-->

Profil Industri Migas

Industri minyak bumi mencakup pemrosesan global minyak bumi, mulai dari eksplorasi, ekstraksi, pengilangan, transportasi (biasanya melalui tanker minyak dan transportasi jalur pipa), serta pemasaran produk minyak bumi. Volume produk terbesar dari industri ini adalah bahan bakar minyak dan bensin. Minyak bumi juga menjadi bahan mentah banyak produk kimia seperti obat, pelarut, pupuk, pestisida, dan plastik. Industri ini biasanya dibedakan menjadi 3 komponen utama: hulu, menengah, dan hilir. Operasi menengah biasanya dimasukkan dalam kategori hilir.
Minyak bumi sangat vital bagi banyak industri dan penting bagi kelangsungan peradaban industri, maka menjadi perhatian penting banyak negara. Minyak bumi menyumbang besar persentase konsumsi energi dunia, bervariasi mulai yang rendah (32% di Asia dan Eropa) sampai tinggi (53% di Timur Tengah.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0

Persentase konsumsi di kawasan lainnya adalah Amerika Selatan dan Amerika Tengah 44%, Afrika 41%, Amerika Utara 40%. Dunia mengkonsumsi 30 miliar barel (4.8 km³) minyak per tahunnya, dengan negara-negara maju menjadi konsumen terbesar. Amerika Serikat sendiri mengkonsumsi 25% minyak produksi dunia tahun 2007. Produksi, distribusi, pengilangan, dan penjualan minyak bumi adalah industri terbesar dunia jika dilihat dari total pendapatannya.
Proses eksplorasi merupakan tahap dasar pada industri hulu migas yang terdiri dari tiga bagian yaitu penyelidikan secara geologi dan penyelidikan secara geofisika dan pemboran explorasi, berikut penjelasannya:
1.                  Tahap Penyelidikan Geologi.
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis batuan, komposisi kimia, umur batuan struktur penyusun lapisan tanah dan potensi wilayah tersebut memiliki kandungan minyak dan gas bumi. Tujuan utama dari proses ini ialah memprediksi apakah wilayah tersebut memiliki sumber daya alam di dalamnya.
2.                  Tahap Geofisika.
Proses ini meliputi tahap pemetaan struktur lapisan di bawah tanah dan mencari bentuk-bentuk struktur yang kemungkinan menjadi jebakan minyak dan gas atau sering dikenal dengan istilah trap atau prospek. Proses ini biasanya dilakukan dengan cara survei seismik.
3.                  Pemboran explorasi.
Tahap ini sering juga disebut pemboran pembuktian karena pada dasarnya tahap ini bertujuan untuk membuktikan apakah suatu trap yang telah diyakini pada tahap sebelumnya benar-benar mengandung minyak dan gas bumi. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan pemboran dengan kedalaman tertentu sesuai dengan pemetaan struktur di bawah tanah.


Tahap ini adalah rangkaian proses kedua dari kegiatan industri hulu migas untuk menghasilkan minyak dan gas dari wilayah yang telah terbukti mengadung sumber daya di dalamya. Eksploitasi terdiri dari beberapa bagian yaitu tahap pemboran pengembangan dan tahap penyediaan sarana dan tahap produksi, berikut penjelasannya:
1.                  Pemboran Pengembangan.
Merupakan proses pembuatan sumur lanjutan sesuai dengan standar operasi dan melengkapi pola produksi yang diinginkan.
2.                  Penyediaan Sarana.
Tahap ini merupakan proses penyediaan berbagai prasarana penunjang seperti teknologi, jenis-jenis peralatan dan tempat penampungan minyak dan gas bumi.
3.                  Tahap Produksi.
Setelah penyediaan prasarana telah sesuai dengan standar operasi maka akan dilanjutkan tahap produksi yaitu proses pengangkatan minyak dan gas bumi ke atas permukaan dengan menggunakan teknologi dan alat-alat yang telah ditentukan.
Setelah minyak bumi berada di atas permukaan maka selanjutnya akan dilakukan proses pemurnian dasar dengan tujuan menghilangkan molekul-molekul padat maupun larutan-larutan yang tidak diinginkan. Selanjutnya akan disimpan di dalam tangki penampungan dan telah siap untuk dikirim ke unit pengolahan selanjutnya.

0 Response to "Profil Industri Migas"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel