poros ukur harus berfungsi dengan
baik.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Alat dan bahan
1. Mikrometer sekrup dan pengunci 1
buah
2. Kelereng 1 buah
3. Triplek 1 buah
4. Plat logam 1 buah
3.2 Cara Kerja
1. Sebelum dipakai untuk pengukuran
dilakukan pengukuran terlebih dahulu dilihat apakah micrometer berada dalam
posisi nol atau tidak. Caranya yaitu memutar sekrup S sehingga ujung A dan B
bertemu dan terdengar bunyi krik lalu diligat apakah lingkaran nonius telah
berimpit dengan garis nol atau tidak. Caranya yaitu memutar sekrup sehingga
ujung A dan B bertemu dan berbunyi krik-krik lalu dilihat apakah lingkaran
nonius telah berimpit dengan garis nol skala utama dan garis nol nol nonius
telah 1 garis dengan garis tengah skala utama.
2. Setelah posisi nol dicapai maka
benda diletakkan yang akan diukur diantara ujung A dan B dengan memutar sekrup
S sehingga unjung A dan B tepat menyentuh kedua sisi benda itu.
3. Kemudian dilakukan percobaan
pengukura, dengan cara : angka skala utama yang kelihatan dicatat dari angka
nol sampai lingkaran nonius. Kemudian ditambahkan dengan angka skala nonius
yang segaris Atau mendekati garis tengah utama skala utama setekah dikalikan
dengan ketelitian micrometer (0,01 mm).
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a.
Kelereng susu
Tabel 1.1 pengukuran terhadap
kelereng susu
Skala
utama
|
Skala
nonius
|
x
( 0,01 mm )
|
Hasil
|
15
mm
|
25
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
15,25
mm
|
15
mm
|
22
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
15,22
mm
|
15
mm
|
27
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
15,27
mm
|
Rata
– rata hasil
|
15,25
mm
|
b.
Plat logam
Tabel 1.2 pegukuran plat logam
Skala
utama
|
Skala
nonius
|
x
( 0,01 mm )
|
Hasil
|
1
mm
|
14
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
1,14
mm
|
1
mm
|
10
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
1,10
mm
|
1
mm
|
11
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
1,11
mm
|
Rata
– rata hasil
|
1,12
mm
|
c.Triplek
Tabel 1.3 pegukuran terhadap triplek
Skala
utama
|
Skala
nonius
|
x
( 0,01 mm )
|
Hasil
|
3
mm
|
2
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
3.02
mm
|
3
mm
|
6
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
3,06
mm
|
3
mm
|
3
mm
|
x
( 0,01 mm )
|
3,03
mm
|
Rata
– rata hasil
|
3,04
mm
|
4.2 Pembahasan
Mikrometer merupakan
alat untuk mengukur ketebalan suatu benda. Jangka sorong tidak dapat
dipergunakan untuk pembacaan dengan ketelitian 0,01 mm dengan tepat. Dengan adanya
micrometer dapat mengukur dari ketelitian 0,01 mm sampai 0,002 mm. Kekurangan
dari micrometer ini adalah jarak pengukurannya pendek, hanya sampai 25
mm(bagian luar micrometer).
Dari
percobaan yang telah dilakukan, pengulangan pengukuran benda diulangi sebanyak
5 kali. Tujuannya untuk mencari rata-rata terdapat perbedaan dari pengukuran
pada benda tersebut. Dan ketika dilakukan pengukuran, memang terdapat perbedaan
pada pengukuran. Ini dikarenakan karena perbedaan titik yang terdapat pada permukaan
yang tmenyebabkan terjadinya perbedaan pengukuran.pada kelereng susu dari
percobaan didapat skala utamanya 15 mm tetapi memiliki skala nonius yang
berbeda yaitu 25 mm,22mm,27mm.perbedaan skala nonius ini dikarenakan oleh
lingkaran pada kelereng susu tersebut tidak utuh sehingga skala noniusnya tidak
sama.ini dikarenakan karena terkadang kelereng terbentur pada saat proses
pembuatan sehingga lecet.sedangkan pada plat logam didapat juga skala nonius
yang berbeda yaitu 14mm,10mm,11mm dengan skala utama yang sama.ini dikarenakan
lempengan plat logam yang tidak datar tapi terdapat banyak lekukan sehingga
skala noniusnya berbeda.kemudian pada triplek pada percobaan ini skala
noniusnya berbeda yaitu 2mm,3mm,6mm dikarenakan pada saat melakukan pengukuran ketebalan triplek tidak
sama sehingga hasilnya pun berbeda.
BAB V
KESIMPULAN
1.
Mikrometer
sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi.
Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. mikrometer
digunakan untuk mengukur diameter
luar,dalam dan ketinggian bahan yang digunakan pada percobaan .
2.
Pengukuran rata-rata ketebalan plat logam
1,12 mm, sedangkan ketebalan pada triplek adalah 3.04 mm, da, pada diameter
kelereng adalah 15,25 mm.
3.
Perbedaan nilai skala nonius pada percobaan
ini diakibatkan karena benda yang tidak bulat seutuhnya,benda yang terkadang
terbentur,pemotongan yang salah.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli,Douglas C.2001.Fisika .Jakarta:Erlangga.
Halliday.David dan Robert Resnick.1999.Fisika edisi 3.Jakarta:Erlangga.
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/06/mikrometer.html
http://mikrometer/Mahasiswa Sibuk micrometer sekrup.html
0 Response to "Praktikum Fisika Dasar " Mikrometer Sekrup ""
Post a Comment