-->

Penentuan berat molekul suatu senyawa


ABSTRAK

Percobaan ini bertujuan tentang menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan menerapkan pemakaian persamaan gas ideal. Percobaan ini bersifat semi kuantitatif yanag dapat di pergunakan untuk menentukan perubahan konsentrasi dan pengaruh suhu terhadap laju reaksi. Reksi yang akan di amati adalah pengendapan koloid belerang yang terbentuk apabila tiosuifa direaksikan dengan asam. Reaksi ini disebut semi kuantitatif , yang di ukur adalah waktu yang di perlukan agar koloid belerang mencapai suatu intensitas tertentu.













BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Judul Pratikum
Penentuan berat molekul suatu senyawa
1.2         Tanggal Pratikum

1.3         Tujuan Pratikum
Untuk menentukan berat molekul senyawa volatile berdasarkan pengukuran massa jenis gas dan menerapkan pemakaian persamaan gas ideal.

1.4         Pelaksana pratikum
Nama-nama pelaksana pratikum:
-            Ika fitrianti
-            Yuni azmaida
-            Zahrul ulfa
-            Farhan muzakkir
-            Rizky indah sari







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas
1. Kelebihan 
a.         Dengan metode ini, kita dapat menentukan berat molekul suatu senyawa volatil dengan peralatan yang lebih sederhana.
b.        Percobaan ini menggunakan penangas air sebagai pengatur suhu. Sehingga percobaan ini lebih cocok untuk senyawa yang memiliki titik didih kurang dari 100 0C.
c.         Dengan adanya faktor koreksi, maka dapat meminimalkan kesalahan perhitungan data hasil percobaan.

2. kelemahan 
a.       Ketidak tepatan pengamatan pada saat cairan telah menguap semua atau belum dapat mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan. Jika masih ada cairan yang belum menguap atau masih ada cairan yang tersisi dalam labu erlenmeyer, maka dapat mengakibatkan kesalahan dalam perhitungan massa jenis gas dan pada akhirnya mengakibatkan kesalahan pada perhitungan berat molekul.

b.      Mahasiswa tidak mengetahui dengan pasti titik didih dari suatu sampel senyawa. Sehingga timbul pertanyaan apakah suhu penangas air yang tercatat sangat berpengaruh pada nilai berat molekul yang dihasilkan atau tidak.
Rumus:
                                    P.V=n.R.T
c.       Metode penentuan berat molekul berdasarkan massa jenis gas ini tidak cocok untuk senyawa dengan titik didih di atas 100 0C. 
(Brady 1999)

BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1         Alat dan Bahan:
3.1.1   Alat:
1.        Erlenmeyer 200 ml
2.        Becker glass 600 ml
3.        Aluminium foil
4.        Karet gelang
5.        Jarum
6.        Neraca analiatik
7.        Desikator
8.        Thermometer

3.1.1   Bahan:
1.        CHCL3
2.        Air

3.2          Cara kerja:
1.        Ditimbang sebuah erlenmeyer berleher kecil yang bersih dan kering, yang di tutup dengan menggunakan aluminium foil yang diikat dengan karet gelang.

2.        Kemudian kedalam erlenmeyer tersebut dimasukkan 5 ml cairan volatil dan ditutup rapat sehingga kedap gas, ditimbang kembali alat tersebut, lalu buat lobang kecil pada tutupnya dengan jarum.

3.        Erlenmeyer tersebut dimasukkan kedalam Becker glass yang berisi air mendidih bersuhu 100oC sampai semua cairan menguap, dicatat suhu penangas air tersebut.

4.        Erlenmeyer di angkat dari becker glass, di keringkan bagian luarnya lalu didinginkan kedalam desikator. Udara akan mauk kembali kedalam erlenmeyer melului lubang dan uap cairan akan memgenbun kembali menjadi cairan.

5.        Ditimbang kembali erlenmeyer bersama tutupnya.

6.        Ditentukan volume erlenmeyer dengan jalan mengisi labu erlenmeyer dengan air sampai penuh dan mengukur massa air yang terdapat dalam labu erlenmeyer tersebut. Ukur suhu air yang terdapat dalam labu erlenmeyer. Volume air bisa diketahui, bila massa jenis air pada suhu air dalam labu erlenmeyer diketahui dengan menggunakan rumus : =

7.        Diukur tekanan atmosfir dengan menggunakan barometer











BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

            4.1 Hasil
No

Hasil
1
Massa erlenmeyer
104, 81 gr
2
Massa erlenmenyer + aluminium + karet gelang
105, 16 gr
3
Massa erlenmeyer + aluminium + karet gelang + 5 ml clorofrom
118,79 gr/mol
4
Masaa erlrnmeyer + aluminium + karet + 5 ml clorofrom + di desikator
105, 68 gr
5
Masssa cairan clorofrom
105,60 – 105 + 32 = 0,36 gr
6
Suhu penagas
75 oC
7
Suhu air yang terdapat dalam labu erlenmeyer
36oC
8
Massa erlenmeyer kosong + air
124, 15
9
Masssa air
124,15 – 104, 81 = 19,34
10
Air
50 ml
11
Tekanan dalam lubang
1 atm
12
Menghitung volume
0, 12493 L

4.2 Pembahasan

Pada proses ini bertujuan untuk menentukan berat molekul senyawa volatile berdasarkan pengukuran massa jenis dengan menggunakan persamaan gas ideal. Dan semakin besar massa cairan volatile maka semakin besar pula berat molekulnya.
            Dan pada praktikum dengan percobaan ini kami mendapatkan nilai BM clorofromnya adalah 118,60 g/mol, dan nilai BM clorofrom yang sebenarnya adalah 199,5 g/mol ini telah terjadi kesalahan, yang menjadi sumber kesalahan pada percobaan ini adalah pada beberapa macam yaitu karena waktu suhu pemanasan air yang kurang tepat, ketidak telitian pada saat pengukuran dan perhitungan.
            Dan pada percobaan ini nilai massa cairan volatile berpengaruh terhadap molekul (BM)


























BAB V
KESIMPULAN

1.      Penentuan berat molekul volatile dapat dilakukan dengan mengukur massa jenis senyawa.
2.      Semakin beesar nilai massa cairan volatile, maka semakin besar pula berat molekulnyaa.
3.      Nilai massa cairan volatile berpengaruh terhadap molekul (BM)
4.      Nilai BM yang kami dapatkan adalah 118,60 g/mol





















BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1.      Brady. Jamos  E. 1999.  kimia Universitas, Jilit 1 edisi kelima. Binapura aksara : Jakarta

2.      Halida dan pesnikck. 1978. Fisika Jilid 1 Erlangga: Jakarta

3.      Halida D.R. resnith dan P. Silaban. 1984 “Kimia Fisika” jilit 1 dan 2 edisi 3: Erlangga

4.      Keenan , 1990. “Kimia Untuk Universitas”. Erlangga : Jakarta.

5.      Respati. 1992. Dasar – dasar ilmu kimia untuk Universitas. Rineka cipta: Yogyakarta












LAMPIRAN I
DATA PENGAMATAN

No

Hasil
1
Massa erlenmeyer
104, 81 gr
2
Massa erlenmenyer + aluminium + karet gelang
105, 16 gr
3
Massa erlenmeyer + aluminium + karet gelang + 5 ml clorofrom
118,79 gr/mol
4
Masaa erlrnmeyer + aluminium + karet + 5 ml clorofrom + di desikator
105, 68 gr
5
Masssa cairan clorofrom
105,60 – 105 + 32 = 0,36 gr
6
Suhu penagas
75 oC
7
Suhu air yang terdapat dalam labu erlenmeyer
36oC
8
Massa erlenmeyer kosong + air
124, 15
9
Masssa air
124,15 – 104, 81 = 19,34
10
Air
50 ml
11
Tekanan dalam lubang
1 atm
12
Menghitung volume
0, 12493 L








LAMPIRAN II
PERHITUNGAN

1.      Dik : mair     =  124,15 gram
    ρ air   =   0,9937 gr/cm3
   T       =   75oC
   R      =   0,082 L. Atm/mol oK
       m CHCl3     =  0,51 gr
               P        =  1 atm
       Dit : BM = .........?
                           ρ =
            =  
            = 124,93 cm3
            = 0,124, 93 L
Pv   =  n R T                                                                                                    
n     =  PV/RT
              = 
              =  0,0043 mol
BM = gr/n
              =
                          = 118,60




LAMPIRAN III
SOAL DAN JAWABAN

1.        Apakah yang menjadi sumber kesaahan utama dalam percobaan ini adalah:
Jawab :
1.      Tidak akuratnya data pada praktikum dengan teori persamaan gas ideal.
2.      Ketidak telitian pada saat pengukuran dan perhitungan.
3.      Karena waktu suhu pemanasan air yang kurang tapat.
2.        Dari hasil analisis menunjukkan bahwa unsur tersebut mengandung Karbon : 10 %,
Klor        : 89,0 %, Hidrigen :1,0 % .
Tentukan rumus molekul senyawa ini:
 Jawab :
Karbon     10%= C2
Klor          89,0%= CL-2
Hidrogen  1,0%=  H2+



0 Response to "Penentuan berat molekul suatu senyawa"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel