Inhibitor korosi
Secara umum suatu inhibitor dalah suatu zat kimia yang dapat
menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi
adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat
menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.
Mekanisma penghambatannya terkadang lebih dari satu jenis.
Sejumlah inhibitor menghambat korosi melalui cara adsorpsi untuk
membentuk suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan ketebalan beberapa
molekul saja, ada pula yang karena pengaruh lingkungan membentuk endapan yang
nampak dan melindungi logam dari serangan yang mengkorosi logamnya dan
menghasilkan produk yang membentuk lapisan pasif, dan ada pula yang
menghilangkan konstituen yang agresif.
Dewasa ini terdapat 6 jenis inhibitor, yaitu inhibitor yang
memberikan pasivasi anodik, pasivasi katodik, inhibitor ohmik, inhibitor
organik, inhibitor pengendapan, dan inhibitor fasa uap.
Pembahasan mengenai kimia dari inhibitor korosi dapat menyangkut
sifat dari inhibitor, interaksi inhibitor dengan berbagai lingkungan yang
agresif serta pengaruhnya terhadap proses korosi.
Secara umum korosi dapat digolongkan berdasarkan rupanya,
keseragaman atau keserbanekaannya, baik secara mikroskopis maupun makroskopis.
Dua jenis mekanisma utama dari korosi adalah berdasarkan reaksi
kimia secara langsung, dan reaksi elektrokimia. Korosoi dapat terjadi didalam
medium kering dan juga medium basah. Sebagai contoh korosi yang berlangsung
didalam medium kering adalah penyerangan logam besi oleh gas oksigen (O2) atau
oleh gas belerang dioksida (S02).
Didalam medium basah, korosi dapat terjadi secara seragam maupun
secara terlokalisasi. Contoh korosi seragam didalam medium basah adalah apabila
besi terendam didalam larutan asam klorida (HCl). Korosi didalam medium basah
yang terjadi secara terlokalisasi ada yang memberikan rupa makroskopis,
misalnya peristiwa korosi galvani sistim besi - seng, korosi erosi, korosi
retakan, korosi lubang, korosi pengelupasan, serta korosi pelumeran, sedangkan
rupa yang mikroskopis dihasilkan misalnya oleh korosi tegangan, korosi patahan,
dan korosi antar butir.
Dengan demikian, apabila didalam usaha pencegahan korosi dilakukan
melalui penggunaan inhibitor korosi, maka mekanisma dari jenis-jenis korosi
diatas sangatlah penting artinya.
Suatu
inhibitor kimia adalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat
suatu reaksi kimia. Secara khusus, inhibitor korosi merupakan suatu zat kimia
yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan tertentu, dapat menurunkan laju
penyerangan lingkungan itu terhadap suatu logam.
Pada
prakteknya, jumlah yang di tambahkan adalah sedikit, baik secara kontinu maupun
periodik menurut suatu selang waktu tertentu.
Adapun
mekanisme kerjanya dapat dibedakan sebagai berikut :
(1)
Inhibitor teradsorpsi pada permukaan logam, dan membentuk suatu lapisan tipis
dengan ketebalan beberapa molekul inhibitor. Lapisan ini tidak dapat dilihat
oleh mata biasa, namun dapat menghambat penyerangan lingkungan terhadap logamnya.
(2)
Melalui pengaruh lingkungan (misal pH) menyebabkan inhibitor dapat mengendap
dan selanjutnya teradsopsi pada permukaan logam serta melidunginya terhadap
korosi. Endapan yang terjadi cukup banyak, sehingga lapisan yang terjadi dapat
teramati oleh mata.
(3)
Inhibitor lebih dulu mengkorosi logamnya, dan menghasilkan suatu zat kimia yang
kemudian melalui peristiwa adsorpsi dari produk korosi tersebut membentuk suatu
lapisan pasif pada permukaan logam.
(4)
Inhibitor menghilangkan kontituen yang agresif dari lingkungannya.
Berdasarkan
sifat korosi logam secara elektrokimia, inhibitor dapat mempengaruhi polarisasi
anodik dan katodik. Bila suatu sel korosi dapat dianggap terdiri dari empat
komponen yaitu: anoda, katoda, elektrolit dan penghantar elektronik, maka
inhibitor korosi memberikan kemungkinan Omenaikkan polarisasi anodik, atau
menaikkan polasisasi katodik atau menaikkan tahanan listrik dari rangkaian
melalui pembentukan endapan tipis pada permukaan logam. Mekanisme ini dapat
diamati melalui suatu kurva polarisasi yang diperoleh secara eksperimentil.
0 Response to "Inhibitor korosi"
Post a Comment