Midtest Metopen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Computational
Fluid Dynamics (CFD)
adalah suatu cabang dinamika fluida yang menggunakan metode numerik dan
algoritma untuk memecahkan dan menganalisa masalah-masalah yang melibatkan
aliran fluida. Komputer digunakan untuk melakukan jutaan penghitungan yang
diperlukan dalam mensimulasikan interaksi antara cairan dan gas dengan benda
padat. Dasar fundamental hampir semua masalah CFD adalah persamaan Navier-Stokes, yang menenentukan setiap fase
tunggal aliran fluida. Dalam industri proses kimia, jaringan perpipaan dan
bidang keteknikan lainnya hampir semua aliran berhubungan satu dengan yang
lain. Kemampuan seorang engineer dalam memodelkan proses kimia ke dalam CFD membutuhkan pemahaman yang mendalam
mulai dari sifat kimia, kinetis, sifat fisika, dinamik, karakteristik fluida
dsb.
Dinamika
fluida adalah salah satu disiplin ilmu yang mengkaji perilaku dari zat cair dan
gas dalam keadaan diam ataupun bergerak dan interaksinya dengan benda padat. Dinamika
fluida sering dikatakan sebagai persoalan fisika klasik terbesar yang belum
terpecahkan. Dalam kajian dinamika fluida ini akan dipelajari berbagai
karakteristik fluida, maka kita perlu menggambarkan karakteristik–karakteristik
ini secara kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berfungsi untuk
mengidentifikasikan sifat dasar atau jenis dari karakteristik tersebut (seperti
panjang, waktu, tegangan dan kecepatan), sementara aspek kuantitatif memberikan
ukuran numerik dari karakterisik tersebut.
Dalam
dunia industri penurunan tekanan (pressure drop) sangat penting untuk
diketahui guna merancang sistem perpipaan. Hal-hal yang mempengaruhi pressure
drop antara lain adalah faktor friksi, panjang pipa, kecepatan alir fluida,
diameter pipa dan juga seberapa besar pengaruh diameter terhadap koefisien
kerugian pada percabangan pipa, untuk menjawab permasalahan diatas maka akan
dilakukan penelitian dengan judul " Pengaruh laju alir dan Material Pipa
bersambung pada SP-V PT PERTAMINA EP ASSET 1 Rantau Field terhadap Analisis Profil aliran fluida dengan metode Computational Fluid Dynamic (CFD)”.
Untuk
mengetahui hal tersebut maka perlu dilakukan simulasi dengan menggunakan
software CFD, perubahan dari
variabel-variabel fungsi yang berpengaruh terhadap tekanan akan dilakukan
menggunakan CFD, Karena dalam
modeling perubahan bentuk geometri lebih mudah dilakukan. Oleh karena itu dalam
modeling alur pipa bersambung SP-V PT.Pertamina EP Asset 1 Rantau Field
menggunakan software Autodesk Inventor
Professional 2015, Autodesk Simulation CFD 2015. Setelah itu dilakukan analisa dimensional khususnya
menyangkut perubahan geometri yang akan berpengaruh pada penurunan tekanan (pressure
drop) pada aliran fluida didalam pipa
bersambung tersebut.
Penelitian aliran dalam
pipa (internal flow) dimulai oleh seorang maha guru dari Jerman Julius
Weisbach tahun 1850 meneliti rugi pada hulu pipa, yang kemudian dilanjutkan
oleh insinyur Perancis, Henry Darcy 1857 yang melakukan eksperimen aliran pipa
dan pertama kalinya mengungkap efek kekasaran pada hambatan pipa yang dikenal dengan
persamaan Darcy-Weisbach.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Efridoroni
(2017) untuk mendapatkan nilai optimasi pressure
drop dengan variable bebas berupa diameter pipa didapat hasil bahwa semakin
besar diameter pipa maka semakin kecil nilai pressure dropnya Untuk membedakan
dengan penelitian sebelumnya, maka penulis memvariasikan variabel bebas nya
laju alir sedangkan variabel tetapnya diameter pipa.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam
perpipaan salah satu hal yang paling penting diperhatikan adalah kehilangan
tekanan, yang mana semakin tinggi kehilangan tekanan pada perpipaan maka
semakin banyak energi yang akan hilang. Oleh karena itu banyak perusahaan yang
mengoptimasikan pressure drop guna
untuk menghemat energi yang dibutuhkan. Panjang pipa merupakan salah satu
pengaruh pressure drop yang apabila
panjang pipanya semakin panjang maka pressure
drop akan tinggi.
Beda
tekanan (ΔP) hasil pengamatan memiliki nilai berbeda dengan beda tekanan hasil
teoritis, namun memiliki prinsip yang sama yaitu semakin besar debit udara maka
beda tekanan akan semakin menurun. Beda tekanan (ΔP) yang semakin menurun
disebabkan karena kualitas aliran (x) dan fraksi hampa (a) yang semakin
meningkat. Pada aliran satu fase, pressure drop dipengaruhi oleh Reynold
number yang merupakan fungsi dari viskositas, densitas fluida diameter
pipa, dan panjang pipa.
Hal
yang paling mendasar mengapa konsep CFD
digunakan karena dengan CFD dapat
dilakukan analisa terhadap suatu sistem atau kajian terutama sekali dari segi
lamanya waktu penelitian yang dibutuhkan sehingga lebih singkat dan efisien
serta kerugian yang terjadi akibat kesalahan dapat diperkecil dalam proses design
enggineering tahap yang harus dilakukan menjadi lebih pendek. Selain itu,
yang mendasari pemakaian konsep CFD
adalah pemahaman lebih mendalam akan suatu masalah yang akan diselesaikan atau
dalam hal ini pemahaman lebih mendalam mengenai karakterisrik aliran fluida
dengan melihat hasil berupa grafik, vektor, kontur dan bahkan animasi, dapat
dijelaskan jika debit aliran udara mengalami peningkatan, maka akan berpengaruh
terhadap beda tekanan yang terjadi artinya adalah nilai debit udara berbanding
lurus dengan beda tekanan, yaitu beda tekanan mengalami penurunan seiring
naiknya debit aliran udara.
1.3. Batasan Masalah
Ruang
lingkup pada penelitian ini, hanya mengkaji pengaruh laju alir dan material
pipa pada alur pipa bersambung SP-V PT.Pertamina EP Asset 1
Rantau Field terhadap penurunan
tekanan dan melihat profil aliran pada perbandingan material pipa dengan
melakukan simulasi menggunakan metode CFD.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
perumusan masalah diatas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penurunan
tekanan pada aliran fluida di pipa bersambung SP-V PT.Pertamina EP Asset 1
Rantau Field dengan metode CFD. Penelitian
ini bersifat komputasi numerik dengan bantuan perangkat lunak dan komputer.
Secara umum penelitian ini mengkaji penurunan tekanan yang terdapat pada aliran
fluida di pipa bersambung, secara khusus penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut:
1. Memahami aplikasi dan prinsip-prinsip CFD pada jaringan perpipaan.
2. Mengetahui pengaruh laju alir dan material pipa terhadap
besarnya penurunan tekanan pada pipa bersambung.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini selain dapat memberikan informasi terbaru tentang variasi panjang
dan laju alir pada pipa bersambung dengan bantuan CFD juga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para insinyur teknik
kimia guna merancang sistem perpipaan berkelok dengan diamater yang sesuai
dalam designnya sehingga dapat digunakan untuk memperoleh kinerja yang optimum
dalam pengoperasiannya
0 Response to "Midtest Metopen"
Post a Comment