DISTRIBUSI STEAM DAN PENGGUNAANNYA
DISTRIBUSI STEAM DAN PENGGUNAANNYA
1.
PENGERTIAN
Sampai kini steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan
dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan
kimia, bahan kedokteran, daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau
muncul seperti sekarang ini. Steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah
energi yang terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana
energi dapat dihasilkan Peralatan secara
efisien dan ekonomis, sampai ke titik penggunaan. Steam yang bergerak
mengelilingi pabrik dianggap sama dengan transportasi dan penyediaan energi.
Untuk beberapa alasan, steam merupakan komoditas yang paling banyak digunakan
untuk membawa energi panas. Penggunaannya terkenal diseluruh industri untuk
pekerjaan yang luas dari produksi daya mekanis sampai penggunaan proses dan
pemanasan ruangan. Alasan dari penggunaan steam adalah:
-
Steam efisien dan ekonomis
untuk dihasilkan
-
Steam dapat dengan mudah dan
murah untuk didistribusikan ke titik penggunaan
-
Steam mudah dikendalikan
-
Energinya mudah ditransfer
ke proses
-
Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan
-
Steam bersifat fleksibel
Alternatif lain selain penggunaan steam adalah air dan fluida
panas seperti minyak bersuhu tinggi. Masing-masing metoda memiliki keuntungan
dan kerugiannya, Suatu
pemahaman yang lebih baik terhadap sifat-sifat steam dapat tercapai dengan
memahami struktur molekul dan atom materi secara umum dan menerapkan
pengetahuan ini terhadap es, air dan steam. Hampir seluruh unsur mineral dapat
berada pada tiga keadaan fisiknya (padat, cair dan uap), yang merupakan
fasenya. Dalam hal H2O, istilah es, air
dan steam digunakan untuk menunjukan ketiga fase masing-masing. Struktur
molekul es, air, dan steam masih belum sepenuhnya dimengerti, namun alangkah
baiknya untuk mempertimbangkan molekul sebagai sesuatu yang terikat
bersama-sama oleh muatan listrik (mengacu ke ikatan hidrogen). Derajat eksitasi
molekul menentukan keadaan fisik (atau fase) suatu bahan.
2.
TITIK TRIPLE
Seluruh tiga fase untuk bahan tertentu hanya dapat ada secara
bersamaan dalam suatu kesetimbangan pada suhu dan tekanan tertentu, dan hal ini
dikenal dengan titik triple. Titik triple H2O, dimana tiga fase es, air dan steam berada dalam kesetimbangan,
terjadi pada suhu 273,16 K dan tekanan absolut 0,006112 bar. Tekanan ini sangat
dekat ke kondisi vakum sempurna. Jika pada suhu ini tekanannya terus diturunkan,
es akan mencair, menguap langsung menjadi steam.
2.1.Es
Dalam es, molekul terkunci bersama dan tersusun dalam pola
struktur geometris yang hanya dapat bergetar. Dalam fase padatnya, pergerakan
molekul pada pola geometris merupakan getaran posisi ikatan tengah dimana jarak
molekulnya kurang dari satu diameter molekul. Penambahan panas yang terus
menerus menyebabkan getaran yang meningkatkan bahkan mengembangkan beberapa
molekul yang kemudian akan terpisah dari tetangganya, dan bahan padat mulai meleleh
menjadi bentuk cair (selalu pada suhu yang sama pada 0°C, berapapun
tekanannya). Panas yang memecahkan ikatan geometris untuk menghasilkan
perubahan fase tersebut sementara tidak menaikan suhu es, disebut entalphi
pencairan atau panas penggabungan/ fusi. Phenomena perubahan fase ini bersifat
bolak-balik dimana terjadi pembekuan dengan jumlah yang sama dengan panas yang
dilepaskan kembali ke lingkungan. Untuk hampir kebanyakan bahan, masa tipe
berkurang begitu bahan ini berubah dari fase padat ke fase cair. H2O merupakan suatu pengecualian terhadap aturan ini, karena
densitasnya meningkat pada pencairan, hal ini yang menyebabkan es mengambang
diatas air.
2.2.Air
Dalam fase cair, molekul- molekulnya bebas bergerak, namun
jaraknya masih lebih kecil dari satu diameter molekul karena seringnya terjadi
tarik-menarik dan tumbukan. Penambahan panas yang lebih banyak akan
meningkatkan pengadukan dan tumbukan, naiknya suhu cairan sampai suhu didihnya.
2.3.Steam
Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya,
beberapa molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan
yang membuatnya sewaktu-waktu lepas dari cairan ke ruang diatas permukaan,
sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut menyebabkan eksitasi
lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk
meninggalkan cairan jadi meningkat. Dengan mempertimbangkan
struktur molekul cairan dan uap, masuk akal bahwa densitas steam lebih kecil
dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu dengan yang lainnya. Ruang
yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi terisi dengan
molekul steam yang kurang padat. Jika jumlah molekul yang meninggalkan
permukaan cairan lebih besar dari yang masuk kembali, maka air menguap dengan
bebasnya. Pada titik ini air telah mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya,
yang dijenuhkan oleh energi panas. Jika tekananya tetap, penambahan lebih
banyak panas tidak mengakibatkan kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan
air membentuk steam jenuh. Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistim ya
ng sama adalah sama, akan tetapi energi panas per satuan massa nya lebih besar
pada steam. Pada tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 100°C. Tetapi, jika
tekanannya bertambah, maka akan ada penambahan lebih banyak panas yang
peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu, kenaikan tekanan secara
efektif akan meningkatkan entalpi air dan suhu jenuh.
3.
ENTALPI
3.1.Entalpi
air, entalpi cairan atau panas sensible air (hf)
Ini merupakan energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air
dari titik dasar 0°C ke suhu saat itu. Pada referensi suhu 0°C ini, entalpi air
dianggap nol. Entalpi pada keadaan lainnya kemudian dapat diidentifikasikan,
relatif terhadap referensi ini. Panas sensibel merupakan panas yang ditambahkan
ke air yang mengakibatkan perubahan suhu. Tetapi, istilah yang digunakan saat
ini adalah entalpi cairan atau entalpi air. Pada tekanan atmosfir (0 bar g),
air mendidih pada suhu 100°C, dan diperlukan energi sebesar 419 kJ untuk
memanaskan 1 kg air dari 0°C ke suhu didihnya.
3.2.Entalpi
penguapan atau panas laten (hfg)
Ini merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah air pada
suhu didihnya menjadi steam. Perubahan ini tidak melibatkan perubahan pada suhu
campuran steam/air, dan seluruh energi digunakan untuk mengubah keadaan dari
cairan (air) ke uap (steam jenuh). Istilah lama panas laten didasarkan pada
kenyataan bahwa walaupun ditambahkan panas, tidak terdapat perubahan suhu.
Tetapi, istilah yang diterima saat ini adalah entalpi penguapan.
3.3.Entalpi
steam jenuh, atau panas total steam jenuh
Ini merupakan energi total dalam steam jenuh, yang secara
sederhana merupakan penjumlahan entalpi air dan entalpi penguapan.
hg = hf + hf g
Dimana:
hg = Entalpi total steam jenuh (Panas total) (kJ/kg)
hf = Entalpi cairan (Panas sensibel) (kJ/kg)
hfg = Entalpi penguapan (Panas laten) (kJ/kg)
4.
FRAKSI KEKERINGAN
Steam dengan suhu sama dengan titik didihnya pada tekanan tertentu
dikenal dengan steam jenuh kering. Walau demikian, untuk menghasilkan 100
persen steam kering pada suatu industri boiler yang dirancang untuk menghasilkan
steam jenuh sangatlah tidakmemungkinkan, dan steam biasanya akan mengandung
tetesan- tetesan air. Jika kandungan air dari steam sebesar 5 persen massa,
maka steamnya dikatakan kering 95 persen dan memiliki fraksi kekeringan 0,95.
Entalpi yang sebenarnya dari penguapan steam basah merupakan produk fraksi
kekeringan (x) dan entalpi spesifik (hf g) dari tabel steam. Steam basah akan memiliki energi panas yang
lebih rendah daripada steam jenuh kering.
Entalpi penguapan aktual = hf g x
Oleh karena itu:
Entalpi total aktual = hf + hfg x
4.1.Kualitas steam
Steam harus tersedia pada titik penggunaan:
-
Dalam jumlah yang benar
untuk menjamin bahwa aliran panas yang memadai tersedia untuk perpindahan panas
-
Pada suhu dan tekanan yang
benar, atau akan mempengaruhi kinerja
-
Bebas dari udara dan gas
yang dapat mengembun yang dapat menghambat perpindahan panas
-
Bersih, karena kerak (misal
karat atau endapan karbonat) atau kotoran dapat meningkatkan laju erosi pada
lengkungan pipa dan orifice kecil dari steam traps dan kran
-
Kering, dengan adanya
tetesan air dalam steam akan menurunkan entalpi penguapan aktual, dan juga akan
mengakibatkan pembentukan kerak pada dinding pipa dan permukaan perpindahan
panas.
5. SISTIM DISTRIBUSI STEAM
Sistim distribusi steam merupakan
hubungan penting antara pembangkit steam dan pengguna steam. Terdapat
berbagai macam metoda untuk membawa steam dari pusat sumber ke titik
penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang boiler atau pengeluaran dari plant
kogenerasi. sistim distribusi steam
yang efisien adalah penting untuk pemasokan steam dengan kualitas dan tekanan
yang benar ke peralatan yang menggunakan steam.
Steam yang dihasilkan pada boiler harus dibawa melalui pipa kerja ke
titik dimana energi panasnya diperlukan.
Pipa kerja pada mulanya lebih dingin daripada steam, sesampai panas
dipindahkan dari steam ke pipa. Steam
yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai mengembun dengan
segera.
Distribusi tekanan steam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan
dibatasi oleh:
-
Tekanan kerja maksimum yang
aman bagi boiler
-
Tekanan minimum yang
diperlukan pada plant
Ketika steam melewati pipa distribusi, maka steam tidak dapat
menghindari kehilangan tekanannya karena :
-
Tahanan gesekan/ friksi
didalam pipa.
-
Kondensasi/ pengembunan yang
terjadi didalam pipa ketika panas dipindahkan ke lingkungan.
Pembangkitan dan pendistribusian steam pada tekanan tinggi
memberikan tiga
keuntungan yang cukup penting :
-
Kapasitas penyimpanan panas
pada boiler meningkat, membantu boiler lebih efisien dalam menangani beban yang
berfluktuasi, meminimalkan resiko terbentuknya steam basah dan kotor.
-
Diperlukan saluran pipa
steam yang lebih kecil, sehingga biaya investasinya untuk pipa, flens, bahan
penunjang, bahan isolasi dan buruh lebih rendah.
-
Saluran pipa steam yang
lebih kecil berarti biaya isolasi lebih rendah.
Pada sistim distribusi tekanan tinggi, diperlukan penurunan
tekanan steam pada setiap zona atau titik penggunaan pada sistim untuk
menyesuaikan dengan tekanan maksimum yang diperlukan penggunanya. Penurunan
tekanan tersebut juga akan menghasilkan steam yang lebih kering pada titik
penggunaan.
6.
PIPA-PIPA
6.1.ahan pipa
Pipa sistim steam biasanya dibuat dari baja karbon ANSI B 16.9
Al06. Bahan yang sama juga dapat digunakan untuk jalur kondensat, walaupun pipa
tembaga lebih disukai oleh beberapa industri. Untuk saluran pipa steam lewat
jenuh yang bersuhu tinggi, ditambahkan bahan campuran seperti chromium dan
molybdenum untuk memperbaiki kuat tarik dan resistansi terhadap golakan pada suhu
tinggi. Biasanya pipa dipasok dengan panjang 6 meter.
6.2.Ukuran saluran pemipaan
Tujuan dari sistim distribusi steam adalah untuk memasok steam
pada tekanan yang benar sampai ke titik penggunaan. Ukuran saluran pemipaan
merupakan faktor penting. Pipa kerja yang berlebih ukurannya berarti:
-
Pipa, kran, sambungan, dll.
akan lebih mahal daripada yang diperlukan.
-
Akan terjadi biaya
pemasangan yang lebih tinggi, termasuk pekerjaan pendukung, isolasi, dll.
-
Pada pipa steam akan
terbentuk kondensat dengan volum yang lebih besar karena lebih besarnya
kehilangan panas, sehingga akan diperlukan lebih banyak steam trap, kalau
tidak maka steam basah akan terkirimkan ke titik penggunaan.
Pipa kerja yang kekecilan berarti:
-
Tekanan yang lebih rendah
akan tersedia pada titik penggunaan. Hal ini akan menghalangi kinerja peralatan
karena hanya tersedia steam dengan tekanan yang lebih rendah.
-
Terdapat resiko kekurangan
steam.
-
Terdapat resiko lebih
besarnya erosi, hantaman air dan kebisingan karena meningkatnya kecepatan steam.
a) Ukuran pipa berdasarkan penurunan tekanan
Penurunan tekanan melalui sistim distribusi merupakan pertimbangan
penting. Dalam
prakteknya, akan ada keseibangan antara ukuran pipa dan kehilangan
tekanan, baik pada pipa air
atau pipa steam. Penurunan tekanan, sebaiknya tidak boleh lebih
dari 0.1 bar/50 m.
b) Ukuran saluran pemipaan berdasarkan kecepatan
Kecepatan merupakan faktor penting dalam pengukuran pipa.
Biasanya, digunakan kecepatan 25
sampai 40 m/detik untuk steam jenuh. Besaran 40 m/detik harus dianggap
sebagai batas ekstrim,
diatas besaran ini, maka akan terjadi kebisingan dan erosi
terutama jika steamnya basah. Pada jalur pemipaanan yang lebih panjang, sering
dilakukan pembatasan kecepatan pada 15 m/detik untuk menghindarkan penurunan
tekanan. Direkomendasikan bahwa saluran pemipaan yang panjangnya diatas 50 m
selalu diperiksa penurunan tekanannya, tanpa memandang kecepatannya.
Steam lewat jenuh dapat dianggap sebagai gas kering karena tidak
membawa kadar air. Sebagai akibatnya tidak ada kesempatan bagi terjadinya erosi
pipa karena suspensi tetesan air, dan kecepatan steam dapat mencapai 50 sampai
70 m/detik jika penurunan tekanannya mengijinkan.
7.
Pemisah/ Separator
Separator digunakan untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi dari steam. Steam
basah mengandung sejumlah air, dan merupakan salah satu perhatian utama pada
berbagai sistim
steam. Steam basah ini dapat menurunkan produktivitas pabrik dan
kualitas produk, dan dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua item pabrik
dan peralatan. Pengurasan dan trapping yang dilakukan secara hati- hati
hanya dapat membuang hampir seluruh air, namun tidak untuk tetesan air yang
tersuspensi dalam steam. Untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi tersebut,
dipasang pemisah/ separator pada jalur pemipaan.
Keberadaan air dalam steam dapat menyebabkan sejumlah masalah:
-
Air merupakan penghalang
yang sangat efektif terhadap perpindahan panas, dan kehadirannya dapat
menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk.
-
Tetesan air yang berjalan
pada kecepatan steam yang tinggi akan meng-erosi ruang kran dan sambungan-
sambungan, suatu kondisi yang dikenal dengan wiredrawing. Tetesan air
juga akan meningkatkan korosi.
-
Pembentukan kerak yang
meningkat pada pipa dan permukaan pemanasan dari bahan pencemar terbawa dalam
tetesan air.
-
Operasi yang tidak menentu
dari kran pengendali dan pengukur aliran/flor meter.
-
Kegagalan kran dan pengukur
aliran karena pemakaian yang cepat atau hantaman air.
Terdapat tiga tipe separator yang umum digunakan dalam sistim
steam:
7.1.
Separator tipe baffle
Separator tipe baffle atau baling-baling terdiri dari
sejumlah pelat baffle, yang menyebabkan aliran berubah arah berkali-kali
ketika aliran ini melewati badan separator. Tetesan air yang tersuspesi
memiliki masa dan inersia yang lebih besar daripada steam, jadi, bila terjadi
perubahan arah aliran, steam kering akan melewati baffles dan tetesan
air mengumpul di baffles.
7.2.Tipe Siklon
Separator tipe siklon atau sentrifugal menggunakan serangkaian
sirip untuk menghasilkan aliran siklon kecepatan tinggi. Kecepatan steam
menyebabkan steam berputar-putar disekitar badan separator, melemparkan bagian
yang lebih berat, air tersuspensi ke dinding, dimana air tersuspensi ini akan
dkeluarkan ke steam trap yang dipasang dibawah unit alat.
7.3.Tipe
Coalescence
Separator tipe coalescence memberikan halangan dalam aliran
steam. Halangan atau rintangan in biasanya berupa bantalan kawat (kadangkala
disebut juga sebagai bantalan demister), dimana molekul air akan
terjebak. Molekul air tersebut cenderung bersatu, menghasilkan tetesan yang
terlalu besar untuk dibawa oleh sistim gas, sehingga akan menjadi sangat berat
dan jatuh ke bagian bawah separator.
8. STEAM
TRAPS
merupakan hubungan yang paling penting dalam loop kondensat
sebab alat ini menghubungkan penggunaan steam dengan pengembalian kondensat. Steam
trap benar-benar secara harfiah berarti ‘membersihkan’ kondensat, (juga
udara dan gas- gas yang tidak dapat terkondensasi), keluar sistim, membiarkan
steam mencapai tujuannya sedapat mungkin dalam keadaan/kondisi kering untuk
memperlihatkan kerjanya yang efisien dan eknomis. Jumlah kondensat pada steam
trap yang harus dikeluarkan denga n berbagai pertimbangan. Kondensat
mungkin harus dikeluarkan pada suhu steam (segera setelah terbentuk dalam ruang
steam) atau dibawah suhu steam, dengan menyerahkan beberapa ‘panas sensibel’ ke
dalam proses.
Terdapat tiga tipe dasar steam trap, ketiganya
diklasifikasikan oleh Standar Internasional ISO meliputi:
-
Termostatik (dioperasikan
oleh perubahan suhu fluida).
-
Mekanis (dioperasikan oleh
perubahan masa tipe fluida).
-
Termodinamik (dioperasikan
oleh perubahan dalam dinamika fluida).
Bila melakukan pemilihan dan pemasangan steam trap, hal
berikut harus dipertimbangkan:13
a) Hantaman air/Waterhammer
Hantaman air terjadi karena kondensat dalam sistim steam yang
terambil oleh steam yang bergerak dan dapat menyebabkan kerusakan pada saluran
pipa, sambungan dan steam traps. Gejala hantaman air seringkali ditandai
dengan tidak berfungsinya steam trap. Penjelasan yang memungkinkan
adalah bahwa kegagalan pada steam trap telah diakibatkan oleh hantaman
air.
Hantaman air dapat diakibatkan oleh berbagai sebab, termasuk:
-
Kegagalan membuang kondensat
dari jalur steam kecepatan tinggi dalam pipa.
-
Dari penggunaan, dimana suhu
dikendalikan dan kondensat harus dialirkan ke jalur pengembalian, atau
mengembalikannya ke sistim bertekanan.
-
Ketidakmampuan kondensat
masuk atau mengalir sepanjang jalur kembali yang berukuran terlalu kecil,
karena (a) banjir, atau (b) pemberian tekanan berlebih karena pengaruh throttling
dari flash steam.
b) Kotoran
Kotoran merupakan faktor utama lainnya yang harus dipertimbangkan
ketika memilih traps. Walaupun steam mengembun menjadi air suling, air ini
kadang-kadang mengandung sedikit bahan dari senyawa pengolahan umpan boiler dan
mineral alam yang ditemukan dalam air. Juga
perlu dipertimbangkan bahwa kotoran pipa terbentuk selama
pemasangan dan produk dari proses
korosi.
c) Strainers
Kerak pipa dan kotoran dapat mempengaruhi kran pengendali dan steam
traps, dan menurunkan laju perpindahan panas. Sebetulnya sangatlah mudah
dan murah memasang sebuah strainer dalam pipa, yang akan memberi
keuntungan dividen selama umur pemasangan. Kerak dan kotoran ditangkap, dan
sebagai hasilnya maka perawatan biasanya jadi berkurang. strainer jauh lebih mudah dan murah
untuk dirawat dan dibeli daripada kran pengendali atau steam traps.
d) Pengunci steam
Kemungkinan penguncian steam kadang-kadang dapat menjadi faktor
penentu dalam pemilihan
steam traps. Hal ini dapat terjadi jika sebuah steam trap
dipasang jauh dari pabrik yang sedang
dikuras.
e) Trapping berkelompok
Alat ini merupakan pendahulu dari trap tipe keranjang yang
sekarang ada, dan sangat besar dan mahal. Steam traps yang sekarang
sangat kecil dan murah, menyebabkan masing- masing alat penukar panas dapat
dikuras secara tepat, dimana selalu lebih baik bagi peralatan yang pengguna
steam untuk menggunakan trapnya masing- masing daripada secara
berkelompok.
f) Diffusers
Dengan pengurasan steam traps ke atmosfir dari ujung pipa
yang terbuka, memungkinkan untuk melihat pembuangan kondensat panas. Sejumlah
tertentu flash steam juga akan terjadi karena adanya tekanan kondensat
sebelum trap. Hal ini dapat membahayakan bagi yang me lewati tempat
tersebut, namun resiko dapat diminimalkan dengan menurunkan kuatnya
pengeluaran. Cara ini dapat dicapai dengan memasang sebuah alat diffuser sederhana pada ujung pipa yang dapat mengurangi
kerasnya pengeluaran dan suara. Biasanya, tingkat suara dapat diturunkan sampai
80%.
g) Titik pengurasan/ pengeluaran
Titik pengurasan harus cukup besar dan harus ditempatkan dimana
kondensat dapat mengalir menuju trap dengan mudah.
h) Ukuran pipa
Pipa yang menuju dan berasal dari steam traps harus cukup
ukurannya.
i) Ventilasi udara
Bilamana udara dibawa ke ruang trap oleh steam, fungsi trap
dapat dipengaruhi kecuali jika diberi kondisi yang memadai untuk pembuangan
udara melalui steam trap atau ventilasi udara terpisah. Jika udara tidak
terventilasikan sebagaimana mestinya, pabrik akan membutuhkan waktu yang lama
untuk menghangatkannya dan mungkin saja akan beroperasi dibawah keluaran
potensialnya.
9. PENGKAJIAN SISTIM DISTRIBUSI STEAM
.
Steam traps sendiri tiak menggunakan
banyak energi. Akan tetapi tidak berfungsinya steam traps dapat
mengakibatkan kehilangan energi yang besar dalam sistim steam. Traps yang gagal dalam posisi ‘buka’
menyebabkan kehilangan energi. Kondensat yang tidak kembali ke sistim
steam menyebabkan boiler harus memanaskan air yang baru untuk membuat lebih
banyak steam. Kapasitas pemanasan steam dapat juga diturunkan, menghasilkan
kehilangan energi tidak langsung. Traps yang gagal membuka juga akan
memberi tekanan udara ke jalur pembuangan kondensat dan mempengaruhi
efisiensi pembuangan terhadap trap yang lainnya. Traps yang gagal
“tutup’ tidak menyebabkan kehilangan air atau energi, namun dapat menyebabkan
penurunan kapasitas panas secara signifikan dan merusak peralatan pemanas steam
9.1.Uji dengan penglihatan/visual
Uji visual terhadap variasi aliran steam traps dilakukan
dengan menggunakan kaca penglihat uji penglihatan, sambungan T untuk pengetesan
dan kran uji tiga arah. Metoda ini bekerja baik dengan traps yang
memiliki siklus hidup/mati atau aliran rendah.
9.2.Uji suara
Uji suara menggunakan alat pendeteksi kebocoran ultrasonik (lihat
bab Peralatan Pemantauan), stetoskop mekanik, obeng atau batang pendengar dari
logam. Metoda ini menggunakan suara yang diciptakan oleh aliran untuk
menentukan jika trap berfungsi dengan baik. Metoda ini bekerja baik
dengan traps yang memiliki siklus hidup/mati atau aliran rendah, namun
tidak begitu baik dengan traps dengan aliran yang bervariasi dan/atau
tinggi.
9.3.Uji suhu
Uji suhu menggunakan pistol inframerah, pyrometer permukaan,
pita suhu, dan crayon suhu. Peralatan-peralatan tersebut mengukur suhu
pengeluaran pada saluran keluar trap, dengan suhu yang tinggi
menunjukan kebocoran dan suhu yang rendah menunjukan traps yang
tersumbat, ukurannya terlalu kecil, atau kegagalan trap. Pistol infra
merah dan pyrometer permukaan dapat mendeteksi suhu pada kedua sisi
traps
9.4.Uji terintegrasi
Spirax Sarco mengembangkan alat uji steam trap terintegrasi
karena berbagai keterbatasan
metoda-metoda diatas. Alat
ini terdiri dari sebuah sensor pengindera, yang dipasang dibagian
dalam steam trap, yang mampu mendeteksi keadaan fisik media
pada titik dengan menggunakan
konduktivitas. Alat ini memiliki manfaat-manfaat sebagai berikut:
-
Tidak terpengaruhi oleh
gangguan flash steam.
-
Hasilnya terbatas dan tidak
ditujukan untuk penafsiran.
-
Pemantauan dapat dilakukan
secara lokal, dari kejauhan, secara manual atau otomatis, dan dapat dengan
cepat mendeteksi kegagalan, dengan demikian meminimalkan limbah dan memaksimalkan
investasi.
10.
PELUANG EFISIENSI ENERGI
.
10.1. Mengelola steam traps
Kehilangan energi dapat dikurangi dengan menggunakan steam
traps, perhatian diberikan ke area berikut:
-
Pengujian steam traps
-
Perawatan rutin, tergantung
pada tipe trap dan penggunaannya.
-
Penggantian bagian dalam.
Pembaharuan bagian dalam steam trap dirasa cukup baik.
-
Penggantian traps.
Pada suatu kesempatan, akan lebih mudah dan murah untuk mengganti traps daripada
memperbaikinya. Dalam kasus seperti ini penting bahwa traps itu sendiri
dapat diganti dengan mudahnya. Sambungan flens akan memudahkan penggantian,
walaupun trap yang di flens lebih mahal daripada trap disekrup.
Pemakaian flens memberikan biaya tambahan.
10.2.
Menghindari kebocoran steam
Kebocoran steam merupakan sumber hilangnya energi dan harus
dihindarkan. Diperkirakan bahwa lubang berdiameter 3 mm pada saluran pipa yang
membawa 7kg/cm2 steam akan memboroskan bahan bakar minyak 33 kL per tahun.
Kebocoran steam pada saluran pipa tekanan
tinggi lebih mahal dari yang bertekanan rendah. Kebocoran steam
dimanapun harus segera diperhatikan.Untuk menghindari kebocoran mungkin akan
sangat berharga apabila mempertimbangkan penggantian sambungan flens yang
jarang dibuka pada plant tua yang disambung dengan cara dilas.
10.3.
Menyediakan steam kering
untuk proses
Steam yang terbaik untuk pemanasan proses industri adalah steam
jenuh kering. Steam basah mengurangi panas total dalam steam. Juga air
membentuk sebuah lapisan basah pada peralatan perpindahan panas, traps yang
kelebihan muatan dan peralatan kondensat. Steam lewat jenuh tidak dikehendaki
untuk pemanasan proses sebab steam ini melepaskan panas pada laju yang lebih
rendah daripada perpindahan panas kondesasi steam jenuh. Harus diingat bahwa
sebuah boler tanpa pemanas berlebih tidak dapat mengantarkan steam jenuh kering
dengan sempurna.
10.4.
Menggunakan steam pada
tekanan terendah yang dapat diterima oleh proses
steam harus selalu dibangkitkan dan didistribusikan pada tekanan
tertinggi, akan tetapi digunakan pada tekanan serendah mungkin karena steam ini
memiliki panas laten yang lebih tinggi. Walau begitu, dapat juga dilihat dari
tabel steam bahwa makin rendah tekanan maka suhunya pun akan semakin rendah
pula. Karena suhu merupakan tenaga penggerak bagi perpindahan panas pada tekanan
steam yang lebih rendah, laju perpindahan panas akan menjadi lebih lambat dan
waktu yang dibutuhkan untuk proses menjadi lebih lama.
10.5.
Penggunaan yang benar untuk
steam yang diinjeksikan secara langsung
Pemanasan cairan oleh injeksi steam secara langsung seringkali
diperlukan. Peralatan yang diperlukan relatif sederhana,murah dan mudah
didapat. Tidak perlu adanya pemanfaatan kembali kondensat. Pemanasannya cepat
dan panas sensiel steamnya juga digunakan bersamaan dengan panas laten, membuat
proses efisien secara termal. Pada proses dimana pengenceran tidak
menjadi masalah, pemanasan dilakukan dengan menghembuskan steam ke
cairan, yaitu dengan injeksi steam secara langsung Jika pengenceran dan
pengadukan terhadap isi tangki tidak dapat diterima oleh proses, atau
pengadukan langsung steam tidak dapat diterima, maka harus digunakan pemanasan
steam secara tidak langsung. Idealnya, steam yang diinjeksikan harus
dikondensasikan secara sempurna begitu gelembung naik menembus cairan. Cara yang lebih efisien dalam injeksi steam
ke air adalah dengan menggunakan injektor steam buatan pabrik yang berkualitas
baik. Injektor yang baik dirancang sedemikian rupa sehingga steam menciptakan
gaya venturi untuk secara tidak sengaja menarik air dingin melalui injektor.
10.6.
Meminimalkan hambatan
perpindahan panas
Dinding logam mungkin bukan hambatan pada proses perpindahan
panas. Kemungkinan yang lain adalah lapisan film udara, kondensat dan kerak
pada sisi steam. Pada sisi produk mungkin juga terdapat produk yang terbakar
atau kerak, dan lapisan produk yang diam. Pengadukan produk dapat menghilangkan
pengaruh lapisan yang diam, dan pada saat yang bersamaan pembersihan secara
teratur pada sisi produk akan mengurangi kerak. Pembersihan secara teratur
permukaan pada sisi steam dapat juga meningkatkan laju perpindahan panas dengan
cara mengurangi ketebalan lapisan kerak, namun demikian, cara ini tidak selalu
memungkinkan. Lapisan ini dapat juga dikurangi dengan memperhatikan secara
seksama terhadap operasi boiler yang benar, dan penghilangan tetesan air yang
membawa kotoran dari boiler.
10.7.
Ventilasi udara yang benar
Bila steam pertama kali dialirkan ke pipa setelah jangka watu
penghentian pabrik, pipanya penuh dengan udara. Selanjutnya, jumlah udara dan
gas-gas lain yang tidak terkondensasi akan masuk bersama steam, walaupun bagian
dari gas- gas tersebut biasanya sangat kecil dibanding dengan steam. Ketika
steam terkondensasikan, gas-gas teseb ut akan terhimpun dalam pipa-pipa dan
alat penukar panas. Tindakan pencegahan harus dilakukan pada saat membuang
gas-gas tersebut. Sebagai akibat dari tidak dilakukannya pembuangan udara
adalah panjangnya jangka waktu pemanasan, dan penurunan efisiensi pabrik serta
kinerja prosesnya. Udara dalam sistim steam juga akan mempengaruhi suhu sistim.
Udara akan menggunakan tekanannya didalam sistim, dan akan ditambahkan ke
tekanan steam untuk memberikan tekanan total. Oleh karena itu, tekanan dan suhu
campuran steam/udara yang aktual akan lebih rendah dari yang dipantau oleh
pengukur tekanan.
10.8.
Meminimalkan hantaman air
Hantaman air merupakan kebisingan yang diakibatkan oleh hantaman
dari tubrukan kondensat pada kecepatan tinggi ke sambungan pipa kerja, plant,
dan peralatan. Hal ini memiliki sejumlah implikasi:
-
Sebab kecepatan kondensat
lebih tinggi dari normal, menghilangnya energi kinetik lebih tinggi dari yang
diharapkan.
-
Air cukup rapat dan tidak
dapat dimampatkan, sehingga mengalami efek ‘pembantalan/ cushioning’
bila gas yang menjumpai rintangan tidak ada
-
Energi dalam air melawan
rintangan dalam sistim pemipaan seperti kran dan sambungan.
10.9.
Isolasi saluran pipa steam
peralatan proses panas
Isolasian diperlukan untuk menghindari kehilangan panas melalui
radiasi dari pipa-pipa steam.
10.10.
Memperbaiki pemanfaatan
kembali kondensat25
Persentase energi dalam kondensat yang terdapat dalam steam dapat
bervariasi dari 18 persen pada 1 bar g sampai 30 persen pada 14 bar g. Jelas
bahwa kondensat cair akan berharga apabila dapat dimanfaatkan kembali. Jika air
ini dikembalikan ke ruang boiler, maka akan menurunkan permintaan bahan bakar
boiler. Untuk setiap kenaikan 6oC
suhu air umpan, maka akan terdapat penghematan bahan bakar di boiler sekitar 1
persen.
10.11.
Memanfaatkan kembali flash
steam
Flash steam dilepaskan dari kondensat panas
ketika tekanannya berkurang. Sebagai contoh, jika
steam diambil dari sebuah boiler dan tekanan boilernya turun, maka
kandungan air dalam boiler
akan flash off untuk menambah ‘kelangsungan hidup’ steam
yang dihasilkan oleh panas dari bahan bakar boiler.Jika flash steam akan
digunakan, perlu diketahui berapa banyak steam ini akan tersedia. Jumlahnya
ditentukan oleh perhitungan, atau dapat dibaca dari tabel atau grafik yang
sederhana.
10.12.
Penggunaan termo-kompresor
untuk mengguna ulang tekanan steam yang rendah
Dalam beberapa kasus, tekanan steam yang sangat rendah diguna
ulang sebagai air setelah kondensasi bila tidak ada lagi opsi yang lebih baik.
Dalam beberapa kasus, menjadi layak untuk
mengkompresikan tekanan steam yang rendah ini dengan steam yang
bertekanan sangat tinggi dan mengguna ulangnya sebagai steam tekanan sedang.
Mayoritas energi dalam steam adalah nilai panas latennya dan dengan demikian
kompresi termis akan memberi perbaikan besar dalam
pemanfaatan kembali limbah panas. Termo kompresor (Gambar 50)
merupakan peralatan sederhana dengan sebuah nosel dimana steam tekanan tinggi
dipercepat menjadi fluida berkecepatan.
0 Response to "DISTRIBUSI STEAM DAN PENGGUNAANNYA "
Post a Comment