Adsorpsi
Bab
I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
Adsorpsi merupakan peristiwa terakumulasinya partikel pada suatu permukaan.
Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik menarik antar molekul adsorbat dengan
situs aktif di permukaan adsorben. Zat yang mengadsorpsi disebut adsorbat,sedangkan
material tempat terakumulasinya adsorbat disebut adsorben. Adsorpsi dipengaruhi
oleh sifat fisika dan kimia adsorben seperti ukuran molekul
adsorbat,karakteristik adsorbat,waktu pengadukan,konsentrasi adsorbat,suhu,pH
dan luas permukaan adsorben. Semakin luas permukaan adsorben maka semakin
banyak adsorbat yang teradsorpsi.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Adsorpsi digunakan untuk menyatakan bahwa zat lain yang terserap pada zat
itu, misalnya karbon aktif dapat menyerap molekul asam asetat dalam larutannya.
Tiap partikel adsorban dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi
interaksi tarik-menarik. Zat-zat yang terlarut dapat
diadsorpsi oleh zat padat, misalnya CH3COOH oleh karbon aktif, NH3
oleh karbon aktif, fenolftalein dari larutan asam atau basa oleh karbon aktif,
Ag+ atau Cl- oleh AgCl.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Apakah
adsorpsi itu?
·
Bagaimana
sifat-sifat permukaan zat?
·
Faktor
apa saja yang mempengaruhi adsorpsi?
1.3 Tujuan
Makalah
·
Mengetahui
pengertian adsorpsi dan jenis-jenisnya.
·
Mengetahui
faktor apa yang dapat mempengauhi adsorpsi
Bab II
Pembahasan
2.1.Pengertian dan Jenis-Jenis Adsorpsi
2.1.1. Pengertian Adsorpsi
Molekul-molekul
pada permukaan zat padat atau cair mepunyai gaya tarik ke arah dalam karena
tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat
padat dan zat cair mempunyai gaya adsorpsi.
Adsorpsi
merupakan peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain.Zat yang
diserap disebut fase terserap (adsorbat),sedangkan zat yang menyerap disebut
adsorben. Adsorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair ,zat padat dan
gas,zat cair dan zat cair atau gas dan zat cair.
2.1.2
Jenis-Jenis Adsorpsi
Adsorpsi dibedakan menjadi dua
jenis,yaitu:
a.
Adsorpsi Fisika
Adsorpsi fisika berhubungan
dengan gaya Van der Walls,dimana ketika gaya tarik menarik molekul antara
larutan dan permukaan media lebih besan daripada gaya tarik menarik zat
terlarut dan larutannya,maka zat terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media.
Adsorpsi fisika ini memiliki kekuatan yang relative kecil dan energi yang
dilepaskan relatif rendah.
b.
Adsorpsi Kimia
Adsorpsi kimia terjadi ketika
terbentuknya ikatan kimia antara senyawa terlaut dalam larutan dengan molekul
dalam media,karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorben akan
terbentuk suatu lapisan dan lapisan tersebut akan menghambat proses penyerapan
selanjutmya oleh bantuan adsorben sehingga efektifitasnya berkurang.
Page 2
|
Berikut adalah tabel mengenai
perbedaan adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia.
Adsorpsi
fisika
|
Adsorpsi
kimia
|
Molekul terikat pada adsorben oleh gaya Van der Walls
|
Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia
|
Mempunyai entalpi reaksi -4 sampai -40 kJ/mol
|
Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai 800kJ/mol
|
Dapat membentuk lapisan multilayer
|
Membentuk lapisan Monolayer
|
Adsorpsi hanya terjadi pada suhu dibawah titik didih adsorbat
|
Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
|
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan fungsi adsorbat
|
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik adsorben dan
adsorbat
|
Tidak melibatkan energi aktivasi tertentu
|
Melibatan energi aktivasi tertentu
|
Bersifat tidak spesifik
|
Bersifat sangat spesifik
|
2.2
Kinetika Adsorpsi
Seperti
halnya kinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju reaksi.
Hanya saja, kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat penting
dari permukaan zat. Kinetika adsorpsi yaitu laju penyerapan suatu fluida oleh
adsorben dalam suatu jangka waktu tertentu. Kinetika adsorpsi suatu zat dapat
diketahui dengan mengukur perubahan konsentrasi zat teradsorpsi tersebut, dan
menganalisis nilai k (berupa slope/kemiringan) serta memplotkannya pada grafik.
Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi. Kecepatan adsorpsi dapat
didefinisikan sebagai banyaknya zat yang teradsorpsi per satuan waktu.
2.3 Sifat-sifat Permukaan Zat
2.3.1 Permukaan Gas-Padatan
Bila gas atau uap bersentuhan dengan permukaan padatan,maka gas atau uap tersebut
akan teradsorpsi pada permukaan padatan tersebut. Permukaan padatan disebut
sebagai adsorban,sedangkan gas atau uap disebut sebagai adsorbat. Banyaknya gas
yang teradsorpsi bergantung pada suhu dan tekanan gas serta luas permukaan
padatan. Semakin besar luas permukaan maka semakin banyak gas yang diserap.
Adsorban yang paling efisien adalah padatan yang sangat porous seperti arang
dan butiran padatan yang sangat halus.
Gaya yang menyebabkan molekul gas terikat pada permukaan padatan biasanya
adalah gaya Van der Walls atau gaya kimiawi. Adsorpsi molekul gas pada
permukaan padatan melibatkan perubahan gerakan molekul gas tersebut dari tiga
dimensi menjadi dua dimensi. Jadi,dalam hal ini akan terjadi penurunan entropi.
Tiga persamaan yang menyatakan adsorpsi gas pada permukaan padatan,yaitu:
a.
Isoterm Langmuir
Langmuir
menurunkan teori isoterm adsorpsi dengan menggunakan model sederhana berupa
padatan yang mengadsorpsi gas pada permukaannya. Pendekatan Langmuir meliputi
lima asumsi mutlak, yaitu
1.
Gas
yang teradsorpsi berkelakuan ideal dalam fasa uap.
2.
Gas
yang teradsorpsi dibatasi sampai lapisan monolayer.
3.
Permukaan
adsorbat homogen, artinya afinitas setiap kedudukan ikatan untuk molekul gas
sama.
4.
Tidak
ada antaraksi lateral antar molekul adsorbat.
5.
Molekul
gas yang teradsorpsi terlokalisasi, artinya mereka tidak bergerak pada
permukaan.
Page 4
|
Gambar 2 : Model Isoterm Adsorpsi Langmuir.
Perumusan model adsorpsi Langmuir
adalah:
dimana : qm = kapasitas adsorpsi
qe = jumlah zat teradsorpsi per satuan massa
adsorben
Ce = konsentrasi sisa.
b.
Isoterm Freundlich
Adsorpsi zat terlarut (dari suatu larutan) pada padatan
adsorben merupakan hal yang penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara
lain penghilangan warna larutan (decolorizing) dengan menggunakan batu apung
dan proses pemisahan dengan menggunakan teknik kromatografi.
Perumusannya sebagai berikut:
Log
qe = log Kf + (1/n) log Ce dimana :
Kf = kapasitas adsorpsi.
c.
Isoterm BET
Teori isoterm adsorpsi BET merupakan hasil kerja dari S.
Brunauer, P.H. Emmet, dan E. Teller. Teori ini menganggap bahwa adsorpsi juga
dapat terjadi di atas lapisan adsorbat monolayer. Sehingga, isoterm adsorpsi
BET dapat diaplikasikan untuk adsorpsi multilayer. Keseluruhan proses adsorpsi dapat
digambarkan sebagai penempelan molekul membentuk lapisan multilayer.
Gambar 3 : Model
adsorpsi BET
2.3.2 Permukaan
Padatan-Cairan
Bila setitik cairan ditempatkan pada permukaan padatan
yang halus,maka cairan itu dapat tetap berbentuk bola pipih dengan sudut kontak
yang tertentu atau dapat pula tersebar pada permukaan membentuk lapisan cairan.
Permukaan padatan dikatakan dikatakan dibasahi secara
sempurna oleh cairan apabila sudut kontak θc = 0. Apabila θc > 0,maka
dikatakan bahwa permukaan hanya dibasahi sebagian. Bila θc < 90º maka
permukaan dikatakan dibasahi sedang dan jika θc > 90º maka permukaan
dikatakan tidak dibasahi.
Sudut kontak suatu cairan yang membasahi permukaan
kering lebih besar daripada sudut kontak yang membasahi permukaan yang kering.
2.4 Adsorpsi
Larutan
Adsorpsi molekul zat terlarut dari larutan oleh permukaan padatan
biasanya hanya membentuk monolayer.
Adsorban polar cenderung untuk mengadsorpsi adsorbat polar secara kuat
dan mengadsorpsi adsorban nonpolar secara lemah. Sebaliknya,adsorban nonpolar
cenderung untuk mengadsorpsi secara kuat adsorbat nonpolar dan mengadsorpsi
secara lemah adsorbat nonpolar.
2.5 Faktor-faktor
yang mempengaruhi adsorpsi adalah sebagai berikut:
a.
Waktu Kontak
Waktu kontak merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam proses
adsorpsi. Waktu kontak memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul
adsorbat berlangsung lebih baik. Karakteristik adsorben ukuran partikel
merupakan syarat yang penting dari suatu arang aktif untuk digunakan sebagai
adsorben. Ukuran partikel arang mempengaruhi kecepatan dimana adsorpsi terjadi.
Kecepatan adsorpsi meningkat dengan menurunnya ukuran partikel.
b.
Luas Permukaan
Semakin luas permukaan adsorben,semakin banyak adsorbat yang diserap
sehingga adsorpsi dapat semakin efektif. Semakin kecil ukuran diameter adsorben
maka semakin luas permukaannya. Kapasitas adsorpsi total dari suatu adsorbat
tergantung pada luas permukaan total adsorbennya.
c.
Kelarutan
adsorbat
Agar
adsorpsi dapat terjadi,suatu molekul harus terpisah dari larutan. Senyawa yang
mudah larut mempunyai afinitas yang kuat untuk larutannya dan karenanya lebih
sukar untuk teradsorpsi dibandingkan senyawa yang sukar larut,akan tetapi ada
perkecualian karena banyak senyawa yang dengan kelarutan rendah sukar
diadsorpsi sedangkan beberapa senyawa yang sangat mudah larut diadsorpsi dengan
mudah.
d.
Ukuran molekul
Adsorbat
Ukuran
molekul adsorbat benar-benar penting dalam proses adsorpsi ketika molekul masuk
ke dalam mikropori suatu partikel arang untuk diserap. Adsorpsi paling kuat
ketika ukuran pori-pori adsorben cukup besar sehingga memungkikan molekul
adsorbat untuk masuk.
e.
pH
pH dimana
proses adsorpsi terjadi menunjukan pengaruh yang besar terhadap adsorpsi itu
sendiri. Hal ini dikarenakan ion hidrogen sendiri diadsorpsi dengan
kuat,sebagian karena pH mempengaruhi ionisasi dan karenanya juga mempengaruhi
adsorpsi dari beberapa senyawa. Asam organik lebih mudah diadsorpsi pada pH
rendah,sedangkan basa organik terjadi dengan mudah pada pH tinggi. pH optimum
untuk kebanyakan proses adsorpsi harus ditentukan dengan uji laboratorium.
f.
Temperatur
g.
Jenis adsorbat
a)
Peningkatan polarisabilitas adsorbat
akan meningkatkan kemampuan adsorpsi molekul yang mempunyai polarisabilitas
yang tinggi (polar) memiliki kemampuan tarik menarik terhadap molekul lain
dibandingkan molekul yang non polar
b)
Peningkatan berat molekul adsorbat dapat
meningkatkan kemampuan adsorpsi
c)
Adsorbat dengan rantai yang bercabang
biasanya lebih mudah diadsorb dibdaningkan rantai yang lurus.
2.6 Adsorben
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat
lain (baik cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya adsorben bersifat
spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis adsorben pada proses
adsorpsi, disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi.
Adsorben yang paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat dalam larutan adalah
arang. Karbon aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi, yang biasanya dibuat
dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayu dengan persediaan udara
(oksigen) yang terbatas. Tiap partikel adsorben dikelilingi oleh molekul yang
diserap karena terjadi interaksi tarik menarik. Zat ini banyak dipakai di
pabrik untuk menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Penyerapan bersifat
selektif, yang diserap hanya zat terlarut atau pelarut sangat mirip dengan
penyerapan gas oleh zat padat.
2.7 Macam-macam
adsorben yang digunakan
a.
Karbon
Aktif/arang aktif/norit
Page 8
|
Dengan demikian,
permukaan arang aktif bersifat non-polar. Struktur pori berhubungan dengan luas
permukaan, dimana semakin kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas
permukaan semakin besar dan kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan
kecepatan adsorpsi, dianjurkan menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan.
Karbon aktif ini cocok digunakan untuk mengadsorpsi
zat-zat organik. Komposisi arang aktif terdiri dari silika (SiO2), karbon,
kadar air dan kadar debu. Unsur silika merupakan kadar bahan yang keras dan
tidak mudah larut dalam air, maka khususnya silika yang bersifat sebagai
pembersih partikel yang terkandung dalam air keruh dapat dibersihkan sehingga
diperoleh air yang jernih.
b.
Gel
Silika
Silika
gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif lebih kecil dan
membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses desorpsinya, dibandingkan jika
menggunakan adsorben lin seperti karbon atau zeolit. Gel silika terbuat dari silika
dengan ikatan kimia mengandung air kurang lebih 5%. Pada umumnya temperatur
kerja gel silika sampi pada 200ºC. Jika dioperasikan lebih dari temperatur
kerjanya maka kandungan Gel silika cocok digunakan untuk mengadsorpsi gas
dehidrat dan untuk memisahkan hidrokarbon.
c.
Alumina
aktif
Alumina
aktif cocok digunakan untuk mengadsorpsi gas kering dan Liquid. Luas
permukaannya 200-500 m2/g dan diameter porinya 20-140Á.
2.8
Proses
Adsorpsi
Sifat adsorpsi dari koloid digunakan dalam berbagai proses,
antara lain:
1.
Pemutihan
gula tebu
Gula yang masih berwarna dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatomae dan arang tulang. Zat- warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih dan bersih.
Gula yang masih berwarna dilarutkan ke dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatomae dan arang tulang. Zat- warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih dan bersih.
2.
Penjernihan
Air
Dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air, aluminium sulfat akan terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat pencemar dalam air.
Dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam air, aluminium sulfat akan terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa koloid yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat pencemar dalam air.
3.
Pembuatan
Obat Norit
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.
Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif. Jika diminum, di dalam usus norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadsorpsi gas atau racun.
BAB III
Kesimpulan
Adsorpsi
merupakan peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain.Zat yang
diserap disebut fase terserap (adsorbat),sedangkan zat yang menyerap disebut
adsorben. Adsorpsi dapat terjadi antara zat padat dan zat cair ,zat padat dan
gas,zat cair dan zat cair atau gas dan zat cair.
Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi.
Kecepatan adsorpsi dapat didefinisikan sebagai banyaknya zat yang teradsorpsi
per satuan waktu. Kecepatan atau besar kecilnya adsorpsi dipengaruhi oleh
beberapa hal, diantaranya macam adsorben dan zat yang diadsorpsi (adsorbate), luas permukaan adsorben,
konsentrasi zat yang diadsorpsi (adsorbate),
dan temperatur.
Daftar Pustaka
Bird,Tony.1987.Kimia Fisik untuk Universitas.Jakarta:PT
Gramedia.
Sukardjo.1985.Kimia Fisika.Yogyakarta:Bina Aksara.
0 Response to "Adsorpsi"
Post a Comment