Profil Teknik Kimia
Profil Teknik Kimia
Teknik
kimia (chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang
mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat
berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia
diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia,
baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik
kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan
proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur
proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia modern juga
melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan material-material dan
teknik-teknik baru, yang kadang-kadang juga berhubungan dengan berbagai disiplin
ilmu lainnya, seperti nanoteknologi, sel bahan bakar, dan teknik biomedis.Pada
teknik kimia, ada 2 subgrup besar yang di antaranya: 1) mendesain, membangun,
dan mengoperasikan pembangkit/pabrik dan proses-proses kimia di dalamnya dan 2)
mengembangkan substansi baru atau pengembangan dari substansi sebelumnya pada
berbagai produk yang rentangnya mulai dari makanan dan minuman sampai kosmetik,
pembersih, dan obat-obatan.
Teknik
kimia pertama kali muncul pada pengembangan unit operasi, salah satu konsep
dasar dari teknik kimia modern sekarang. Sebagian besar penulis setuju bahwa
Davis menemukan unit operasi namun tidak dikembangkan secara pesat. Ia
memberikan serangkaian kuliah tentang unit operasi di Technical School
Manchester (Universitas Manchester hari ini) pada tahun 1887, Ia dianggap
sebagai salah satu yang paling awal mengajarkan teknik kimia. Tiga tahun
sebelum kuliah Davis, Henry Edward Armstrong mengajarkan program teknik kimia
di City and Guilds of London Institute, namun Armstrong "gagal" karena
lulusannya tidak menarik bagi pengusaha. Pengusaha pada waktu itu lebih suka
menyewa ahli kimia dan insinyur mekanik. Program teknik kimia yang ditawarkan
oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat,
Universitas Owen di Manchester, Inggris dan University College London juga
mengalami kegagalan dengan alasan yang sama.
Mulai
tahun 1888, Lewis M. Norton mengajar di MIT kursus teknik kimia pertama di
Amerika Serikat. Tentu saja Norton adalah kontemporer dan pada dasarnya apa
yang diajarkannya sama dengan kursus Armstrong. Kedua kursus, bagaimanapun,
hanya menggabungkan pelajaran kimia dan mesin. "Para praktisi mengalami
kesulitan meyakinkan pengusaha bahwa mereka adalah insinyur dan juga ahli
kimia, bahwa mereka tidak hanya ahli kimia." Kursus unit operasi
diperkenalkan William Hultz Walker pada tahun 1905. Pada awal tahun 1920-an,
unit operasi menjadi aspek penting dari teknik kimia di MIT dan universitas
lain di AS, serta di Imperial College London. The American Institute of
Chemical Engineers (AIChE), yang didirikan pada tahun 1908, memainkan peran
kunci dalam membuat teknik kimia dianggap sebagai ilmu mandiri, dan bahwa unit
operasi menjadi salah satu pusat penting di dalam teknik kimia. Misalnya,
mendefinisikan teknik kimia menjadi "ilmu teknik kimia itu sendiri, pada
dasarnya ... unit operasi" dalam laporan 1922, telah menerbitkan daftar
lembaga akademik yang menawarkan program studi teknik kimia "yang
benar". Sementara itu, Inggris pun mempromosikan teknik kimia sebagai ilmu
yang berbeda di Eropa dan mulai membentuk Lembaga Insinyur Teknik Kimia
(IChemE) pada tahun 1922.
Pada
tahun 1940-an, menjadi jelas bahwa unit operasi saja tidak cukup dalam
merancang reaktor kimia. Sementara dominasi unit operasi dalam kursus teknik
kimia di Inggris dan Amerika Serikat terus berlanjut sampai tahun 1960-an,
fenomena perpindahan mulai mengalami fokus yang lebih besar. Seiring dengan
konsep baru lainnya, sistem proses seperti rekayasa, "paradigma kedua
teknik kimia" mulai didefinisikan. Fenomena perpindahan memberikan
pendekatan analitis untuk teknik kimia, sementara sistem proses difokuskan pada
unsur-unsur sintetis, seperti sistem kontrol dan desain proses. Perkembangan
teknik kimia sebelum dan sesudah Perang Dunia II dipicu terutama oleh industri
petrokimia, namun kemajuan dalam bidang lain juga dibuat. Kemajuan dalam
rekayasa biokimia terjadi pada tahun 1940-an, misalnya, menemukan aplikasi
dalam industri farmasi, dan memungkinkan untuk produksi massal dari berbagai
antibiotik, termasuk penisilin dan streptomisin. Sementara itu, kemajuan dalam
ilmu polimer dimulai pada tahun 1950-an yang akhirnya menuju "era
plastik".
Perbedaan
antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan mengambil contoh
proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha untuk meneliti
metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling sederhana yang mungkin
ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua bagian dan kemudian memerasnya.
Metode yang lebih rumit adalah dengan cara mengupas kulit jeruk dan kemudian
menghancurkan jeruk untuk memperoleh jusnya.
Sebuah
perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik kimia untuk
merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi beberapa ribu
ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-proses produksi
yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan setiap proses yang mungkin.
Walaupun metode produksi jus dengan cara memeras sangat sederhana, proses ini
tidak ekonomis karena memerlukan ribuan orang untuk mencapai target produksi.
Oleh karena itu, metode lain akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan
penghancuran). Dari contoh ini, dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling
sederhana dalam skala laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis
pada suatu pabrik.
0 Response to "Profil Teknik Kimia"
Post a Comment