Pembahasan Laporan KP Pompa Sentrifugal PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field
Bab IV
TUGAS KHUSUS
4.1 Pendahuluan
4.1.1 Latar Belakang Tugas
Khusus
Untuk mengalir fluida memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu
media perpipaan maka dibutuhkan sebuah pompa untuk memindahkannya. Pompa akan
bekerja secara optimal jika pompa tersebut memiliki instalasi yang sesuai dengan
kemampuan pompa itu bekerja. Pedoman dalam membuat
instalasi pompa adalah kapasitas (Q) dan tinggi
tekan
(H) yang dibutuhkan dalam memompakan fluida tersebut.
Pompa adalah mesin fluida yang banyak digunakan
untuk mengalirkan fluida incompressible dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi
atau dari tekanan yang rendah ketekanan yang lebih tinggi.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
4.1.2 Perumusan
Masalah Tugas Khusus
Sebelum
fluida ditransfer ke unit Pusat
Penampung Produksi (PPP) fluida keluaran dari separator dilarikan ke alat pompa
untuk menaikan tekan fluida agar dapat dialirkan dari satu tempat ke tempat
lainya melalui instalasi perpipaan dan berkontribusi terhadap transfer fluida cair.
4.1.3
Batasan
Masalah
Tugas Khusus
Batasan
masalah yang diambil hanya meliputi proses transfer
fluida pada pompa sentrifugal yang terjadi di PT.
Pertamina Ep Asset I Field Rantau di unit Stasiun
Pengumpul V.
4.1.4
Tujuan
Tugas Khusus
Menghitung daya dan efisiensi pada
pompa sentrifugal di PT Pertamina Ep Asset I field rantau di unit stasiun
pengumpul V.
4.1.5
Manfaat
Tugas Khusus
Adapun manfaat dari
tugas khusus ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan tentang proses transfer
fluida di
PT. Pertamina Ep Asset I Field Rantau
di unit Stasiun Pengumpul V.
4.1.6
Waktu
dan Tempat Pelaksanaan Tugas Khusus
Tugas khusus dilaksanakan selama
kerja praktek berlangsung dan bertempat di PT. Pertamina EP asset I Field
Rantau Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang tanggal 03 Juli sampai dengan 31
Juli 2017.
4.2 Tinjauan Pustaka
4.2.1 Pompa
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain
melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang
dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat
perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge).
Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini
berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.
Pada
dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran yakni dengan cara
memberikan gaya tekan terhadap fluida. Tujuan dari gaya tekanan tersebut ialah
untuk mengatasi friksi atau hambatan yang timbul di dalam pipa saluran ketika
proses pengaliran sedang berlangsung. Friksi tersebut umumnya disebabkan oleh
adanya beda elevasi (ketinggian) antara saluran masuk dan saluran keluar, dan
juga karena adanya tekanan balik yang harus dilawan. Tanpa adanya tekanan pada
cairan maka cairan tersebut tidak mungkin untuk dialirkan/dipindahkan.
Perpindahan
fluida cair dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal, seperti zat cair
yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan
turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah vertikal, hambatan
yang timbul dapat berupa hambatan-hambatan yang diakibatkan karena adanya
perbedaan tinggi suatu tempat.
4.2.2
Jenis-Jenis Pompa
Secara garis besar,
alat ini hanya digolongkan dalam dua jenis, yakni pompa perpindahan positif (positive displacement pump) dan pompa dinamik (dynamic pump).
4.2.2.1 Pompa
Positive Displacement
Macam-macam
pompa positive displacement adalah pompa reciprocating dan rotary.
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu pada volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa.
Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat menghasilkan power
density (gaya per satuan berat) yang lebih besar. Dan juga memberikan
perpindahan fluida yang tetap/stabil di setiap putarannya.
a.
Pompa Reciprocating
Pada
pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder melalui valve
inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan
positif melalui valve outlet pada langkah maju. Fluida yang keluar dari pompa reciprocating,
berdenyut dan hanya bisa berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena
volume sisi inlet yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa
endapan dan lumpur.
Gambar 4.1 Pompa
Reciprocating
Metering Pump
termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang digunakan
untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Pompa ini biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang dimasukkan ke
dalam suatu aliran fluida tertentu.
Gambar 4.2 Prinsip Kerja Pompa Reciprocating
b.
Rotary Pump
Rotary Pump adalah pompa yang
menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh
rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari tipe
ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara
dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
tersebut secara manual. Bukan berarti pompa jenis ini tanpa
kelemahan, karena sifat alaminya maka clearence antara sudu putar dan sudu
pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada
kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang
terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada
sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa
tipe yaitu:
1.
Gear pumps – sebuah pompa rotari yang simpel
dimana fluida ditekan dengan menggunakan dua roda gigi.
Gambar 4.3 Prinsip
Gear Pump
2.
Screw pumps – pompa ini menggunakan dua ulir
yang bertemu dan berputar untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang
diinginkan.
Gambar 4.4 Prinsip
Screw Pump
Rotary Vane Pump
– memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang menggunakan rotor
silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan tekanan fluida tertentu.
4.2.2.2 Pompa Dinamik
Dynamic pump atau pompa dinamik
terbagi menjadi beberapa macam yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa
spesial-efek (special-effect pump). Pompa-pompa ini beroperasi dengan
menghasilkan kecepatan fluida tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan
melalui perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga
memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement
pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya. Pompa
dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan debit aliran yang
juga tinggi.
a.
Pompa Aksial
Pompa aksial
juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida.
Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial
vertikal single-stage lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa
aksial two-stage (dua stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial
horisontal digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang
kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.
Gambar 4.5 Pompa aksial
b.
Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri
dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam pompa jenis ini yaitu jet
(eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic.
Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang
menggunakan efek venturi dari nozzle konvergen-divergen untuk mengkonversi
energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi gerak sehingga menciptakan
area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di sisi suction.
Gambar 4.6 Pompa Injektor
Gas
Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom
dengan jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat
hidrostatik dari fluida tersebut sehingga reservoir
dapat mengangkatnya ke permukaan.
Pompa hydraulic
ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro (hydropower).
Pompa elektromagnetik adalah pompa yang menggerakkan fluida logam dengan jalan
menggunakan gaya elektromagnetik.
c.
Pompa sentrifugal
Pompa
sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan karena
mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah. Keuntungan pompa
sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif adalah gerakan impeler
yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa ,keandalan operasi
tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan tidak adanya
katup-katup,kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel
dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya
membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan,harga murah
dan biaya perawatan murah (Sularso dkk,1987).
4.2.3
Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas
sebuah impeler dan saluran inlet di
tengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida
mengalir menuju casing di sekitar impeler sebagai akibat dari gaya
sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran
fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida
dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju
titik outletnya. Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni
aliran yang halus (smooth) di dalam pompa dan tekanan yang seragam
pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat bekerja pada kecepatan
yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan langung
dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia
mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah
fluida yang besar daripada pompa positive-displacement.
Gambar 4.7 Animasi
Pompa Sentrifugal dan Bagian-bagiannya
Pada dasarnya,
cairan apapun dapat ditangani oleh hampir semua jenis pompa, namun pemilihannya
harus disesuaikan dengan vikositas cairan dan perbedaan elevasi. Dalam
pengaplikasiannya di lapangan, pompa sentrifugal dianggap lebih ekonomis dan
lebih banyak digunakan bila dibandingkan dengan pompa rotary dan reciprocating.
4.2.3.1 Prinsip -Prinsip Dasar
Pompa Sentrifugal
Prinsip-prinsip dasar
pompa sentrifugal adalah
sebagai berikut:
a.
gaya
sentrifugal bekerja pada impeller untuk
mendorong fluida ke sisi luar sehingga
kecepatan fluida meningkat.
b.
kecepatan fluida yang
tinggi diubah oleh casing pompa (volute
atau diffuser) menjadi tekanan atau head.
4.2.3.2 Cara kerja Pompa Sentrifugal
Pompa ini digerakkan oleh motor. Daya dari
motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeller yang dipasangkan pada poros tersebut.
Akibat dari putaran impeler yang menimbulkan gaya sentrifugal, maka zat cair
akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di antara sudut-sudut dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi.
Zat cair yang keluar dari impeler dengan
kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang penampangnya semakin membesar
yang disebut volute, sehingga akan terjadi perubahan dari head kecepatan
menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan
proses pengisapan terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeller,
ruang diantara sudut-sudut menjadi vakum, sehingga zat cair akan terisap masuk.
Selisih energi persatuan berat atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens masuk disebut sebagai head total pompa. Sehingga dapat dikatakan bahwa pompa sentrifugal berfungsi mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan, head tekanan dan head potensial secara kontinu.
Gambar 4.8 Prinsip Kerja Pompa sentrifugal
4.2.4 Karakteristik Pump Sentrifugal Di Stasiun Pengumpul V
Flowrate
diperlukan
untuk memastikan bahwa pompa dapat digunakan sebagai Feed Pump di SP V Rantau untuk proyek ini,
termasuk memperhitungkan faktor
efisiensi pompa serta daya motor terpasang.
Gambar.4.9 Feed Pump
Pompa
tersebut dievaluasi performancenya pada rate
yang bervariasi hingga secara total memenuhi laju alir sampai 20.000 BPD pada head yang diperlukan.
Head yang harus diatasi
disesuaikan dengan tekanan operasi di unit PPP sebesar 20 psig dengan
memperhitungkan pula elevasi PPP
serta pressure drop yang terjadi di sepanjang Pipa. Flow Control Valve dipasang pada downstream feed pump untuk mengatur flowrate
dan tekanan operasi pompa. Flow Control
Valve beroperasi atau dimodulasikan dengan sinyal pneumatic yang berasal
dari instrumentasi
Differential Pressure Element daripada Orifice Meter yang dipasang di downstream
Flow Control Valve
Pada kondisi
normal Feed Pump akan dioperasikan
secara kontinyu. Feed pump secara otomatis akan start pada high level dan akan berhenti pada kondisi low level di Oil Pit. Untuk itu motor
penggerak Feed Pump dihubungkan dan
menerima sinyal elektrikal dari LSL (Level
Switch Low) dan LSH (Level Switch
High).
4.2.4.1 Klasifikasi Pompa
Sentrifugal
Pompa
sentrifugal diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu:
a.
Bentuk
arah aliran yang terjadi di impeller. Aliran fluida dalam impeller dapat berupa axial
flow, mixed flow, atau radial flow.
b.
Bentuk
konstruksi dari impeller. Impeller
yang digunakan dalam pompa sentrifugal dapat berupa open impeller,
semi-open impeller, atau close impeller.
c.
Banyaknya
jumlah suction inlet. Beberapa
pompa setrifugal memiliki suction inlet lebih dari dua buah. Pompa
yang memiliki satu suction inlet disebut single-suction pump
sedangkan untuk pompa yang memiliki dua suction inlet disebut double-suction
pump.
d.
Banyaknya
impeller. Pompa sentrifugal khusus memiliki beberapa impeller bersusun.
Pompa yang memiliki satu impeller disebut single-stage pump
sedangkan pompa yang memiliki lebih dari satu impeller disebut multi-stage
pump.
e.
Kapasitas
Kapasitas
rendah
: < 20 m3 / jam
Kapasitas menengah : 20-60 m3 / jam
Kapasitas menengah : 20-60 m3 / jam
Kapasitas tinggi : > 60 m3 / jam
Tekanan Discharge
Tekanan Rendah : < 5 Kg / cm2
Tekanan menengah : 5 - 50 Kg / cm2
Tekanan
tinggi
: > 50 Kg / cm2
4.2.5 Komponen Utama Pompa
Sentrifugal
Pompa
ini memiliki beberapa
komponen-komponen penyusunnya baik itu komponen yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, seperti berikut:
4.2.5.1 Komponen yang bergerak
1.
Shaft (Poros), bagian ini berfungsi untuk
meneruskan momen putar dari penggerak selama pompa dalam kondisi beroperasi,
komponen ini berfungsi juga sebagai dudukan impeller dan bagian yang bergerak lainnya.
2.
Impeller, berfungsi untuk mengubah energi mekanis
dari pompa menjadi energi kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue (terus menerus). Dengan adanya
proses ini maka saluran suction
(hisap) akan bekerja secara maksimal dan terus menerus sehingga tidak ada
kekosongan fluida dalam rumah pompa.
3.
Shaft
sleeve, berfungsi untuk
melindungi shaft dari erosi, korosi
dan keausan pada stuffing box.
komponen ini bisa sebagai internal
bearing, leakage joint dan distance sleever.
4.
Wearing
ring, komponen ini dipasang pada
casing (wearing ring casing) dan impeller
(wearing ring impeller). Fungsi utama
dari komponen ini yaitu untuk meminimalisir terjadinya kebocoran akibat adanya
celah antara casing dengan impeller.
4.2.5.2
Komponen yang tidak
bergerak
1.
Casing (rumah pompa), merupakan bagian terluar
pompa sebagai pelindung elemen yang berada di dalamnya, tempat kedudukan diffuser, inlet nozzle, outlet nozzle
dan sebagai pengarah aliran dari impeller
yang akan mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.
2.
Base
plate, berfungsi sebagai tempat
dudukan seluruh komponen pompa.
3.
Diffuser, alat ini dilekatkan pada pipa dengan
menggunakan baut, fungsi dari alat ini ialah mengarahkan aliran
pada stage berikutnya dan merubah
energi kinetik pada fluida menjadi energi tekanan.
4.
Wearing
ring casing,
alat ini dipasang pada casing untuk
mencegah kebocoran yang terjadi akibat adanya celah pada casing dan impeller.
5.
Stuffing
box, pada umunya memiliki
fungsi sebagai tempat kedudukan beberapa mechanical
packing yang mengelilingi shaft
sleeve. Fungsi dari alat ini ialah mencegah kebocoran pada daerah dimana
pompa menembus casing seperti udara yang dapat masuk ke dalam pompa dan cairan
yang keluar dari dalam pompa.
6.
Discharge
nozzle, yaitu tempat keluarnya
cairan yang bertekanan dari dalam pompa.
Secara umum bagian-bagian utama pompa
sentrifugal dapat dilihat seperti gambar berikut :
Gambar 4.10 Bagian-Bagian pompa sentrifugal
4.2.6 Kavitasi
Kavitasi
adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan yang terjadi
akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawah tekanan uap jenuh cairan pada
suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus
yang sangat singkat(Karassik dkk, 1976).
menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya
memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida
sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada
tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah
dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara
tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga
mengakibatkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan
mekanis pada pompa.
Gambar 4.11
Kerusakan pada permukaan sudu impeller akibat kavitasi
4.2.7 Head
Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat
yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan
sesuai dengan kondisi instalasi pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah
zat cair,yang umumnya dinyatakan dalam satuan panjang.
Menurut
persamaan Bernoulli yang berbunyi “bila fluida inkompresibel
mengalir sepanjang pipa yang penampangnya
mempunyai beda ketinggian,perbedaan tekanan tidak hanya tergantung pada
perbedaan ketinggian tetapi juga pada perbedaan antara kecepatan dimasing-masing
titik tersebut”. Dalam
persamaan Bernoulli,ada tiga macam head
(energi) fluida dari sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi
kinetik dan energi potensial. Hal
ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : (Bruce Munson, 2006)
H = P/ γ +
Z + V 2/2.g
Dimana:
H = Head total pompa (m)
P/ γ = Head tekanan (m)
H = Head total pompa (m)
P/ γ = Head tekanan (m)
Z
= Head statis total (m)
V 2/2.g = Head kecepatan (m)
Karena energi
itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi pada
penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada
rugi-rugi energi (losses)
(Bruce
Munson, 2006).
Gambar 4.12
Skema Intalasi Pompa
4.2.8 Net Positive Suction Head
(NPSH)
Kavitasi
akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya.Untuk
menghindati kavitasi diusahakan agar tidak ada satu bagianpun dari aliran
didalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekan uap jenuh
cairan pada temperatur yang bersangkutan.Dalam hal ini perlu diperhatikan
dua macam tekanan yang memegang peran
penting.Pertama,tekanan yang ditentukan oleh kondisi lingkungan dimana pompa
dipasang,dan kedua,tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran didalam pompa.
Berhubungan
dengan dua hal diatas maka didefinisikanlah suatu Net Positive Suction Head (NPSH) atau Head Isap Positif Neto
yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi.Ada dua macam
NPSH,yaitu NPSH yang tersedia pada sistem (instalasi),dan NPSH yang diperlukan
oleh pompa. Pompa terhindar dari kavitasi jika NPSH yang tersedia lebih besar
daripada NPSH yang dibutuhkan.
4.2.9 Keunggulan
dan Kelemahan Pompa Sentrifugal
Pada beberapa
kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan
efisiensi
yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini
di
karenakan
pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya.
a. Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :
a. Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya :
1.
Principle kerjanya sederhana.
2.
Mempunyai banyak jenis.
3.
Konstruksinya kuat.
4.
Tersedia berbagai jenis pilihan
kapasitas output debit fluida.
5.
Poros motor penggerak dapat langsung
disambungkan ke pompa.
6.
Pada umumnya untuk volume yang sama
dengan pompa displacement, harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah.
7.
Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak
(tidak ada katup dan sebagainya), sehingga pemeliharaannya mudah.
8.
Lebih sedikit memerlukan tempat.
9.
Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi
kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin.
10.
Jalannya tenang, sehingga pondasi dapat
dibuat ringan.
11.
Bila konstruksinya disesuaikan, memberi
kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran.
12.
Aliran zat cair tidak terputus-putus.
b. kelemahan dari pompa
sentrifugal adalah :
1.
Dalam keadaan normal pompa sentrifugal
tidak dapat menghisap sendiri (tidak dapat memompakan udara).
2.
Kurang cocok untuk mengerjakan zat
cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil(Sularso dkk,1987).
4.3
Hasil dan Pembahasann
4.3.1 Hasil Evaluasi Kinerja Pompa Sentrifugal
Elektrik Motor-1
Dari data
operasi pompa sentrifugal Elektrik Motor-1 diambil pada unit stasiun pengumpul V selama
beberapa periode waktu tertentu, diperoleh perbandingan beberapa karakteristik pompa seperti yang tertera pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.1 Hasil
perhitungan dan data desain Pompa sentrifugal Elektrik Motor-1
Desain
|
|
Daya pompa
|
24,20503 KW
|
Operating
Condition
|
2 aktif (2 stanby)
|
Liquid
Pumped
|
Crude oil
|
Suction
Pressure
|
5 psi
|
Discharge Pressure
|
100 psi
|
Flow
rate,m3/h
(nor/max)
|
60/100
(atau
9.057/15.095
bpd)
|
Efficiency
|
59,99 %
|
Pressure drop
|
71,12 psi
|
Head
|
90 m
|
4.3.2 Pembahasan
Pompa adalah suatu alat atau mesin yang
digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain
melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan
dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat
perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction)
dengan bagian keluar (discharge).
Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber
tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan).
Flowrate
diperlukan
untuk memastikan bahwa pompa dapat digunakan sebagai Feed Pump di SP V Rantau untuk proyek ini,
termasuk memperhitungkan faktor efisiensi pompa serta daya motor terpasang.
Pompa tersebut
dievaluasi performancenya pada rate
yang bervariasi hingga secara total memenuhi laju alir sampai 20.000 BPD pada head yang diperlukan.
Head yang harus diatasi disesuaikan dengan tekanan
operasi di unit PPP
sebesar 20 psi dengan memperhitungkan pula elevasi PPP serta pressure drop
yang terjadi di sepanjang Pipa.
Flow Control Valve dipasang pada
downstream feed pump untuk mengatur flowrate dan tekanan operasi pompa. Flow Control Valve beroperasi atau
dimodulasikan dengan sinyal pneumatic yang berasal dari instrumentasi Differential Pressure Element daripada Orifice Meter yang dipasang di downstream
Flow Control Valve
Pada
kondisi normal Feed Pump akan
dioperasikan secara kontinyu. Feed Pump secara otomatis akan
start pada high level dan akan
berhenti pada kondisi low level di Oil Pit. Untuk itu motor
penggerak Feed Pump dihubungkan dan
menerima sinyal elektrikal dari LSL (Level
Switch Low) dan LSH (Level Switch
High).
Evaluasi performance teknis karakteristik
terhadap flowrate diperlukan untuk
memastikan bahwa Pompa Sentrifugal Elektrik Motor-1 dapat dipergunakan sebagai
Transfer Pump di SP V,
termasuk mempehitungkan faktor efisiensi pompa serta daya motor terpasang dan terjadi di sepanjang
pipa existing berdiameter 6"
antara SP V ke PPP Rantau.
Gambar 4.13
Perbandingan kapasitas operasi pompa sentrifugal pada kondisi desain dan aktual
Bedasarkan gambar 4.13 dapat dilihat bahwa Perbandingan kapasitas operasi Pompa Sentrifugal
Elektrik Motor-1 aktual
sebesar 60
m3 (9.057
BPD) sedangkan kapasitas pompa desain sebesar 100 m3 (15.095 BPD). Kapasitas pompa saat ini turun 40 % dari kapasitas desain, hal ini
jelas menimbulkan perubahan kapasitas pompa. Menurunnya kapasitas pompa disebabkan karena kemampuan pompa yang telah menurun performance dikarenakan umur pompa yang sudah lama dan produksi crude
oil semakin menurun.
Gambar 4.14 Perbandingan daya operasi pompa sentrifugal pada
kondisi desain dan aktual
Berdasarkan gambar 4.14 dapat dilihat bahwa daya pompa desain sebesar 24,20503 KW sedangkan daya pompa aktual sebesar 14,523 KW. Daya pompa merupakan total tenaga yang
digunakan untuk menggerakkan pompa. Penurunan
besar daya sebesar 40 %.
Penurunan daya pompa di pengaruhi oleh menurunnya kapasitas
aktual dari desain karena laju alir fluida yang masuk
ke pompa lebih
kecil dari data desain. Menurunnya daya pompa karena
sifat mekanis dari pompa dan daya tampung tanki sehingga menurunkan kapasitas transfer fluida, akan tetapi bisa dikatakan dengan
kapasitas yang masuk sebesar sebesar 60
m3 (9.057
BPD) dan daya
yang di butuhkan sebesar 14,523 KW, Pompa Sentrifugal Elektrik Motor-1 saat ini
masih bekerja dengan baik.
0 Response to "Pembahasan Laporan KP Pompa Sentrifugal PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field"
Post a Comment