Profil Industri Cat
Industri
Cat
Industri
cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu,
manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi,
dekorasi dan proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di
alam seperti arang (karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang
memiliki warna yang menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan
yang baik, seperti yang ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol,
Lascaux Spanyol, cat batu orang Aborigin di Arnhem Land Australia, dan
lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang ditemukan.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Salah
satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan melapisi
permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya.
Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara umum dikenal sebagai
surface coating knowledge. Bagian ini meliputi: metal coating (electro coating,
galvanizing), plastic coating, paper coating, powder coating dan tentang cat
itu sendiri. Jadi cat merupakan bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih
besar, yaitu ilmu tentang surface coating.
Cat
adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi
(protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering,
cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan
tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara:
diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan
(dipping) atau dengan cara yang lain.
Cat
adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk
melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan
melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua
jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk
membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi
(marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).
Orang-orang
Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka menemukan cat
warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman tertentu.
Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya. Seiring
dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil untuk
mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan
perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia,
resin-resin natural hingga kini masih banyak dipakai.
Salah
satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan melapisi
permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya.
Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara umum dikenal sebagai
surface coating knowledge. Bagian ini meliputi: metal coating (electro coating,
galvanizing), plastic coating, paper coating, powder coating dan tentang cat
itu sendiri. Jadi cat merupakan bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih
besar, yaitu ilmu tentang surface coating.
Cat
adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan
tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi
(protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering,
cat akan membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan
tersebut. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara:
diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping)
atau dengan cara yang lain.
Cat
adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan untuk
melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan
melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua
jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk
membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi
(marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).
Cat
digunakan mulai dari cat rumah, perabot rumah, dan berbagai peralatan sampai
kepada mobil. Gunanya, selain untuk menambah keindahan barang yang dicat juga
untuk melindungi bahan yang dicat dari karat, khususnya logam. Mulai dari pagar
besi, teralis dan sampai kepada perut kapal laut ataupun tanker.
Cat
memiliki beberapa sifat dasar sebagai berikut:
Daya
rekat.
Mudah
diaplikasikan.
Dapat
menutupi permukaan dengan mudah dan membentuk kohesive film (bagian cat yang
menempel).
Memberi
perlindungan.
Dapat
tahan lama.
Kualitas
yang konsisten.
Selain
itu, cat juga memiliki sifat-sifat yang spesifik misalnya, cat untuk dapur
biasanya cat yang tahan minyak dan mudah dibersihkan, cat untuk kolam renang
yaitu cat yang tahan air, dan cat untuk pesawat udara menggunakan cat yang tahan
terhadap perubahan suhu dll.
Adapun
beberapa sifat jenis bahan cat antara lain sebagai berikut:
Acrylic
– Satu komponen
– Tahan Cuaca
– Pengeriang yang cepat
–
Memiliki daya rekat yang baik
– Kilap
dan daya tahan yang baik
– Tidak tahan pelarut tertentu
Alkyd
– Cukup
tahan cuaca / lingkungan
– Cukup baik warna dan kilap
– Tergolong surface tolerance
– Tidak tahan alkali
– Pengeringan memerlukan waktu
Bitumen
dan Tar
– Tidak mengandung zat pewarna
– Tidak tahan terhadap temperature tertentu
– Menggunakan banyak pelarut untuk aplikasi
– Mudah pecah / retak bila aplikasi terlalu
tebal
– Harga yang sangat murah
Chlorinated
Rubber
– Tahan terhadap air, cuaca dan bahan kimia
– Tahan abrasi
– Memiliki daya rekat dan kelenturan
– Tidak tahan panas max 600 C
– Tidak tahan pelarut
– Tidak tahan minyak hewan dan tumbuhan
Epoxy
– Kedap terhadap air dan bahan kimia
– Daya rekat yang kuat
– Tahan terhadap abrasi
– Tidak tahan UV
– Kurang memiliki kelenturan
Bahan-bahan
penyusun cat :
Binder:
komponen yang membentuk kontinuitas film (bagian cat yang menempel) berfungsi
sebagai daya rekat. Binder berdasarkan cara pembentukannya terdiri dari solid,
oksidasi, katalis, panas, dan tipe emulsion.
Solvent/thinner:
digunakan untuk melarutkan dan membantu penguapan yang tidak menjadi bagian
pada lapisan kering. Berfungsi sebagai pelarut, control vicositas (kekentalan),
dan mengontrol waktu pengeringan.
Pigment:
partikel padat yang menyebar dalam cat dan tidak larut dala binder. Fungsinya
untuk keindahan, pelindung, dan fungsi spesial.
Additive:
untuk memberikan atau memperbaiki sifat khusus yang tidak dimiliki oleh binder,
solvent, dan pigment. Fungsinya untuk kekentalan.
Extender:
material yang menyebar dalam cat, tidak larut dalam binder. Fungsinya untuk
memodifikasi dan memperbaiki sifat cat seperti flow, gloss, filler (pengisi cat
misalnya kalsium karbonat).
Tahapan
pembuatan cat sangat dipengaruhi oleh seberapa canggih teknologi yang dipakai
untuk menunjang pembuatan cat tersebut, makin canggih tinggi teknologi yang
dipakai maka makin singkat dan mudah proses pembuatan catnya.
1.
Persiapan
Pada
tahap ini dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan baku sesuai dengan formula
atau resep cat yang akan dibuat. Bahan-bahan diambil dari gudang yang sudah
teruji kualitasnya, tidak kedaluwarsa dan tidak pula cacat atau rusak baik
fisik maupun kimia (yang ditandai dengan adanya perubahan bau, warna, bentuk,
atau kekentalan pada bahan tersebut).
Mengukur
bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya atau
diukur volumenya, tergantung dengan basis apa yang digunakan dalam formula atau
resepnya. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting
terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment.
Bahan-bahan
tersebut kemudian diangkut ke area produksi, bisa dilakukan dengan tenaga
manusia biasa, forklif atau melalui sistim pemipaan (untuk bahan cair).
2.
Produksi
Proses
produksi cat dibagi menurut jenis cat yang akan dibuat:
Cat
Tanpa Pigment, Extender atau Filler
Pembuatannya
hanya melibatkan proses penuangan, mixing dan stiring saja, yaitu menuang
bahan-bahan dengan urutan dan cara sesuai dengan jenis cat yang akan dibuat ke
dalam sebuah tangki dengan ukuran pas. Kemudian mencampur bahan-bahan dengan
putaran mixer relatif pelan, hingga diperoleh
suatu campuran yang benar-benar merata
di semua titik. Waktu stiring dan kecepatan mixer disesuikan dengan jumlah
dan kekentalan campuran.
Perlakuan
seperti ini juga dipakai untuk membuat thinner, hardener, wood stain (solvent +
dyestuff) atau campuran bahan lain yang tidak mengandung pigment atau extender
asli (padatan). Namun jika pigment atau extender-nya sudah diproses menjadi
bahan setengah jadi (pasta) terlebih dulu, maka bahan atau campuran ini bisa
diproses seperti tersebut di atas.
Cat
Dengan Pigment dan/atau Extender.
Proses
pembuatan cat jenis ini juga dibagi berdasarkan pada seberapa halus padatan
(pigment atau extender) terdispersi di dalam campuran. Jika diinginkan padatan
terdispersi secara kasar (dengan kehalusan antara 20 – 50 mikron), maka proses
yang dibutuhkan adalah cukup dengan proses dispersi saja; namun jika
dikehendaki padatan terdispersi secara halus (5 – 20 micron) maka diperlukan
proses penggilingan partikel padat dalam mesin giling. Contoh jenis cat yang
dibuat cukup dengan proses dispersi saja adalah : dempul atau filler, cat
primer, undercoat, intermediate atau tembok dimana kehalusan partikel bukan
merupakan sifat yang harus dicapai.
3.
Proses Dispersi
Tahapan
dispersi merliputi:
Proses
pembasahan permukaan partikel-partikel pigment dan/atau extender oleh
bahan-bahan cair (millbase).
Proses
pemecahan secara mekanis terhadap kelompok-kolompok partikel pigment
dan/extender menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil atau partikel-partikel
primernya sesuai dengan derajad kehalusan yang dikehendaki.
Mempertahan
agar supaya kelompok-kelompok partikel yang lebih kecil atau partikel-partikel
primer ini tetap terpisah satu sama lain, tidak bersatu kembali.
Proses
dispersi akan mendapatkan hasil optimal bila prinsip-prinsip dispersinya
terpenuhi. Adapun prinsip-prinsip dispersi yang perlu mendapat perhatian
adalah: kecepatan peripheral campuran, bentuk cakram, diameter cakram terhadap
tangki, tinggi cakram dari dasar tangki, diameter tangki, tinggi tangki dan
perbandingan padatan dan cairan campuran (kadar padatan = PVC) serta penambahan
secara tepat additive wetting dan dispersingnya.
Jika
kondisi ideal terpenuhi, maka akan terbentuk sebuah aliran yang menyerupai donat,
terbentuk “doughnut effect”. Pada kondisi ini diperoleh proses dispersi yang
optimal.
4.
Penggilingan
Dengan
hanya dispersi, kita belum mendapatkan kehalusan partikel lebih rendah dari 20
mikron, yaitu ukuran rata-rata partikel primer dari pigment dan/atau extender.
Untuk itu diperlukan sebuah tahap lanjutan dimana ikatan fisik
partikel-partikel pigment akan dipecahkan lebih lanjut menjadi patikel-partikel
yang lebih kecil lagi. Tahapan ini disebut penggilingan.
Untuk
memudahkan dalam pembuatan cat; biasanya pigmen, extender, sebagian resin dan
additive digiling terlebih dahulu untuk dibuat pasta (bahan setengah jadi).
Pasta ini bisa disimpan dalam gudang atau langsung diproses untuk dibuat cat,
yaitu hanya dengan proses mixing biasa, seperti dijelaskan pada proses pembuatan
cat tanpa pigment di atas.
Alat
dan prinsip penggilingan bermacam-macam, diantaranya adalah:
Melewatkan
millbase diantara dua buah atau lebih silinder yang berhimpitan satu dengan
lainnya, dimana jarak diantara dua buah silinder ini bisa diatur sesuai dengan
derajad kehalusan yang diinginkan.
Contoh dari alat ini adalah Triple roll Mill.
Melewatkan
secara vertical atau horizontal millbase ke dalam mesin giling yang terdiri
dari agitator dan banyak glass bead di dalamnya. Di dalam silinder giling,
glass bead bersama dengan millbase akan diputar oleh agitator pada kecepatan
tertentu, menyebabkan pigment-pigment secara mekanis akan terpecah karena
tertumbuk oleh glass bead secara terus menerus. Millbase melalui saringan akan
keluar, sedangkan glass bead akan tetap tertahan di dalam silinder giling.
Sekalipun glass bead terbuat dari bahan yang keras dan kuat, pada akhirnya juga
akan terpecah, ini akan menyebabkan proses penggilingan akan menurun
performance-nya dan glass bead harus diganti dengan yang baru. kecepatan putar
agitator, kekentalan, kadar padatan dan waktu tinggal millbase di dalam mesin
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitasnya proses penggilingan. Jika
satu tahap proses penggilingan belum mencapai hasil yang diinginkan, millbase
biasanya dikembalikan lagi ke dalam mesin, dilakukan bisa berkali-kali hingga
diperoleh derajad kehalusan yang diinginkan.
5.
Penyelesaian
Seperti
sudah dijelaskan pada bagian di atas bahwa proses pembuatan cat dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu proses yang melibatkan dispersi dan/atau penggilingan
dan proses yang hanya melibatkan proses mixing saja. Tahap akhir dari kedua
proses ini juga berbeda, pada proses yang melibatkan dispersi dan/atau
penggilingan pigment, maka mengukur derajad kehalusan dari partikel-partikelnya
adalah tahap yang penting guna mengakhiri proses tersebut.
Sedang
proses lain, yang hanya melibatkan proses mixing, maka untuk melihat seberapa
jauh campuran sudah tercampur sempurna dan sesuai komposisi yang ditentukan,
cukup mengukur kekentalan atau viskositas campuran tersebut. Namun bila
campuran tersebut mengandung beberapa jenis pasta, maka menyamakan warna
(colour matching) campuran cat secara kasar perlu dilakukan, agar campuran
tidak terlalu jauh berbeda dengan warna standardnya.
Kedua
tahapan ini biasanya disebut uji kualitas pendahuluan, yaitu tahapan antara
sebelum cat diuji secara seksama pada tahap paling akhir dari proses pembuatan
cat, yaitu tahap pengujian kualitas cat (Susyanto, 2009e).
6.
Proses Pembuatan Cat Secara Umum
Proses
produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding, let-down,
filtering, color matching, dan packaging. Pre-mixing yaitu proses pencampuran
awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan extender/filler
didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang sesuai seperti dispersing
agent dan wetting agent.
Pada
proses grinding partikel-partikel pigmen dihaluskan dengan mesin giling/grinder
agar ukuran partikel menjadi lebih kecil dan diperoleh kehalusan dan warna yang
diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah proses finishing yang meliputi
let-down, filtering, color matching sampai packaging. Pada proses ini cat
diatur kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran saat
pengadukan, disesuaikan dan dipilah-pilah warnanya, dan pada akhirnya di kemas
0 Response to "Profil Industri Cat"
Post a Comment