Padatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Padatan adalah keadaan benda,
diciri-cirikan dengan volume dan bentuk yang tetap. Dalam benda padat, atom/molekul
berdekatan, atau "keras"; tetapi, tidak mencegah benda padat berubah
bentuk atau terkompresi. Padatan yang ditemukan di sungai dalam dua bentuk, diskors
dan dibubarkan.
Total
padatan terlarut (TDS)
adalah jumlah total ion bermuatan mobile, termasuk mineral, garam atau logam
dilarutkan dalam volume tertentu air, dinyatakan dalam satuan mg per satuan
volume air (mg / L), juga disebut sebagai bagian per juta (ppm). Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah
semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa
komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton,
bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan
partikel-partikel anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan
pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi zat
organik.
Padatan
tersuspensi organik dan anorganik juga memilki peran yang dapat dilakukan untuk
mengetahui padatan yang terlarut maupun padatan tersuspensi ynag berasal dari
bahan organik maupun bahan anorganik. Untuk itu kita perlu mempelajari tentang definisi, sifat
sifat padatan dan peranannya dalam berbagai bidang. antara lain dalam bidang
kehidupan yaitu kami mengambil sebuah
sample pupuk sebagai contoh dalam makalah kami.
1.2 Rumusan
Masalah
-
Apakah
definisi dari padatan itu sendiri?
-
Bagaimana teori dan sifat-sifat dari padatan?
-
Menjelaskan bagaimana eksperimen dan contoh dari padatan ?
- Bagaimana peranan padatan didalam
kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
-
Untuk
mengetahui dan mengenali pengertian dari padatan.
-
Untuk
mengetahui sifat dan faktor yang mempengaruhi padatan.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Padatan
Padatan adalah keadaan benda, diciri-cirikan dengan volume dan
bentuk yang tetap. Dalam benda padat, atom atau molekul berdekatan, atau "keras" tetapi, tidak mencegah
benda padat berubah bentuk atau terkompresi. Dalam fase padat, atom memiliki order ruang, karena semua benda memiliki energi kinetik, atom dalam benda padat yang paling keras bergerak sedikit, tetapi gerakan ini tak
terlihat.
Pada keadaan padat ini,terutama
dalam keadaan Kristal, partikel-partikel tersusun sangat teratur dan
partikel-partikel ini hanya dapat bervibrasi pada keadaan tertentu saja dan
tidak dapat bergerak secara bebas.
Padatan dapat di kelompokkan atas
dua kelompok yaitu yang berbentuk Kristal dan yang berbentuk amorf. Pada
Kristal partikel-partikel tersusun dalam pola geometric yang sangt teratur.
Sedangkan pada bentuk amorf, seperti pada gelas misalnya, partikel-partikel
tidak tersusun seteratur seperti pada bentuk Kristal.
II.2
Teori zat padat
Zat padat terdiri
dari sejumlah besar atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul yang letaknya
berdekatan dan tersusun secara teratur. Atom-atom atau molekul-molekul yang
membentuk zat padat ini terikat dalam beberapa macam ikatan antara lain: ikatan
ionik, ikatan kovalen, ikatan Van der Waals, ikatan Hidrogen, dan ikatan logam.
a.
Ikatan kovalen
adalah ikatan yang umumnya sering dijumpai, yaitu
ikatan yang perbedaan elektronegativitas (negatif dan positif) di antara
atom-atom yang berikat sangatlah kecil atau hampir tidak ada. Ikatan-ikatan
yang terdapat pada kebanyakan senyawa organik dapat dikatakan
sebagai ikatan kovalen. Lihat pula ikatan sigma dan ikatan pi untuk penjelasan LCAO terhadap
jenis ikatan ini.
b.
Ikatan ion
merupakan
sejenis interaksi elektrostatik antara dua atom yang memiliki perbedaan
elektronegativitas yang besar. Tidaklah terdapat nilai-nilai yang pasti yang
membedakan ikatan ion dan ikatan kovalen, namun perbedaan elektronegativitas
yang lebih besar dari 2,0 bisanya disebut ikatan ion, sedangkan perbedaan yang
lebih kecil dari 1,5 biasanya disebut ikatan kovalen. Ikatan ion menghasilkan
ion-ion positif dan negatif yang berpisah. Muatan-muatan ion ini umumnya
berkisar antara -3 e
sampai dengan +3e.
c.
Pada ikatan logam,
elektron-elektron ikatan terdelokalisasi pada
kekisi (lattice) atom. Berbeda dengan senyawa organik, lokasi elektron
yang berikat dan muatannya adalah statik. Oleh karena delokalisai yang
menyebabkan elektron-elektron dapat bergerak bebas, senyawa ini memiliki
sifat-sifat mirip logam dalam hal konduktivitas, duktilitas, dan kekerasan.
d.
Ikatan van der Waals
adalah ikatan
yang paling lemah, namun sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia.
Misalnya atom helium, pada satu titik waktu, awan elektronnya akan terlihat tidak
seimbang dengan salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Hal ini
disebut sebagai dipol seketika (dwikutub seketika). Dipol ini dapat menarik
maupun menolak elektron-elektron helium lainnya, dan menyebabkan dipol lainnya.
Kedua atom akan seketika saling menarik sebelum muatannya diseimbangkan kembali
untuk kemudian berpisah. katan hidrogen bisa dikatakan sebagai dipol permanen
yang sangat kuat seperti yang dijelaskan di atas.
e.
Ikatan hidrogen
Pada ikatan ini,
proton hidrogen berada sangat dekat dengan atom penderma elektron dan mirip
dengan ikatan
tiga-pusat dua-elektron seperti pada diborana. Ikatan
hidrogen menjelaskan titik didih zat cair yang relatif tinggi seperti air,
ammonia, dan hidrogen fluorida jika dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang
lebih berat lainnya pada kolom tabel periodik yang sama.
Ikatan pada zat padat berbeda dengan ikatan
molekul. Ikatan molekul akan membentuk molekul. Ikatan zat padat akan membentuk
zat padat.
II.3
Sifat dan Bahan
Zat
Padat
a.
Sifat
mekanik:
Rapat massa dari kebanyakan bahan zat padat
berada pada rentang antara 1x 103 dan 25 x 103 kg/m3. Rapat massa ini
ditentukan berdasarkan massa dari atom pembentuknya dan besar gaya ikat yang
terbentuk. Gaya ikat ini memberikan gambaran posisi seimbang atom dan volume
cakupannya.
b.
Sifat
termal:
Kapasitas
panas adalah energi per Kelvin yang harus diberikan kepada zat padat untuk
menaikkan suhunya. Karena adanya parameter lain yang mengontrol bahan selama
proses berlangsung mengakibatkan perbedaan kapasitas jenis bahan.dalam hal ini
kapasitas jenis pada volume konstan adalah pilihan yang paling sederhana,
karena melihat sifat dari gerakan partikel.
c. Sifat listrik:
Menurut
hokum ohm, hubungan antara medan listrik E dan rapat arus J = σE, dimana σ
adalah konduktifitas. Konduktifitas listrik bahan tergantung pada konsentrasi
pembawa muatan dan mobilitas elektron serta pada kecepatannya. Karena kecepatan
electron terbatas oleh hamburan dari getaran atom dan defek dari struktur atom,
konduktifitas tergantung pada temperatur dan konsentrasi ketakmurnian,
kekosongan dan cacat lain.
d.
Sifat
magnetis:
merubah
orbit elektron dan arah spin mengakibatkan atom dalam medan sering menghasilkan
momen dipol persatuan volume dan untuk beberapa bahan hal ini sebanding dengan medan
magnetik. Dibawah temperature tertentu, yang disebut temperature curie,
magnetisasi secara spontan menjadi ferromagnetic. Bahan termagnetisasi walaupun
tanpa medan luar. Pada temperature diatas titik curiesampel ferromagnetic
menjadi paramagnetic.
e. Sifat optis:
Saat
cahaya menyinari permukaan bahan sebagian berkas sinar dipantulkan dan sebagian
lagi ditransmisikan dalam bahan merambat dalam arah yang berbeda dengan
kecepatan fase yang berbeda dari berkas bahan. Sebagian berkas diserap.
Pembiasan, indeks bias dan koefisien penyerapan digunakan untuk menjelaskan
fenomena ini.
II.4 Percobaan
Zat
Padat
a.
Teknik Eksperimen pada dasarnya terdapat tiga metode :
Kristal-rotasi metode, laue metode, dan serbuk
metode. Tanpa memperhatikan metode yang digunakan, jumlah yang diukur pada
dasarnya sama.
· Metode Kristal
berputar: Metode ini digunakan untuk analisis struktur pada Kristal tunggal. Kristal
ini biasanya berdiameter sekitar 1 mm dan terpasang pada poros yang dapat
berputar.
· Metode Laue: Metode ini dapat
digunakan untuk penentuan cepat dari simetris dan orientasi pada Kristal
tunggal.
· Metode serbuk: Metode ini digunakan
untuk penentuan struktur Kristal bahkan jika specimen bukan Kristal tunggal.
Ø Contoh Struktur
Padatan Dalam NaCl ( Garam Dapur ).
Jutaan
atau bahkan miliaran ion Na+ dan ion Cl– dalam garam saling tarik-menarik
sehingga membentuk struktur ion raksasa. Bagian kecil dari struktur ion raksasa
NaCl dapat diamati pada gambar berikut.
Ion Na+ dan Cl– memiliki interaksi elektrostatik yang sangat
kuat sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut diperlukan energi yang cukup
tinggi. Itulah sebabnya senyawa NaCl memiliki titik didih yang sangat tinggi,
yaitu 1.465 °C. Selain titik didih yang sangat tinggi, NaCl juga memiliki sifat
mudah rapuh.
Contoh soal:
Dalam kristal NaCl, jarak kesetimbangan r antara ion adalah 2,81Å. Cari energi potensial totalnya. Jawaban:
Dalam kristal NaCl, jarak kesetimbangan r antara ion adalah 2,81Å. Cari energi potensial totalnya. Jawaban:
Karena α = 1,748 dan
n = 9, energi potensial ion dengan tanda positif atau negatif
b. Berikut Merupakan Contoh Padatan
Organik dan Anorganik :
Contoh Padatan Organik.
1. Pupuk organik
Pupuk organik
ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk
organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk
organik misalnya rock phosphat,
Macam
macam pupuk organik :
1.
Pupuk
hijau
Pupuk
hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam
tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae
atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut
dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar
dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
2.
Pupuk
kompos
Pupuk
kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti
jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan.
Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi
sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka
menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini
juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung
serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
3.
Pupuk kandang
Para
petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena
murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan
peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk
kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik
lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus
banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh
karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak
mengandung oksigen.
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan
produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga
unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara
makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya
bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain.
Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan
humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman,
sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah
dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk
lain.
4. Pupuk
seresah
merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman
yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan,
tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah
karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan
tanah di sekitar tanaman (mulsa).
5. Pupuk cair
Pupuk
organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk
anorganik.
Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan
oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam
jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku
pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah
beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat
digunakan sebagai pupuk cair.
Ø Contoh padatan anorganik :
Pupuk anorganik
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.
Pupuk
tunggal
Pupuk yang di buat dari suatu unsur secara dominan. Contohnya
Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K
yang dominan.
2. Pupuk majemuk:
Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur. Contoh :
pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Padatan adalah keadaan suatu benda yang diciri-cirikan
dengan volume dan bentuk yang tetap. Padatan ini terdiri dari sejumlah
atom-atom atau molekul-molekul yang terikat dalam beberapa macam ikatan seperti
ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan Van der Waals, ikatan Hidrogen, dan ikatan
logam.
Adapun sifat-sifat dari padatan itu sendiri terdiri dari
sifat mekanik, sifat termal, sifat listrik, sifat magnetis dan sifat optis. Dalam
padatan dapat dilakukan berbagai teknik eksperimen dengan tiga metode yaitu
Kristal-rotasi metode, laue metode dan serbuk metode.
Dalam berbagai bidang kehidupan banyak kita temukan berbagai
contoh dari padatan seperti: pupuk organik antara lain pupuk hijau dan pupuk
kompos, sedangkan pupuk non organik
berupa pupuk majemuk dan pupuk tunggal.
DAFTAR PUSTAKA
- Rayner,Geoff-Canham.
2010. Descriptive Inorganic Chemistry FIFTH EDITION. New York: W.H.
Freeman and Company
- Shriver
& Atkins’. 2010. Inorganic Chemistry. Great Britain: Oxford
University Press.
- Ferraris,
Giovanni, Emil Markovicky, Stefano Merlino. 2004. Crystallography of
Modular Materials. Newyork: OXFORD university press.
- Bird, tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. PT.
GRAMEDIA, JAKARTA.
0 Response to "Padatan"
Post a Comment