Praktikum Kimia Organik " Isolasi Kaffein dari Teh "
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Praktikum
Isolasi Kaffein dari Teh
1.2
Tanggal
praktikum
30 Mei 2014
1.3
Tujuan
praktikum
Menentukan Kadar Caffeine dalam Teh
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kaffein
Kaffein
merupakan senyawa kimia alkaloid terkandung secara alami lebih dari 60 jenis
tanaman terutama teh (1-4,8%), kopi (1-1,5%), dan biji kola (2,7-3,6%). Kaffein
diproduksi secara komersial dengan cara ekstraksi dan tanaman tertentu dan di
produksi secara sintesis. Kebanyakan produksi kaffein bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan industri minuman. Kaffein
juga di gunakan sebagai penguat rasa atau bumbu pada berbagai industri
makanan.Bersama-sama dengan toebiomin dan teofin, kaffein termasuk ke dalam
senyawa kimia golongan xanthin.Ketiga senyawa tersebut mempunyai daya kerja
sebagai stimulant system syaraf pusat, stimulan otot jantung, meningkatkan
oksidan darah melalui alteri koroner, reraksasi otot polos bronki, dan aktif
sebagai diusetika, dengan tingkatan yang berbeda. Dan, tidak sama dengan yang
lain, dayakerja sebagai stimulan system syaraf pusat dari kafein sangat
menonjol sehingga umumnya yang digunakan sebagai
stimulan sentral. Kafein
ditemukan pertama kali tahun 1827 dan dinamakan theine. Namun, setelah
diketahui bahwa theine pada the memiliki sifat yang sama dengan kafein pada
kopi, nama thaine tidak digunakan lagi. Jumlah kafein yang terkandum dalam the
tergantung pada berbagai factor seperti jenis daun teh, tempat tumbuhnya
tanaman teh, ukuran partikel the, serta metode dan lamanya waktu penyeduhan.
Pengaruh pada system syaraf pusat terutama pada pusat-pusat yang lebih tinggi
yang mehasilkan peningkatan aktifitas mental dan tetap terjaga atou
bangun.kafein meningkatkan dan hasil kerja otot,merangsang pusat
pernapasan,meningkatkan kecepatan dan kedalaman nafas.Daya kerja sebagai di
uretika dari kafein, didapat dengan beberapa cara seperti meningkatkan aliran
darah dalam ginjal dan kecepatan filtrasi glomerulus, tapi terutama sebagai
akibat pengurangan reabsorpsi tubuler normal.
Kafein
dapat mengakibatkan ketgihan ringan. Orang yang biasa minum kopi atou the akan
menderita sakit kepala pada pagi hari,atou setelah kira kira 12-16 jam dari
waktu ketika terakhir kali mengkomsumsinya.
Metabolisme
dalam tubuh manusia akan mengubah kafein menjadi lebih dari metabolit, terutama
panaxanthine, theobromine, dan theophyline. Jika terlampou banyak mengkonsumsi
kafein dapat akan menyebab kan sakit maag,insommia, diuresis,pusing dan
gemetaran. Jika konsentrasi mencapai 10mol/ml dalam darah. Kafein dapat
menstimulasikan system syaraf pusat.(misra etal.2008).
Kafein
ditemukan pertama kali tahun 1827 dan dinamakan theine. Namun, setelah
diketahui bahwa theine pada the memiliki sifat yang sama dengan kafein pada
kopi, nama thaine tidak digunakan lagi. Jumlah kafein yang terkandum dalam teh tergantung pada berbagai factor seperti
jenis daun teh, tempat tumbuhnya tanaman teh, ukuran partikel teh, serta metode dan lamanya waktu
penyeduhan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa lokasi perkebunan the
mempengaruhi kadar kafein pada daun the tersebut (muktar
etal,2000).
2.2 Teh
Teh
merupakan tanaman Asia Tenggara dan kini telah ditanam dilebih dari 30
negara.Dari 3000 jenis yang ada, Padaperinsib nya teh berasal dari satu jenis tanaman dengan
hasil perkawinan silangnya.Lebih dari tiga perempat the di olah menjadi teh hitam, salah satu jenis yang paling
digemari di Amerika, Eropa dan Indonesia. Cara pengolahannya,daun dirajang dan
dijemur dibawh panas matahari sehingga mengalami perubahan, perubahan kimia
sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi
coklat dan memberikan cita rasa the hitam yang khas. Teh hijau memiliki kandungan yang paling baik
karena dalam proses pembuatannya, the jenis ini tidak dikeringkan dengan
menggunakan sinar matahari tetapi menggunakan tehnik pengeringan secara khusus.
Sedangkan the jenis lainnya diproses dengan cara fermentasi sehingga memiliki
citaras dan karakteristik tersendiri. Meskipun demikian, ketiga jenis the
tersebut memiliki kasiat dan potensi kesehatan yang sama.
Dengan perkembangannya
keberbagai belahan dunia, teh
telah menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi setempat.di Beijing,cina para
peminum teh lebih menyukai bila di aromai dengan uap panas bunga melati segar.
Lain halnya dengan di Mongolia dan inggris. Pemisahan the lebih menyukai the
yang di campur dengan susu sewaktu sarapan pagi. Dan bagi sebagian besar orang
Indonesia,the bukanlah minuman yang asing karena telah menjadi bagian dari
budayanya.
Teh
merupakan minuman yang bermanfaat mengingat khasiat dan potensi yang terkandum
dalam teh
dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat gizi.Mengingat
biaya kesehatan yang melambung tinggi dalam krisis ekonomi yang belum juga
beransur pulih serta harga obat obatan yang sudah tak terjangkau lagi oleh rakyat biasa, maka obat pun
sekarang dapat di setarakan dengan narang mewah.
2.2.1 Mineral
Ternyata
teh cukup banyak
mengandung mineral baik makro maupun mikro natrium juga terkandung dalam teh sebagai salah satu mineral
utama,seperti halnya kalium.Fungsi natrium dalam tubuh berperan erat dalam
mengatur keseimbangan elektrolit.
Dalam
the juga terkandum unsur Fe, namun biofail ability nya kurang sehingga tubuh
tidak dapat memamfaatkan secara maksimal.
Seng
penting peranannya dalam proses metabolisme tubuh dan berperan erat dalam
pertumbuhan dan perkembangan.sintesif vitamin A. system imune dan
pembentukannya enzim pemunah radikal bebas. Kandungannya seng yang cukup tinggi
merupakan salah satu keunggulan teh.
Mangan
merupakan ko-enzim berbagai metalo enzim dan juga sebagai enzim
aktifator.Metalo enzim tersebut (MnSOD) berperan penting dalam menghancurkan
radikal bebas.Konsentrasinya yang relativ tinggi mampu menyunmbang 10%
kebutuhan tubuh.
Cu semakin penting
peranan nya dalam berbagai metabolisme tubuh dan salah satu fungsinya sebagai
pemusnah radikal bebas.Mengingat peranan nya sebagai enzim atioksida tersebut,
kandungan Cu dalam the berpotensi menurunkan peluang terkena penyakit
Degenaratif.
Irall
mineral lain yang terkandum dalam teh adalah selenium yang merupakan salah stu
mineral yang berperan dalam pembentukan enzim antioksida glirationperoxidase.
Selain itu,selenium juga sangat erat hubungannya dengan metabolism
yodium.(muftar etal,2000).
2.3 Sifat Fisik Kafein
Rumus
melekul:
Nama lain :
1,3,5-trimetilxanthin trimethylxatihe, theine,methyl theo bromine
Wujud : bubuk putih tidak berbau
Berat melekul: 194,19
gr/mol.
Densitas : 1,23 gr/
Titik leleh : 227-228 (anhidrat)
234-235 (monohidrat)
Titik didih : 178
Kelarutan dalam air :
2,17 gr/100 ml (25)
18,0 gr/100 ml (80)
67,0 gr/100 ml (100)
Ke asaman : -0,13-1,22
Pk
2.4 Sifat Kimia Kaffein
Kaffein
termetamolisme didalam hati menjadi tiga metabolit utama yaitu paraxanthine
(84%), theobromino (12%), dan theophyline (4%).
2.5 Metode Dekafainasi
Adalah
suatu proses untuk mengurangi kadar kaffein dalam kopi, coklat, the, serta
bahan-bahan lainnya yang juga mengandung kaffein. Untuk mengurangi kadar
kaffein dapat di lakukan dengan beberapa cara, diantaranya metode
langsung(ekstraksi).
2.6 Metode
langsung
Metode
ini sering digunakan dekafeinasi biji kopi. Biji kopi di-steam terlebih dahulu
dalam waktu 30 menit kemudian diekstraksi selama 10 jam menggunakan solvent.
Setelah di pisahkan dari solvent, biji kopi di-steam kembali untuk
menghilangkan sisa solvent.Solvent yang dapat digunakan adalah benzene,
diklorometana, triklorometana, dan kloroform. Namun, karena alas an
keselamatan, dampak laingkungan harga dan rasa, maka solvent tersebut
dapat di gantikan dengan bahan yang
lebih tidak berbahaya seperti etanol, etil asetat, dan trigliserida. ( pambudi,
2006).
Kaffein
adalah sejenis senyawa alkaloid yang tergolong kedalam golongan metilxanthine
(1,2,3- trimethylxantine). Efek spikologis yang dihasilkan dapat beragam dan
bisa menyebabkan ketergantungan.Kaffein cukup banyak terkandung dalam the
(30-mg/cangkir), selain itu daun the juga mengandung tannin dan sejumlah kecil
klorofil.Struktur kaffein terbangun
dari system cincin purin, yang secara biologis penting dan diantaranya
banyak di temukan dalam asam nukleat.
Ekstraksi
adalah metode pemisahan senyawa yang
melibatkan proses pemisahan satu
atau lebih senyawa dari satu fasa ke fasa lain, serta didasar atas tiga jenis.
Ekstraksi cair-cair memiliki prinsip bahwa satu senyawa kurang kurang larut
dalam pelarut yang satu dan sangat larut
dalam pelarut lainnya (prinsip beda kelarutan). Ekstraksi padat-cair
mengekstrak zat padat dari zat cair.Ekstraksi asam basa merupakan jenis
ekstraksi yang didasarkan pada sifat asam dan basa senyawa organic.Pada
praktikum ini dilakukan ekstraksi padat-cair kafeein dari kopi dan ekstraksi
cair-cair. perkembangannya
keberbagai ,telah menjadi bagian yang menyatu dengan tradisi setempat.di
Beijing,cina para peminum teh lebih menyukai bila di aromai dengan uap panas
bunga melati segar. Lain halnya dengan di Mongolia dan inggris. Pemisahan the
lebih menyukai the yang di campur dengan susu sewaktu sarapan pagi.
Kromatografi adalah
suatu metode yang digunakan untuk memisahkan senyawa organik dan anorganik
sehingga dapat dianalisis dan dipelejari.Dengan menganalisis senyawa kita dapat
mengetahui apa-apa saja unsur-unsur yang membentuknya.Kromatografi juga
merupakan metode sisik yang baik digunakan sebagai metode analisis suatu
campuran dan pelarutnya.
Metode
kromatografi memisahkan dua senyawa atau ion berdasarkan pada perbedaan migrasi
dan distribusi senyawa ion atau ion tersebut dalam dua fasa atau berbeda.Zat
terlarut dalam suatu fasa gerak mengalir pada suatu fasa diam. Hal ini menjadi
beberapa sebab keberadaan fasa gerak dan fasa diam dalam semua jenis kromatografi.
Pada posisi yang berbeda-beda, senyawa atau ion akan tertahan dan terabsorpsi
pada fasa diam, dan kemudian satu persatu akan kembali oleh fasa gerak yang
melalui nya. Mangan merupakan ko-enzim berbagai metalo enzim dan
juga sebagai enzim aktifator.Metalo enzim tersebut (MnSOD) berperan penting
dalam menghancurkan radikal bebas.Konsentrasinya yang relativ tinggi mampu
menyunmbang 10% kebutuhan tubuh.
Tipe
kromatografi yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis. Metode ini
menggunakan absorber pada plat kaca, plastic atau aluminium tipis. Metode ini
merupakan metode yang sederhana dan cepat untuk menguji kemurniaan suatu
senyawa 0rganik.KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang
sifatnya hidrofobik seperti lipida-lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan
dengan kromatografi kertas.KLT juga dapat berguna untuk mencari aluen untuk
kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom,
identifikasi senyawa secara kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil.
Pelerut yang dipilih untuk mengembangkan disesuaikan dengan sifat
kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan
lapisan tipis seperti silika gel adalah senyawa yang tidak bereaksi dengan
pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat.
Data yang diperoleh KLT
adalah nilai Rf yang berguna untuk identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk
senyawa-senyawa murni dapat dibandingkan dengan Rf dari senyawa standar. Nilai
Rf dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal
dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut titik asal. Oleh karena itu
bilangan Rf selalu lebih kecil dari 1,0. (David j, Hart, craine, Harold E
Leslie, 2003)
Caffein
merupakan turunan dari purin disebut juga 1,3,7 tri-metilxantin . berat
molekulnya adalah 194,19 gr/mol dengan susunan
C=49,48%, N=28,85%, dan H=5,19%. Rumus molekulnya . Jumlahkan dengan kafein dalam the
berbeda-beda tergantung jenis the hijau atau the hitam, iklim kondisi topografi
tumbuhnya dan metode prosesnya,rata-rata kandungan kaffein dalam the sekitar
2,0-4,6%. Misalnya chinese black tea 2,6-3,6%, brazillan 2,2-2,9%, turki
2,1-4,6%.
Michel
dan Heberler memisahkan the hitam didapat 2,5% caffein, tiobromin 0,17%,
Thycophylin o,013%, adenine o,014% dan sedikit sekali guanin, santin dan
hyposantin. Caffeine berguna untuk stimulant (perangsang) dari system sentral
saraf.
Pada
kromatografi lapis tipis digunakan pelat aluminium dengan silika gel sebagai
fasa diam dan pelarut organic, atau beberapa campuran pelarut organic sebagai
fasa gerak. Ketika fasa gerak melalui permukaan silika gel, fasa gerak ini
membawa gerak ini membawa analit organic
melalui partikel fasa dia. Namun, analit hanya bisa bergerak bersama pelarut
jika terikat pada permukaan silika gel.
Karakter
elektropositif silika gel dan karakter
elektronegatifan oksigen membuat fasa diam silika gel sangatlah polar. Karena
itu, semakin polar molekul yang dipisahkan, semakin kuat interaksinya dengan
silika gel. Hal ini juga menyebabkan pemilihan pelarut non polar (diklorometan
) pada percobaan ini. Tipe kromatografi yang digunakan adalah kromatografi
lapis tipis. Metode ini menggunakan absorber pada plat kaca, plastic atau
aluminium tipis. Metode ini merupakan metode yang sederhana dan cepat untuk
menguji kemurniaan suatu senyawa 0rganik.Pelarut nonpolar akan lebih lama
berada pada fasa gerak dan jarak yang dapat ditempuhnya dapat dipastikan
merupakan jarak terjauh dari kondisi awal sebelum dielusi. Karena itu,
perbandingan Rf dari suatu zat yang di cari dengan pelarut dapat dilakungan
dengan baik.
Pemilihan jenis
absorber sebagai fasa diam dan system pelarut sebagai fasa gerak haruslah
dilakukan dengan tepat.Absorben dan pelarut harus dipilih sedemikian rupa agar
tarjadi kesetimbangan. Jika absorben mengikat semua molekul terlarut dengan
kuat, maka senyawa-senyawa tersebut tidak akan turun kolom. Sementara itu, jika
pelarut mengikat semua molekul terlarut dengan kuat, maka senyawa-senyawa
tersebut akan debgan mudah keluar dari kolom tanda adanya pemisahan.
Penyomprotan
dengan reagen dragendroff dan pengeringannya setelah proses elusi dimaksudkan
untuk memberi warna pada zat organic yang didapat pada sampel. Hal ini perlu
karena meskipun beberapa senyawa organic telah Nampak berwarna,sebagian besar
senyawa organic malah memiliki warna dan memerlukan pewarnaan buatan untuk
memudahkan pengamatan.
Selain
berfungsi sebagai media analisis kualitatif, KLT juga dapat memberikan gambaran
kuantitatif kromatografi yang disebut Rf atau retardation factor atau radio to
front yang diekspresikan sebagai fraksi decimal. Secara matematis, Rf merupakan
nilai perbandingan antara jarak tempuh
zat dan jarak tempuh pelarut.
Dengan perkembangan keberbagai belahan dunia ,teh telah
menjadi bagian yang menyatu dengan teradisi setempat.Di Beijing,Cina,para
peminum teh lebih menyukai bila diaromai dengan uap panas bunga melati
segar.Lain halnya dengan di Mongolia dan inggris .Pemisahan teh lebih menyukai
teh yang dicampur dengan susu sewaktu serapan pagi.Dan bagian besar orang
indonesia. Teh bukanlah minuman yang asing karena telah menjadi bagian dari
budayawan (Harol,2003).
Teh
murupakan minuman yang bermanfaat mengingat khasiat dan potensi yang terkandung
di dalam teh dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan merupakan sumber zat
gizi.Mengingat biaya kesehtan yang melambang sumber zat gizi,dan juga juga
melambang tinggi dalam krisis ekonomi yang belum juga berangsur pulih serta
obat-obatan yang sudah tak terjangkau lagi oleh rakyat biasa,maka obat pun
sekarang dapat disetrakan dengan barang mewah.Karakter
elektropositif silika gel dan karakter
elektronegatifan oksigen membuat fasa diam silika gel sangatlah polar. Karena
itu, semakin polar molekul yang dipisahkan, semakin kuat interaksinya dengan
silika gel. Hal ini juga menyebabkan pemilihan pelarut non polar (diklorometan
) pada percobaan ini. Pelarut nonpolar akan lebih lama berada pada fasa gerak
dan jarak yang dapat ditempuhnya dapat dipastikan merupakan jarak terjauh dari
kondisi awal sebelum dielusi.
Magnesium yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak
dalam teh penting dalam peranannya pada reaksi selular,Selain itu, magnesium
terlibat dalam 300 macam enzim dalam metabolisme tubuh, disamping berperan
sebagai pengatur elektrolit tubuh,hormon seperti receptor.Metabolisme vitamin
D, dan pembentukan tulang .Teh berpotensi sebagai sumber magnesium bagi tubuh.
Kalium yang merupakan mineral utama dalam menjaga
kesetimbangan elektrolit tubuh turut berperan pula dalam metabolisme energi,
transportasi membran, dan memperoleh serta mempertahankan permeabilitas. Selain
itu, kalium berfungsi dalam menyampaikan pesan syaraf otot.Teh memiliki banyak
kandungan mineral ini.
Flour telah diketahui banyak terdapat dalam teh dan
fungsinya penting dalam mempertahankan dan menguatkan gizi agar terhindar dari
karies. Studi laboratorium di Jepang menemukan bahwa teh membantu mencegah
pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi
(fessenden,1994).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Alat
dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
yang Digunakan:
1.
Gelas kimia 1000 ml
2.
Timbangan analitik
3. Corong pemisah
4.
Penyaring bunser
5.
Erlenmeyer
6.
Penangas air
3.1.2
Bahan-bahan yang Digunakan:
1.
Teh
2.
Larutan timbal asetat 10%
3. Natruim sulfat
anhidrat
4.
Chloroform
5.
Aquadest
3.2
Cara Kerja
1. Pada gelas 1000 ml, dimasukkan 500 ml air, dan
dididihakan
2. Pada air mendidih dimasukkan 50
gr kopi
3. larutan/
senyawa Pb asetat ditimbang 10 gr ditambahkan aquadest sampai pembatas
4. Air yang mendidih yang sudah
ditambahkan the disaring
5. Fitrat
ditambahkan 100 ml Pb asetat, dan dipanaskan sampai hingga volumenya menjadi
100 ml
6. Larutan dengan volume 100 ml
ditambah dengan 25 ml CH dan dimasukkan kedalam corong pemisah , lalu dikocok
7. Setelah
terjadi pemisahan, chloroform disaring kedalam gelas/ Erlenmeyer
8. Pada corong pemisah
dimasukkan lagi 15 ml CH
9. Hasil penyaringan chloroform ditambah 1
gram , dan didiamkan selama
30 menit lalu di panaskan.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1.
500 ml Air didihkan dengan mengukur dengan termometer dengan suhu 92 dan mendapat V akhir 400 ml
|
2.
300 ml +50 gram teh warnanya coklat
|
3.
Pb 10 gram + Akuades sampai pembatas
larutan sedikit keruh
|
4.
300 ml Air + 50 gram teh disaring warnanya coklat ( yang menjadi filtrate )
|
5.
Filtrat + 100 ml Pb astat warnanya coklat
|
6.
Filtrat + 100 ml Pb astat di
panaskan di panaskan sampai V 100
ml
|
7.
pemisahan kloroform berwarna bening kekuningan
|
8.
kliporum + 1 gr Na2s04 didiamkan selama 30 menit lalu di panaskan
sampai kering hasil yang di dapat 2.21 gr.
|
4.2 Pembahasan
Pada
percobaan ini, dimana menentukan kadar Kafein dari teh dimana lagkahnya, pada
gelas 500 ml, dimasukkan 500 ml akusdes, dipanaskan hingga didih dengan suhu
100oC yang di ukur dengan termometer. Dan ternyata hasilnya adalah
air mendidih dengan suhu penagas 2000C dan V airnya berkurang ini di
karnakan pada saat pemanasanterjadi suatu reaksi yaitu reaksi kimia seperti
penguapan, dimana penguapan itu sendiri merupakan suatu peroses dari panas yang
membawa air menguap dari wadah sehingga V menjadi berkenang dan pada pemanasan
ini juga terjadi suatu langkah kompersi di mana apabila suatu reaksi di kompres
maka V akir akan lebih rendah dari V awalnya
Setelah itu, pada air yang sudah
mendidih dengan V 400 ml, ditambahkan ke dalamnya 43 gram teh dan menghasil kan
warna coklat, dimana kedua campuran dipanaskan dalam 15 menit. Dan larutan yang
di campur itu dikarnakan pegaruh teh yang kandungan dalam teh itu sendiri yang
membuat warna larutan coklat.
Pada hasil berikitnya yaitu
pengambilan atau penyaringan campuran agar mendapatkan filtrat dan teryata
hasilnya setelah pengaringan pilsafatnya tetap berwarna hitam namun setelah
filtratnya di tambah dengan larutan pb aserat warnanya menjadi coklat,
dikarnakan dalam campuran filtrat sudah tercampur dengan kadan pb aserat, yang
mana disisis terdapat perbedaan konsentrasi antara zat terlarut dan zat
terlarutnya dan kafein yang ada dalam filtrat tertangkap pada cairan pb aserat
yang secara berlahan tercampur melalui sela-sela yang di bantu oleh peroses
kimia dan fisika
Filtrat yang di tambah 100 ml pb
aserat dipanaskan kembali sehingga volume akhirnya menjadi 100 ml. Dan peroses
ini juga dikarnakan pengaruh suhu pada suatu peroses komposisi di mana volume
akhir akanmenjadi lebih kecil.
Campuran yang 100ml ditambahkan 25 ml
lalu dimasukan kedalam lorong pemisah dan di kocok, ternyata pemisahan campuran
itu terjadi ± pada waktu 10 menit
mengapa?karna faktor konsentrasi yang tidak sama sehingga pada pemisahan
sedikit lama dikarnakan juga pengaruh antara larutannya yang tidak sebanding.
Pada saat sudah adanya pemisahannya,
kloforin yang dimasukan tadi berada di bawah dan filtrat berada diatas,
dikarnakan pengaruh masa jenis kloroforum 1,48 gr/cm3, sedangkan
larutan yangberada di atas masa jenisnya1,23gr/cm3, dan kloroforum
tersebut di saling dan di suling dan hasilnya adalah kloroforum yang
terpisahkan berwarna bening kekuningan, karna, kloforum itu sendiri mempunyai
sipat dan berbentuk berupa cairan, dengan baunya yang khas, sehingga warna
kloroforum bening sedikit kuning
Kloroforum yang sudah di suling
ditambahkan 1 gr nazso 4 dan di diamkan selama 30 menit, lalu di
pisahkan sapai mengering dan hasilnya yang di dapat larutan mengiring yang
berbentuk tersebut dan setelah di timbang, 2.21 gram, dan hasil yang di dapat
sesui dengan setelah hampir mendekati pada kadar kapein yang terdapat di dalam
teh.
Seperti kita tahu, kadar kapein dalam
biji ialah 0,2-2,2% dan kafein merupakan jenis metaboit sekunder alkaloit yang
secara alamiah terdapat dalam biji. Dan kafein di jumpai pada bnyak sepesies
tumbuhan di mana ia berperan sebagai peptisida alami .
Dan pada sumber kafein yang umum yang
sering di gunakan adalah kopi, teh, dan kakau kadarnya seperti :
1. Secangkir
kopi : 85 mg
2. Secangkir
teh : 35 mg
3. Sebotol
coca cola : 35 mg
4. Minuman
energi : 50 mg
Oleh karna itu,
satu-satu kader kafein 40-100 mg dan hasil yang kita dapat 2.21 gram dan
ternyata, kader kafeinnya 1,64 dari segi sipat dan ketetapan, teh yang kita
lakukan percobaan tersebut dapat dikonsumsikan, di kenakan kader kafein yang
dapat ada di antara ketetapan kader kafein yang di tentukan dan berdasarkan
hasilnya, teh tersebut memang banyak di kosumsi.
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan
maka, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada
saat filtrat di masukan, larutan terjadi pemisahan.
2. Dari
hasil yang di dapat, hasil serbuk yang dapat sekitar 2.21 gr.
3. Ketika
kroroforum yang sudah di saring, dan di diamkan hasil yang di amati menjadi
kental.
4. Filtrat
yang sudah di tambah, mengahasilkan warna coklat.
5.2 Saran
Dengan terselesainya laporan akhir praktikum
kimia organik yang berjudul”Iolasi
Kaffein Dari Teh” ini, penulis berharap agar penulisan
laporan ini dapat menambah wawasan pembaca dan praktikan khususnya dalam
memahami reaksi reduksi yang terjadi pada keton .
Praktikan diharapkan untuk lebih berhati-hati
dalam melakukkan praktikum agar tidak terjadi kesalahan saat praktikum
DAFTAR
PUSTAKA
Misra
H.D Mehra. 2008. Study of Ekstraction.
Jakarta : Internasional Journal
Mokhtar.
H. 2000. Tea Polyphenols. Jakarta :
Prevention of healt
Pembudi,
J. 2006. Potensi Tersebut Sebagai Sumber
Zat Gizi . Jakarta: Erlangga.
Fessenden,
konsenden, 1994. Kimia Organik Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Haet,
Harold . E. Craine, Lislie, Hart David J. 2003. Kimia Organik. Jakarta. Erlangga.
LAMPIRAN
III
TUGAS
1. Gambarkan
rumus bangunan dari caffein ?
2. Apa
pungsi penambahan doroforum pada prosedur diatas ?
3. Sebutkan
sipat pisik kimia dari kaffein ? sebutkan sifat-sifat dari cloroforum?
JAWABAN
1.
2. Fungsinya,
agar filtrat yang mengandung kafein dapat tersuling dengan penyaringan terhadap
kloroforum.
3. Sifat
Fisik
Wujud : bentuk putih tidak berbau
Besar molokul : 194,19 gr /mol
β :
1,23 g/cm3
T.£ :
227. 2280C
T.d :
1780C
Kesamaan :
-0,13-1,22 pka
Sifat Kimia
Terdapat metabilisme
kafein di dalam hati menjadi 3 metabolit warna, yaitu xathin ( 84 %), teobroin
( 12% ) dan thophihin (4 %)
Sifat Kloroform
Ø Cairan
Ø Baunya
hkas
Ø Mempunya
bentuk molokul terahedral
Ø Memiliki
nilai indeks bias : 1, 4459.
Ø Kelarutan
dalam air : 0,89/100ml ( 200C)
Td
= 61,20C
0 Response to "Praktikum Kimia Organik " Isolasi Kaffein dari Teh ""
Post a Comment