Tugas Khusus Heat Exchanger pada Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dengan Proses Karbonasi menggunakan etilen oksida dan air kapasitas 200.000 Ton/Tahun
6.1
Heat Exchanger (Raudhatul Raihan)
Alat penukar panas atau Heat
Exchenger adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari satu
sistem ke sistem lain, tanpa perpindahan massa dan
bisa berfungsi sebagai pemanas. Biasanya, medium
pemanas yang dipakai adalah air yang
dipanaskan sebagai fluida panas. Penukar panas dirancang seefisien mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efektif. Pertukaran panas
terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact).
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Menurut Qadri (2015), alat
penukar panas tipe shell and tube sering digunakan dalam industri karena memiliki kelebihan bila
dibandingkan dengan tipe lainnya, antara lain
:
1. Konfigurasi yang dibuat dapat memberikan luas permukaan yang besar
(> 200 ft2) dengan volume yang kecil.
2. Mempunyai lay-out mekanik yang baik dan bentuknya cukup
baik untuk operasi
bertekanan.
3. Menggunakan teknik fabrikasi yang baik
4. Dapat dibuat dari berbagai material.
5. Mudah dibersihkan dan konstruksinya sederhana
Tujuan utama perancangan
alat penukar panas adalah menentukan luas permukaan perpindahan panas dan
dimensi alat penukar panas. Perancangan alat ini tergantung kepada data fisik
yang digunakan, energi yang dibutuhkan, laju alir massa fluida,beda temperatur
dan konfigurasi fisik permukaan perpindahan panas. Kemampuan Heat Exchanger
dalam menerima panas dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
1. Koefisien perpindahan panas keseluruhan (the overall heat transfer
coeficient/clean overall coefficient), dinyatakan dengan U.
2. Luas perpindahan panas dinyatakan dengan A
3. Selisih temperatur rata – rata, dinyatakan dalam ∆tLMTD
6.1.1 Konstruksi Alat
Penukara Panas
Ditinjau dari segi
konstruksi, alat penukar panas jenis shell and tube, terdapat 3 bagian yang
utama, yaitu :
1. Bagian depan yang tetap atau Front Heat Stationary Heat (sering
disingkat Stationary
Heat),
2. Shell atau badan alat penukar panas,
3. Bagian ujung belakang Rear end Heat (sering disingkat Rear Heat),
4. Tahan terhadap korosi, faktor korosi (C) : 0,0125 in/tahun =
0,0032 m/tahun,
5. Jarak antar pitch adalah 25% dari OD tube (Kern, 1988).
6.1.2 Jumlah Lintasan Pada
Alat Penukar Panas Shell And Tube
Menurut Qadri (2015), pada
alat penukar panas tipe shell and tube terdapat 2 jenis lintasan yaitu :
1. Shell pass (lintasan
shell)
Merupakan lintasan yang
dilakukan oleh fluida sejak masuk mulai saluran masuk melewati bagian dalam shell dan mengelilingi tube,
keluar dari saluran buang sehingga lintasan
ini disebut 1 lintasan shell atau 1 pass shell.
2. Tube pass (lintasan
tube)
Merupakan lintasan yang
dilakukan oleh fluida masuk ke dalam penukar kalor melalui salah satu ujung (front
head) lalu mengalir ke dalam tube dan langsung ke luar dari ujung yang lain
sehingga disebut 1 pass tube. Apabila fluida tersebut membelok lagi masuk ke
dalam tube sehingga terjadi 2 kali lintasan dalam tube maka disebut 2 pass tube
6.1.3 Kelayakan Alat Penukar Panas
Tipe Shell And Tube
Suatu alat penukar panas
yang telah dirancang perlu diuji kelayakannya untuk mengetahui kinerja alat
tersebut dalam melakukan proses perpindahan panas. Menurut Kern (1965), untuk
menentukan kelayakan suatu alat penukar panas (heat axchanger) dapat
dilakukan melalui 2 macam besaran yang perlu ditentukan yaitu :
1. Faktor kekotoran (Rd)
Semakin besar harga Rd hasil
kalkulasi dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat penukar panas dapat dikatakan
layak digunakan apabila telah dilakukan service sehingga alat penukar
panas perlu dibersihkan dan diservis. Apabila harga Rd hasil kalkulasi lebih
kecil dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat penukar panas dapat dikatakan
tidak layak digunakan.
2.
Pressure
drop (∆P)
Kelayakan alat penukar panas baik apabila memiliki harga ∆P untuk
gas sebesar <2 psia dan untuk cair sebesar < 10 psia.
Inilah gambar Heat Exchanger 1 shell 2 tube Pada Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dengan Proses Karbonasi menggunakan etilen oksida dan air kapasitas 200.000 Ton/Tahun
Gambar Menggunakan Autodesk Inventor 2017
Gambar Menggunakan Autodesk Inventor 2017
0 Response to "Tugas Khusus Heat Exchanger pada Prarancangan Pabrik Etilen Glikol dengan Proses Karbonasi menggunakan etilen oksida dan air kapasitas 200.000 Ton/Tahun"
Post a Comment