-->

Profil Industri Pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor dan Kalium)


Profil Industri Pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor dan Kalium)
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang sangat berguna untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Pupuk NPK mengandung hara utama dan hara sekunder. Penggunaan pupuk majemuk seperti NPK akan mendapat keuntungan yaitu dengan pemberian satu macam pupuk sudah dapat terpenuhi kebutuhan unsur N, P, dan K dan keuntungan lain menggunakan pupuk majemuk yaitu mudah diaplikasikan mudah diserap tanaman, lebih efektif pemakaiannya dan menghemat waktu serta lebih ekonomis.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Pupuk NPK terdapat unsur utama yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalsium (Ca), adapun komposisi kandungan unsur hara dalam pupuk NPK adalah 16% N, 16% P, 16% K, 0,5% Mg, dan 65% Ca.
Setiap jenis pupuk anorganik pastinya mempunyai berbagai manfaat penting bagi tanaman. Terlebih dalam hal mencukupi kebutuhan hara untuk tanaman.
Jika kita melihat dari kandungan haranya, maka pupuk NPK ini mampu memberikan berbagai macam manfaat yang penting untuk tanaman.
Keberadaan Nitrogen (N) mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman menyerap N sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan NH4+, juga sedikit Urea melalui daun, dan sedikit asam amino larut dalam air.
Tanaman yang mengandung cukup unsur N akan menunjukkan warna daun hijau tua, yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N, daunnya akan menguning (klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman yang lambat, lemah, dan kerdil bisa disebabkan oleh kekurangan N.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman.
Apabila N tersedia di dalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Unsur lain tidak ada yang dapat menggantikan fungsi P (fosfor) dalam tanaman. Hal ini karena tanaman harus mendapatkan unsur P dalam jumlah yang cukup untuk perkembangan pertumbuhannya.
Fungsi penting fosfor di dalam tanaman, yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K, yaitu sekitar 0,1—0,2%.
Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Unsur P juga dapat meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Selain itu, fosfor juga membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang juga akan berpengaruh pada kualitas hasil panen.
Kalium di dalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7—2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila kekurangan K, proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang, yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang.
Kalium juga memiliki fungsi lain seperti menjadi sintesis protein, pemecah karbohidrat, memberi energi bagi tanaman, serta membantu keseimbangan ion dalam tanaman. Kalium juga berpengaruh pada proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata.
Contoh Pupuk NPK
Apabila anda masih merasa penasaran dengan berbagai manfaat sekaligus fungsi dari pupuk NPK. Inilah beragam manfaat yang bisa anda dapatkan:
  • Produktivitas tanaman semakin meningkat.
  • Daya tahan tanaman terhadap serangan hama pun juga semakin naik.
  • Daun tanaman akan semakin hijau sehingga proses fotosintesis pun bisa berjalan lebih optimal.
  • Mampu memicu pembentikan bunga bahkan proses panen akan semakin cepat.
  • Mampu merangsang adanya pertumbuhan akar yang baru.
  • Batang tanaman pun bisa tumbuh tegak sehingga mampu mengurangi resiko tanaman rebah.
  • Mampu memacu pertumbuhan ukuran umbi, buah bahkan juga biji-bijian.
Itulah tadi berbagai macam manfaat yang bisa anda dapatkan dari pupuk NPK yang sering di pergunakan oleh para petani.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, rencananya pabrik-pabrik NPK tersebut akan dibangun dan dioperasikan di PT Pupuk Iskandar Muda (Lhoksemauwe) 2x500.000 ton, PT Pusri Palembang 2x100.000 ton, PT Pupuk Kujang 2x100.000 ton dan PT Pupuk Kaltim 2x500.00 ton, yang akan ditargetkan beroprasi pada tahun ini hingga 2025 nanti.
Dengan yang di sampaikan oleh Bapak Direktur Utama PT Pupuk Indonesia maka akan sangat memungkinkan tersebar nya lowongan kerja di seluruh Indonesia dari barat sampai ke timur.

0 Response to "Profil Industri Pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor dan Kalium)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel