Pembuatan Pulp dengan Bahan Baku Jerami Melalui Proses Basa
PEMBUATAN PULP DENGAN BAHAN BAKU JERAMI MELALUI PROSES
BASA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan
industri pulp di Indonesia berjalan dengan cepat, tetapi hal tersebut tidak
diimbangi dengan pasokan bahan baku yang memadai. Saat ini, sebagian besar industri
tersebut berjalan pada kapasitas terpasangnya bahan baku dari hutan alam yang
semakin menipis dan mahal. Fakta tersebut diperkuat oleh pernyataan Lestari
(2010) berdasarkan data statistik Kementerian Kehutanan Republik Indonesia 2009
yang mencatat bahwa laju kerusakan hutan Indonesia mencapai 1,08 ha/tahun. Maka
untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu ada upaya konversi bahan baku kayu
dengan memanfaatkan hasil hutan non kayu berlignoselulosa sebagai
substitusinya.
Jerami
merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pulping
yang mudah di dapatkan dan merupakan energi yang terbarukan. Juga jerami dapat
langsung digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Penggunaan jerami
sebagai bahan baku kertas dapat digunakan setelah masa panen padi yaitu sekitar
2 bulan. Berbeda dengan kayu yang masa pertumbuhannya sampai tahunan, juga jika
menggunakan bahan baku kayu maka akan menyebabkan berbagai kerugian antara lain
bencana alam (Macklin, 2009).
Perkembangan
pendidikan dunia yang semakin meningkat, akan berbanding lurus dengan konsusmsi
kertas dunia. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang
digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa. Dengan demikian inilah yang menjadi latar belakang penulis
melakukan praktikum yang berjudul Pembuatan Kertas dari Jerami Secara Proses
Basa.
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum yang berjudul Pembuatan Kertas dari Jerami Secara Proses
Basa adalah untuk mengetahui kualitas kertas yang dihasilkan dari bahan baku
jerami dan menggolongkannya kedalam kelas layak pakai atau tidak.
TINJAUAN PUSTAKA
Jerami Padi (Oriza sativa)
Jerami
adalah bagian vegetatif dari tanaman padi (batang, daun, tangkai malai). Ketiga
unsur ini relatif kuat karena mengandung unsur silika, dan selulosa yang tinggi
serta pelapukan yang memerlukan waktu yang relatif lama. Pada waktu tanaman
dipanen, jerami adalah bagian tanaman yang tidak dipungut. Bobot jerami padi
merupakan fungsi dari (a) rejim air, (b) varietas, nisbah/ gabah jerami, ( c )
cara budidaya, (d) kesuburan tanah, dan (e) musim, iklim, dan tinggi tempat
(Makarim, 2007).
Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida (NaOH) adalah suatu basa yang umum digunakan di laboratorium. Namun
demikian, karena padatan natrium hidroksida sulit diperoleh dalam keadaan murni,
larutan natrium hidroksida harus distandarisasi terlebih dahulu dalam kerja
analitis yang memerlukan keakuratan. Kita dapat menstandarisasi lautan
hidroksida dengan menitrasinya dengan menggunakan larutas asam yang sudah
diketahui konsentrasinya secara tepat (Chang, 2003).
Natrium
hidroksida (NaOH) sering disebut dengan kaustik soda atau soda api. NaOH
merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu menetralisir asam.
Bentuknya kristal putih dan cepat menyerap kelembaban (Hambali, et al., 2006).
Adapun
beberapa sifat dari Natrium Hidroksida (Perry & Green, 1999) yaitu :
- Berat
Molekul : 40 gr/mol
- Densitas
: 1040 kg/m3
- Titik
lebur : 318,4 C
- Titik
Didih : 1390 C
- Kelarutan
dalam air : 111 g/100 ml (20 C)
- Berupa
Kristal putih
Pulp
Pulp adalah
produk utama kayu, terutama digunakan untuk pembuatan kertas, tetapi pulp juga
diproses menjadi berbagai turunan selulosa, seperti rayon dan selofan. Pulp
sering juga disebut hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun
non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia).
Tujuan utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat yang dapat
dikerjakan secara kimia, atau secara mekanik atau dengan kombinasi keduanya.
Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan
menggunakan alat seperti grinda. Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya
PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia
merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini
diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) , NSSC (Neutral
Sulfite Semichemical). Sedangkan yang termasuk proses kimia yaitu proses
kraft yang merupakan bagian proses basa dan proses sulfit yang termasuk proses
asam. Dimana proses kraft ini pertama sekali dikenal di Swedia pada tahun 1885.
Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan
lebih tinggi dari pada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang
dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasi
lebih banyak (lignin, ekstraktif dan mineral) (wikipedia, 2009).
Pulping
Pulping adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat
(kayu maupun non kayu)melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia,
kimia).Pulp terdiri dari serat – serat (selulosa dan
hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas .Proses
pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanis , kimia , dan
semikimia. Prinsip pembuatan pulp secara mekanis yakni dengan pengikisan dengan
menggunakan alat seperti gerinda. Proses mekanis yang biasa dikenal diantaranya
PGW (Pine Groundwood), SGW (Semi Groundwood). Proses semi kimia merupakan
kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang termasuk ke dalam proses ini
diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu
untuk mendegradasi lignin sehingga
diperoleh pulp yang memiliki rendemen yang lebih
rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis
(Macklin, 2009).
Selulosa
Adapun
faktor yang membuat selulosa disenangi untuk produksi pulp dan
kertas
adalah (Murugan, 1996) :
- Jumlahnya
berlimpah, dapat melengkapi, dan mudah dipanen dan dipindah-pindahkan dan
akibatnya bahan ini murah harganya.
- Zat ini
umumnya berbentuk serat, dan kekuatan tariknya benar-benar tinggi.
- Zat ini
bisa menarik air, yang mempermudah persiapan mekanik dari serat-serat atau
ikatan-ikatan serat ketika campuaran serat tadi dikeringkan
- Zat ini
tidak dapat larut dalam air dan pelarut-pelarut organik
- Tahan
terhadap sejumlah bahan kimia yang menyebabkan dapat diisolasi dan
dimurnikan dari kayu yang merupakan sumber utama selulosa.
Kertas
Kertas merupakan alat dokumentasi, komunikasi, administrasi, dan transaksi yang
sampai saat ini tetap menjadi pilihan utama. Pengguna kertas hamper di setiap
kota besar, yang memiliki kegiatan atau lalu lintas perekonomian tinggi. Di
kota- kota tersebut terdapat sejumlah besar pertokoan, perkantoran, lembaga
baik profit maupun non profit, sekolah, Perguruan Tinggi dan sebagainya. Semua
komponen tersebut adalah pengguna kertas yang tinggi (Maulana, ____)
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum
Pulp dan Kertas yang berjudul Pembuatan Kertas Tradisional dari Jerami Padi (Oriza
sativa) dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Oktober 2010 di Laboratorium
Teknologi Hasil Hutan, Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah parang, talenan, hot plate, gelas
ukur 1000 ml, spatula kaca, aluminium foil, saringan, kertas saring,
cawan petri, oven, blender dan plastik berbentuk lingkaran.
Bahan yang
digunakan adalah 100 g jerami dengan panjang + 1 cm, NaOH (natrium
hidroksida), tepung kanji dan H2O (air).
Prosedur
Proses pulping (pembuburan)
- Disiapkan
+ 100 g bahan baku (jerami kering)
- Dipotong
jerami dengan panjang + 1 cm
- Disiapkan
larutan NaOH 1 L sebanyak 6 %
- Dimasak
selama 3–4 jam sehingga menjadi bubur
Pengujian kadar air pulp
- Diambil
2 g jerami kering yang telah dipulping dan dimasukkan dalam cawan
petri
- Dioven
pada suhu 103 + 2 0C sampai beratnya konstan sebanyak 5 kali
ulangan
- Dihitung
kadar airnya
Pembuatan lembaran
- Ditimbang
pulp sebanyak 3 g
- Ditambahkan
tepung kanji dengan perbandingan 1:1, 1:2 antara jerami dengan kanji
sebanyak 5 kali ulangan
- Diaduk
dan ditambahkan air secukupnya
- Diblender
sampai halus
- Dibuat
lembaran kertas di atas plastik berbentuklingkaran
- Dikeringkan
sampai kertas bisa diambil dari plastik
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Edisi
Ketiga. Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Hambali, E., Ani S., Dadang, Hariyadi, Hasim H., Iman
K. R., Mira R., M. Ihsahnur, Prayoga S., Soekisman T., Tatang H. S., Theresia
P., Tito P., dan Wahyu P. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar
Swadaya. Depok.
Makarim, A. K. 2007. Jerami Padi Pengelolaannya dan
Pemanfaatannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Agro Inovasi. Bogor.
Macklin, B.
2009. Pulping Jerami. Online Buku. Bandung.
Maulana, A., Sungkono. __________. Karakterisasi Mesin Peminat Bubur Kertas (Pulper) dengan Kapasitas 50kg. Fakultas Teknik Universitas Nasional. Jakarta.
Murugan, B. 1996. Proses Kraft Pulping. PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk Perawang.
Perry, Robert H. dan Dow W. Green. 1999. Chemical
Engineering HandBook. 7th Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Wikipedia.
2009. http://www.wikipedia.co.id/ Pulp. 04 November 2010.
Read more: http://juliusthh07.blogspot.com/2010/11/pembuatan-pulp-dengan-bahan-baku-jerami.html#ixzz1sMUOWYxv
0 Response to "Pembuatan Pulp dengan Bahan Baku Jerami Melalui Proses Basa"
Post a Comment