Kalor Penguapan Sebagai Energi Pengaktifan Penguapan
ABSTRAK
Liquid
yang volatile pada temperatur kamar akan menguap persatuan waktu sebanding
dengan banyaknya molekul liquid permukaan secara kinetika kimia, kecepatan
reaksi. Energi
aktivasi dapat didefinisikan sebagai energi minimum. Cairan yang mudah menguap terdiri dari molekul –
molekul yang mempunyai gaya antar molekul yang lemah. Mereka cenderung tercerai
– cerai oleh gerakan masing – masing. Beberapa molekul meninggalkan induk
cairan (menguap) jika kebetulan molekul itu berarah keatas dan cukup
kecepatannya. Untuk mengalahkan gaya tarik yang lemah itu. Uap ialah nama
keadaan gas suatu zat pad suatu tekanan dan temperatur. Pada zat itu lazimnya
berbentuk cairan padat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Pratikum
Kalor Penguapan Sebagai Energi Pengaktifan Penguapan
1.2
Tanggal
Pratikum
1.3
Tujuan
Pratikum
Untuk menentukan
energi penaktifan dari suatu zat volatile
1.4
Pelaksana
pratikum
Nama-nama
pelaksana pratikum:
-
Ika fitrianti
-
Farhan muzakkir
-
Rizky indah sari
-
Zahrul ulfa
-
Yuni azmaida
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian Energi Pengaktifan Ea - Molekul-molekul pereaksi selalu bergerak dan peluang terjadinya
tumbukan selalu ada. Akan tetapi, tumbukan yang terjadi belum tentu menjadi
reaksi jika energi yang dimiliki oleh masing-masing pereaksi tidak cukup untuk
menghasilkan tumbukan efektif, meskipun orientasi molekul
sudah tepat untuk menghasilkan tumbukan efektif. Agar tumbukan antarmolekul
pereaksi efektif dan menjadi reaksi maka fraksi molekul yang bertumbukan harus
memiliki energi lebih besar daripada energi pengaktifan. Apakah energi
pengaktifan itu?
Energi pengaktifan adalah energi minimum
yang diperlukan untuk menghasilkan tumbukan efektif
agar terjadi reaksi. Energi pengaktifan dilambangkan oleh Ea. Menurut Arrhenius,
hubungan antara fraksi tumbukan efektif dan energi pengaktifan bersifat
eksponensial sesuai persamaan berikut.
Keterangan:
f = frekuensi
molekul yang bertumbukan secara efektif
R = tetapan gas
Ea =
energi pengaktifan
T = suhu reaksi
(K)
Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa reaksi dengan energi pengaktifan kecil memiliki harga f yang
besar.
(Besst J. Dkk 1994)
BAB III
METODELOGI
PRAKTIKUM
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat:
1. Penangas
air
2. Cawan
porselin
3. Stop
watch
4. Thermometer
5. Kasa
6. Statif
7. Kaki
tiga
3.1.2
Bahan:
1.
Chlorofom
2.
Metanol
3.2
Cara
kerja:
1.
Diletakkan
cawan porselin diatas penangas air.
2.
Diamati temperaturnya,
setelah sampai 350C teteskan cairan volatile chlorofom kedalam cawan.
3.
Diamati
waktu yang diperlukan untuk menguapkan cairan sampai habis.
4.
Dilakukan
juga untuk cairan volatile ether dengan temperatur cawan yang sama.
5.
Diulangi
langkah (2) dan (3) dengan temperatur cawan 400C,450C,500C.
Dan ikuti langkah (4).
6.
Dilakukan
untuk tiap percobaan sebanyak 3x.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil:
A.
Menggunakan
etanol
T(oC)
|
t (detik)
|
trata-rata
|
||
t1
|
t2
|
t3
|
||
35
40
45
50
55
60
|
01:54
01:24
00:46
00:43
00:27
00:15
|
02:02
01:14
00:54
00:33
00:19
00:11
|
01:56
01:21
00:57
00:27
00:22
00:11
|
02:03
01:21
00:52
00:34
00:23
00:12
|
B. Menggunakan
chlorofrom
T(oC)
|
t (detik)
|
trata-rata
|
||
t1
|
t2
|
t3
|
||
35
40
45
50
55
60
|
00:42
00:35
00:31
00:16
00:11
00:06
|
00:56
00:36
00:29
00:18
00:13
00:07
|
00:50
00:36
00:29
00:19
00:14
00:08
|
00:49
00:35
00:29
00:17
00:12
00:07
|
4.2
Pembahasan
Pada praktikum yang telah kita lakukan pada percobaan ini untuk menentukan
larutan yang mana yang lebih cepat menguap. Pada percobaan ini chlorofrom lebih
cept menguap dari pada etanol dikarnakan chlorofrom adalah suatu zat volatile
yang mudah menguap. Dan titik didih lebih rendah dari pada larutan etanol.
Dan kedua
larutan etanol dan chlorofrom diuapkan pada suhu yang berbeda-beda yaitu dengan
suhu 35oC, 40oC, 45oC, 50oC, 55oC,
60oC. Denagn suhu yang berbeda ini bertujuan untuk menentukan
cepatnya suatu larutan menguap . Dan pada percobaan inin dilakukan dengan 3
kali pengulangan.
BAB V
KESIMPULAN
1. Semakin
tinggi suhu yang digunakan maka semakin cepat terjadinya penguapan.
2. Chlorofrom
lebih cepat menguap dari pada etanol disebabkan titik didih chlorofrom lebih
rendah dibandingkn etanol.
3. Chlorofrom
adalah senyawa volatile yang mudah menguap.
BAB VI
DAFTAR
PUSTAKA
1. Arsyat, M N 1997. Kamus kimia
arti dan penjelas istilah gramedia: Jakarta.
2. Basset J. Dkk 1994 buru ajara
vogel kimia analisis kuantitatif anoruanik. Penerbit buku kedokteran CGC:
jakarta.
3. Bird Tony. 1985 “ kimia fisika
untuk universitas” Jakarta : PT. Gramedia
4. Dogra S. Dogra. 1985. Kimia
fisika dan soal – soal UI – press. Bima Aksara : Jakarta
5. Keenan , 1990. “Kimia Untuk
Universitas”. Erlangga : Jakarta.
6. Knopkar, S.M 1990. Konsep dasr
kimia analitik Universitas indonesia press: Jakarta.
7. Team Jurusan Teknik Kimia. 2012.
“Penuntun praktikum kimia fisika”. Lhokseumawe
LAMPIRAN I
DATA PENGAMATAN
a.
Menggunakan etanol
T(oC)
|
t (detik)
|
trata-rata
|
||
t1
|
t2
|
t3
|
||
35
40
45
50
55
60
|
01:54
01:24
00:46
00:43
00:27
00:15
|
02:02
01:14
00:54
00:33
00:19
00:11
|
01:56
01:21
00:57
00:27
00:22
00:11
|
02:03
01:21
00:52
00:34
00:23
00:12
|
b. Menggunakan
chlorofrom
T(oC)
|
t (detik)
|
trata-rata
|
||
t1
|
t2
|
t3
|
||
35
40
45
50
55
60
|
00:42
00:35
00:31
00:16
00:11
00:06
|
00:56
00:36
00:29
00:18
00:13
00:07
|
00:50
00:36
00:29
00:19
00:14
00:08
|
00:49
00:35
00:29
00:17
00:12
00:07
|
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN
a.
Untuk
mencari 1/T dimana T (dalam K)
·
T = 35oC + 273
= 308 K
1/T= 1/308
= 0,000325 K
·
T = 40oC + 273
= 313 K
1/T= 1/313
= 0,00319 K
·
T = 45oC + 273
=318 K
1/T= 1/318
= 0,00314 K
·
T = 50oC + 273
= 323 K
1/T= 1/323
= 0,00309 K
·
T = 55oC + 273
= 328 K
1/T= 1/328
= 0,003048 K
·
T = 60oC + 273
= 333= K
1/T= 1/323
= 0,0030 K
b.
Untuk
mencari 1/t
1. Chlorofom
·
1/t =1/49 = 0,20
·
1/t =1/35 = 0,28
·
1/t =1/29 = 0,34
·
1/t =1/17 = 0,058
·
1/t = 1/12 = 0,083
·
1/t = 1/7 = 0,142
2. Ethanol
·
1/t =1/123 = 0,008
·
1/t =1/81 = 0,012
·
1/t =1/52 = 0,019
·
1/t =1/34 = 0,029
·
1/t = 1/23 = 0,043
·
1/t = 1/12 = 0,083
c.
Untuk
mencari log k =log 1/t
1. Chlorofom
·
Log k = log 0,20 = -0,6989
·
Log k = log 0,28 = -0,5528
·
Log k = log 0,34 = -0,4685
·
Log k = log 0,058 = -1,2365
·
Log k = log 0,083 = -1,0809
·
Log k = lig 0,142 = -0,8477
2. Ethanol
·
Log k = log 0,008 = -2,0969
·
Log k = log 0,012 = -1,9208
·
Log k = log 0,019 = -1,7212
·
Log k = log 0,029 = -1,5376
·
Log k = log 0,043 = -1,3665
·
Log k = log 0,083 = -1,0809
Mencari slope dan
intersep dengan rumus least Square
1. Untuk Chlorofom
1/t
|
×1 = log
k
|
Yi =
log k/i/t
|
(×i)2
|
×1- yi
|
0,20
|
-0,69
|
-3,45
|
0,476
|
2,380
|
0,28
|
-0,55
|
-1,96
|
0,302
|
1,078
|
0,34
|
-0,46
|
-1,35
|
0,211
|
0,621
|
0,058
|
-1,23
|
-21,20
|
1,512
|
26,076
|
0,083
|
-1,08
|
-13,01
|
1,166
|
14,05
|
0,142
|
-0,84
|
-5,91
|
0,705
|
4,964
|
∑
|
-4,85
|
-46,88
|
4,372
|
49,169
|
Maka,
=
=
= 0,70
=
-7,98
2. Untuk ethanol
1/t
|
×i =
log k
|
Y1 =
log k/1/t
|
(×i)2
|
×i - yi
|
0,008
|
-2,0969
|
-262,112
|
4,393
|
549,622
|
0,012
|
-1,9208
|
-160,066
|
3,686
|
307,454
|
0,019
|
-1,7212
|
-90,58
|
2,962
|
155,906
|
0,029
|
-1,5376
|
-53,02
|
2,362
|
81,623
|
0,043
|
-1,3665
|
-31,779
|
1,865
|
43,426
|
0,083
|
-1,0809
|
-13,022
|
1,185
|
14,075
|
-6,281
|
-610,579
|
16,453
|
1152,006
|
Maka
= 70,01
= -7,25
LAMPIRAN
III
SOAL DAN
JAWABAN
1.
Apa yang di maksud dengan energi aktivasi penguapan.
Jawab:
Energi pengaktifan reaksi penguapan/kalor
penguapan adalah kalor reaksi atau perubahan entalpi yang dibutuhkan atau yang
dilepaskan pada penguapan 1mol zat dalam fase cair menjadi 1 mol zat pada fase
gas pada titik didih dan energi yang
harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi.
0 Response to "Kalor Penguapan Sebagai Energi Pengaktifan Penguapan"
Post a Comment