Praktikum Kimia Dasar " Membedakan Campuran dan Senyawa "
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Praktikum
Membedakan campuran dan senyawa
23
Mei 2014
1.3 Tujuan
Praktikum
Membedakan
campuran Homogen dan Heterogen
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Secara umum,
materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : unsur, senyawa, dan campuran.
Unsur merupakan jenis materi yang paling sederhana dengan sifat fisika dan
kimia yang unik. Suatu unsur hanya memiliki satu jenis atom penyusun. Oleh
karena itu, unsur tidak dapat dibagi-bagi secara fisika maupun kimia. Senyawa merupakan
jenis materi yang tersusun dari dua atom atau lebih unsur berikatan kimia. Air,
garam, dan karbon dioksida merupakan contoh senyawa yang umum. Campuran
merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Cmpuran ada
yang berupa homogen dan campuran heterogen. Baik unsur, senyawa, dan campuran
memiliki sifat-sifat dan masing-masing dapat diklasifikasikan berdasarkan
sifat-sifatnya. Banyak unsur, senyawa, dan campuran yang dapat digunakan
sehari-hari. (Achmad, 1988)
2.1 Senyawa
Senyawa
merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang berikatan
kimia atau senyawa di bentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia.
Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunya. Contohnya
adalah natrum klorida atau yang biasa dikenal dengan garam dapur.
2.2 Campuran
Campuran
merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada
yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran heterogen
merupakan campuran yang masih memiliki
batas yang dapat terlihat antara komponen-komponen penyusunya. Campuran homogen
merupakan campuran yang batas antar komponenya tidak terlihat. Campuran homogen
dinamakan juga larutan, sedangkan campuran heterogen disebut juga dengan
suspensi. ( Achmad,1988 )
2.3 Unsur
Sudah sejak zaman dahulu, para ahli
kimia/fikir menduga bahwa ada zat-zat yang berfungsi sebagai zat dasar atau zat
penyusun dari seluruh zat yang ada di alam semeta ini. Zat semesta ini disebut
unsur/element. Suatu unsur merupakan bntuk paling sederhana dari materi. Oleh
karena itu, merupakan zat tunggal. Unsur adalah bentuk paling paling sederhana
dari suatu zat, terdiri hanya dari satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah
lebih dari 115 unsur yang terkenal. Unsur-unsur dikelomkkan pada suatu tabel
yang disebut tabel periodik unsur. ( Achmad,1988 )
Jika beberapa zat bergabung / bercampur tanpa melakukan
reaksi kimia, maka campuran zat-zat tersebut adalah campuran. Dalam kehidupan
sehari-hari banyak menjumpai contoh-contohnya : air laut, udara, dan makanan.
2.4 Perbedaaan antara Campuran dan Senyawa
lain
Campuran :
a.
Campuran tak tertentu
tanpa reaksi kimia.
b.
Perbandingan komponen
yang menyusun campuran tidak tentu dan
dapat sembarang.
c.
Komponen-komponen
campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
d.
Campuran dapat
dipisahkan menjadi komponen-komponen dengan cara fisis.
Senyawa
:
a.
Senyawa terbentuk
melalui reaksi kimia.
b.
Perbandingan komponen
yang menyusun senyawa melalui cara tertentu dan tetap.
c.
Komponen-komponen
senyawa kehilangan sifat semulanya.
d.
Senyawa tidak dapat
dipisahkan menjadi komponen-komponen dengan cra fisis, tetapi harus melalui
cara reaksi kimia.
( Achmad dan Anshary, 1999 )
2.5 Pemisahan Campuran dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. Filtrasi ( penyaringan )
Filtrasi adalah cara pemisahan zat
padat dari cairan melalui saringan ( filter ) yang berpori-pori, di
laboratorium kita dapat bereksperimen untuk
memisahkan pasir dari air dengan corong yang dilapisi kertas saring.
Pasir tinggal di kertas saring air akan turun kebawah menenbus kertas saring,
cairan hasil penyaringan tersebut disebut filtrat. Cara filtrat juga digunakan
untuk memisahkan zat-zat yang kelarutanya berbeda misalnya : gula yang dikotori
pasir, gula tersebut dimasukkan ke air, gula akan melarut kedalam air,
sedangkan pasir tidak melalui penyaringan akan memisahkan air dengan pasir
sedangkan gula yang larut akan turun mengikuti air sebagair filtrat. Lalu filtrat
dipanaskan sehingga menguap dan menghasilkan gula padat/kristal.
2. Destilasi ( penyulingan )
Destilasi
adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur dengan
cairan lain yang titik didihnya berbeda.
3. Kristalisasi ( penghamburan )
Kristalisasi
adalah cara memperoleh zat padat yang larut dalam air. Cara-cara kristalisasi :
a. Cara
Penguapan
Cairan dilakukan malalui pemanasan,
sehingga membentuk kristal padat. Cara ini sering digunakan pada pembuatan garam.
Air laut diuapkan dengan sinar matahari atau api dengan suhu tertentu akan
menguap dan akan membentuk kristal garam.
b. Cara
Pendinginan
Zat-zat
padat lebih mudah larut dalam air panas dari pada dalam air dingin, jika suatu
larutan didinginkan maka kelarutan zat akan berkurang, sehingga muncul seperti
kristal. Cara ini dipakai pada industri belerang.
4. Ekstraksi ( pengairan )
Ekstraksi
adalah cara pemisahan suatu zat dari campuranya dengan melarutkan zat tersebut
pada pelarut yang sesuai. Zat yang diperoleh disebut sari (ekstrak).
5. Adsorpsi ( penyerapan )
Adsorpsi
adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secra kuat sehingga menepel pada
permukaan.m zat penyerap yang banyak digunakan adalah karbon aktif ( arang
murni ) yang mampu menyerap gas, zat warna bahkan mikroorganisme.
6. Kromatografi ( pemisahan zat-zat pewarna
)
Kromatografi
adalah pemisahan berdasarkan kecepatan zat-zat terlarut yang sama-sama dengan
pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umumnya dilakukan pada
pemisahan zat yang berwarna. ( Achmad dan Anshary,1999 )
|
Hubungan
antara unsur, senyawa, dan materi lainya :
Ø Diagram
titik didih campuran biner
Telah
diketahui, bahwa fraksi uap suhu berisi lebih banyak cairan yang titik didihnya
rendah. Bila uap ditambahkan, kemudian diuapkan lagi, maka fraksi uap berisi
lebih banyak lagi cairan dengan titik didih rendah. Bila proses kita ulang
terus akhirnya didapati fraksi uap yang berisi lebih banyak cairan dengan titik
didih rendah dan larutan berisi fraksi yang titiknya tinggi. Proses ini disebut
destilasi fraksional isotermal.
Ø Destilasi
Campuran Biner
Hasil
destilasi campuran biner tergantung dari jenis campuranya, jenis campuran 1,2,3
memberikan yang berbeda satu dengan yang lainya. Kenyataan ini dapat diambil
manfaatnya untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Ø Kelarutan
pasangan cairan yang bercampur sebagai pasangan cairan yang bercampur sebagian
dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a.
Campuran dengan
temperature pelarut kritis maksimal
b.
Campuran dengan
temperature pekarutan kritis minimal.
c.
Campuran dengan temperature
pelarutan maksimal dan minimal
d.
Campuran cairan tanpa
temperature pelarutan kritis.
(
Sukardjo,1989)
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1
Alat-alat
·
Gelas ukur 250 ml
·
Lampu spritus 1 buah
·
Corong 1 buah
·
Cawan penguap 1 buah
·
Kertas saring
·
Kawat kasa
·
Kaki tiga
·
spatula
3.1.2 Bahan
·
Minyak kelapa 4 ml
·
Garam dapur 5 gram
·
Pasir 13 gram
·
Air ( aquadest ) 17 ml
3.2 Cara Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini adalah :
1.
Diambil 13 gram pasir,
dimasukkan kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan 17 ml air suling, diaduk
perlahan-lahan. Dibiarkan beberapa saat, lalu diamati, apakah air jernih
kembali.
2.
Kertas saring dilipat
hingga membentuk kerucut, dimasukkan kedalam corong, dibasahi sedikit dengan
air agar kertas saring melekat pada corong.
3.
Campuran percobaan
nomor 1, diaduk kembali Dan ditambahkan 5 garam dapur, dan diaduk lagi. Saring campuran
tersebut dan kumpulkan filtratnya dalam gelas kimia. Amati dengan mencicipi
filtratnya.
4.
Filtratnya yang
diperoleh dimasukkan kedalam cawan penguap lalu dipanaskan pada tungku kaki
tiga. Amati terbentuknya kristal kembali ( rekristalisasi ).
5.
4 ml minyak kelapa
ditambahkan dengan 4 ml air suling dan sambil diamati. Kemudian dikocok campuran
tersebut dan dibiarkan beberapa saat, amati campuran tersebut, larut atau
tidak.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No.
|
Cara kerja
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
13
gram pasir + 17 ml air suling, di aduk dan dibiarkan beberapa saat.
|
Airnya
keruh
|
2.
|
Campuran
1 diaduk dan ditambahkan 5 gr garam dapur dan diaduk lagi.
|
Airnya
tetap keruh dan garam dapurnya larut.
|
3.
|
Campuran
tersebut disaring dan dikumpulkan filtratnya.
|
Setelah
disaring, airnya menjadi jernih dan dicicipi filtratnya terasa asin.
|
4.
|
Filtrat
tersebut dipanaskan.
|
Terjadi
rekristalisasi ( pengkristalan kembali ) dan rasanya lebih asin.
|
5.
|
4
ml minyak makan + 4 ml air suling di kocok dan dibiarkan.
|
Campuran
tersebut terbentuk menjadi 2 bagian, lapisan dibawah air dan lapisan diatas
air.
|
4.2 Pembahasan
Setelah
air suling dicampur dengan pasir, warna air akan berubah menjadi sedikit keruh,
setelah beberapa saat air akan tetap keruh karena pasir tersebut masih sedikit
mengandung tanah (belum steril). Campuran diatas bukan termasuk campuran
homogen, melainkan campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang
terdiri dari senyawa yang berbeda. Mengapa termasuk kedalam campuran heterogen
? karena pasir dan air apabila kita campur keduanya tidak akan larut, dimana
pasir sukar dilarutkan oleh air.
Kemudian ditambah 5 gr garam lalu
diaduk kembali, garam akan larut didalam air sehingga air berubah menjadi rasa
asin. Larutan ini disebut campuran homogen. Setalah itu disaring, sehingga air
yang mengandung garam dan pasir terpisah, dan diperoleh filtratnya lalu
dipanaskan dan menjadi kristal garam (rekristalisasi). Proses ini terjadi
karena setiap larutan yang dicampurkan memilki sifat yang sama. Apabila dipanaskan
akan menghasilkan zat yang semula (terbentuk kembali).
Unruk hasil minyak dan air, keduanya
tidak terjadi pencampuran secara sempurna, dengan kata lain kedua senyawa itu
tidak larut, karena massa jenis minyak lebih ringan dari air yang disebut campuran
heterogen.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Campuran homogen yaitu
campuran yang bersifat serba sama, partikelnya tidak dapat dibedakan. Contohnya
: campuran garam dan air
2.
Campuran heterogen
yaitu campuran yang bersifat serba neka, partikel-partikelnya terlihat jelas.
Contohnya : pasir + air dan air + minyak
3.
Pada penambahan air dan
garam akan menghasilkan endapan garam apabila larutan tersebut dipanaskan dan
hal ini bisa disebut menghasilkan senyawa baru yaitu NaCL.
5.2
SARAN
Pada
saat mengambil pasir untuk percobaan ini diharapkan pasir yang bagus atau tidak
bercampur dengan tanah , sehingga pada saat dicampurkan dengan air tidak
berwarna keruh, yang dapat mengurangi efisien dari praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad.1989.Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Anshary,irfan.1999. Kimia SMU 1. Jakarta : Erlangga
Sukardjo.1989.Kimia Fisika. Jakarta : PT RINEKA CIPTA
LAMPIRAN II
TUGAS
1.
Tuliskan rumus molekul
minyak
2.
Mengapa trjadi homogen
dan heterogen ?
3.
Sebutkan jenis-jenis
reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut.
4.
Jelaskan bagaimana
kondisi atau keadaan air setelah bercampur.
Jawaban
:
1.
Rumus moleku dari
minyak :
CH3 ( CH2) 16
COOH
2.
Homogen tejadi apabila
kedua senyawa dapat menyatu saat dicampurkan. Dan dari hasil campuran tersebut
akan terbentuk senyawa baru. Homogen berarti sama atau tersdispersi secara
merata. Sedangkan heterogen terjadi karena kedua senyawa yang dicampurkan tidak
dapat menyatu atau zat yang ingin dilarutkan tidak dapat atau tidak terlarut.
Dan biasanya campuran heterogen tidak membentuk larutan baru.
3.
Jenis-jenis reaksi yang
terjadi :
·
Air + garam reaksi asam basa / penetralan ( pelarutan zat
)
·
H2O + NaCl NaOH + HCl
·
Air + pasir tidak ada reaksi
·
Air + minyak kelapa reaksi
pelarutan zat
H2O
+ CH3 ( CH2) 16 COOH CH3 ( CH2 ) 16
COOH . H2O
4.
Kondisi air setelah
bercampur yaitu air mengalami perubahan. Kondisi air tidak lagi jenih seperti
semula, melainkan menjadi keruh. Hal tersebut dapat terjadi karena air mudah
terkontaminasi.
0 Response to "Praktikum Kimia Dasar " Membedakan Campuran dan Senyawa ""
Post a Comment