Praktikum Kimia Dasar " Membedakan campuran dan senyawa "
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tanggal
Praktikum : 15 Mei 2015
1.3 Pelaksana Praktikum : Raudhatul Raihan
1.4
Tujuan Praktikum :Membedakan campuran homogen dan
heterogen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara
umum, materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : unsur, senyawa, dan
campuran. Unsur merupakan jenis materi yang paling sederhana dengan sifat
fisika dan kimia yang unik. Suatu unsur hanya memiliki satu jenis atom
penyusun. Oleh karena itu, unsur tidak dapat dibagi-bagi secara fisika maupun
kimia. Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atom atau lebih
unsur berikatan kimia. Air, garam, dan karbon dioksida merupakan contoh senyawa
yang umum. Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan
tertentu. Cmpuran ada yang berupa homogen dan campuran heterogen. Baik unsur,
senyawa, dan campuran memiliki sifat-sifat dan masing-masing dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya. Banyak unsur, senyawa, dan
campuran yang dapat digunakan sehari-hari.
2.1 Senyawa
Senyawa merupakan jenis
materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang berikatan kimia atau
senyawa di bentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Sifat suatu
senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunya. Contohnya adalah natrum
klorida atau yang biasa dikenal dengan garam dapur.
2.2 Campuran
Campuran merupakan
gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang
berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran heterogen merupakan
campuran yang masih memiliki batas yang
dapat terlihat antara komponen-komponen penyusunya. Campuran homogen merupakan
campuran yang batas antar komponenya tidak terlihat. Campuran homogen dinamakan
juga larutan, sedangkan campuran heterogen disebut juga dengan suspensi. (
Achmad,1988 )
2.3 Unsur
Sudah
sejak zaman dahulu, para ahli kimia/fikir menduga bahwa ada zat-zat yang
berfungsi sebagai zat dasar atau zat penyusun dari seluruh zat yang ada di alam
semeta ini. Zat semesta ini disebut unsur/element. Suatu unsur merupakan bntuk
paling sederhana dari materi. Oleh karena itu, merupakan zat tunggal. Unsur
adalah bentuk paling paling sederhana dari suatu zat, terdiri hanya dari satu
jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 115 unsur yang terkenal.
Unsur-unsur dikelomkkan pada suatu tabel yang disebut tabel periodik unsur
(Achmad,1988).
2.4 Perbedaaan antara Campuran
dan Senyawa lain
2.4.1 Campuran
a.
Campuran
tak tertentu tanpa reaksi kimia.
b.
Perbandingan
komponen yang menyusun campuran tidak tentu
dan dapat sembarang.
c.
Komponen-komponen
campuran tetap memiliki sifat masing-masing.
d.
Campuran
dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen dengan cara fisis.
2.4.2 Senyawa
:
a.
Senyawa
terbentuk melalui reaksi kimia.
b.
Perbandingan
komponen yang menyusun senyawa melalui cara tertentu dan tetap.
c.
Komponen-komponen
senyawa kehilangan sifat semulanya.
d.
Senyawa
tidak dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen dengan cra fisis, tetapi harus
melalui cara reaksi kimia.
2.5 Pemisahan Campuran dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
2.5.1 Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi
adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan ( filter ) yang
berpori-pori, di laboratorium kita dapat bereksperimen untuk memisahkan pasir dari air dengan corong yang
dilapisi kertas saring. Pasir tinggal di kertas saring air akan turun kebawah
menenbus kertas saring, cairan hasil penyaringan tersebut disebut filtrat. Cara
filtrat juga digunakan untuk memisahkan zat-zat yang kelarutanya berbeda
misalnya : gula yang dikotori pasir, gula tersebut dimasukkan ke air, gula akan
melarut kedalam air, sedangkan pasir tidak melalui penyaringan akan memisahkan
air dengan pasir sedangkan gula yang larut akan turun mengikuti air sebagair
filtrat. Lalu filtrat dipanaskan sehingga menguap dan menghasilkan gula
padat/kristal.
2.5.2 Destilasi (penyulingan)
Destilasi
adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur dengan
cairan lain yang titik didihnya berbeda.
2.5.3 Ekstraksi (pengairan)
Ekstraksi
adalah cara pemisahan suatu zat dari campuranya dengan melarutkan zat tersebut
pada pelarut yang sesuai. Zat yang diperoleh disebut sari (ekstrak).
2.5.4 Adsorpsi (penyerapan)
Adsorpsi
adalah penarikan suatu zat terhadap zat lain secra kuat sehingga menepel pada
permukaan.m zat penyerap yang banyak digunakan adalah karbon aktif (arang
murni) yang mampu menyerap gas, zat warna bahkan mikroorganisme.
5. Kromatografi ( pemisahan
zat-zat pewarna)
Kromatografi
adalah pemisahan berdasarkan kecepatan zat-zat terlarut yang sama-sama dengan pelarutnya
pada permukaan suatu benda penyerap. Cara ini umumnya dilakukan pada pemisahan
zat yang berwarna (Achmad dan Anshary,1999).
Kelarutan
pasangan cairan yang bercampur sebagai pasangan cairan yang bercampur sebagian
dapat dibagi menjadi empat yaitu :
a. Campuran dengan temperature pelarut
kritis maksimal
b. Campuran dengan temperature pekarutan
kritis minimal.
c.
Campuran
dengan temperature pelarutan maksimal dan minimal
d.
Campuran
cairan tanpa temperature pelarutan kritis (Sukardjo, 1989).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1.Gelas ukur 250 ml 1 buah
2.Lampu spritus 1 buah
3.Corong 1 buah
4.Cawan penguap 1 buah
5.Kertas saring
6.Kawat kasa
7.Kaki tiga
8.Pengaduk
3.1.2 Bahan
1.Minyak kelapa 3 ml
2.Garam dapur 3 gram
3.Pasir secukupnya
3.2 Cara Kerja
Adapun
prosedur kerja pada percobaan ini adalah :
1.
Diambil
13 gram pasir, dimasukkan kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan 17 ml air
suling, diaduk perlahan-lahan. Dibiarkan beberapa saat, lalu diamati, apakah
air jernih kembali.
2.
Kertas
saring dilipat hingga membentuk kerucut, dimasukkan kedalam corong, dibasahi
sedikit dengan air agar kertas saring melekat pada corong.
3.
Campuran
percobaan nomor 1, diaduk kembali Dan ditambahkan 5 garam dapur, dan diaduk lagi. Saring campuran
tersebut dan kumpulkan filtratnya dalam gelas kimia. Amati dengan mencicipi
filtratnya.
4.
Filtratnya
yang diperoleh dimasukkan kedalam cawan penguap lalu dipanaskan pada tungku
kaki tiga. Amati terbentuknya kristal kembali ( rekristalisasi ).
5.
4
ml minyak kelapa ditambahkan dengan 4 ml air suling dan sambil diamati.
Kemudian dikocok campuran tersebut dan dibiarkan beberapa saat, amati campuran
tersebut, larut atau tidak.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Tabel Hasil Percobaan
No.
|
Cara kerja
|
Hasil
pengamatan
|
1.
|
Sedikit pasir + 10 ml air suling
|
Disaat dimasukkan pasir kedalam air
suling, larutan tersebut keruh
|
2.
|
Campuran pasir dan air + 3 gram
garam dapur
|
Saat disaring larutan tersebut
menjadi bening kembali
|
3.
|
Filtratnya dimasukkan kedalam cawan
penguap dan dipanaskan pada tungku kaki tiga
|
Disaat filtratnya dipanaskan
membentuk kristal-kristal garam
|
4.
|
3 ml minyak + 3 ml air suling
|
Minyak dengan air suling tidk dapat
terlarut karena larutan termasuk larutan non polar
|
4.2 Pembahasan
Setelah
air suling dicampurkan dengan pasir warna aair berubah menjadi keruh, setelah
beberapa saat air akan tetap keruh karena pasir tersebut masih sedikit
mengandung tanah (belum seteril). Campuran di atas bukan termasuk campuran
homogen, melainkan campuran heterogen. Campuran heterogen adalah campuran yang
terdiri dari senyawa yang berbeda. Mengapa termasuk kedalam campuran heterogen?
Karena pasir dan air apabila kita campur keduanya tidak akan larut, dimana
pasir sukar dilarutkan
Kemudian
ditambahkan garam dapur sebanyak 3 gram lalu diaduk kembali, garam akan larut
didalam air sehingga air berubah menjadi rasa asin. Larutan ini disebut
campuran homogen. Setelah itu disaring, sehingga air yang mengandung garam dan
pasir terpisah dan diperoleh filtratnya lalu dipanaskan dan menjadi kristal
garam (rekristalisasi). Proses ini terjadi karena setiap larutan yang
dicampurkan memiliki sifat yang sama. Apabila dipanaskan akan menghasilkan zat
yang semula (terbentuk kembali).
Untuk
hasil minyak dan air, keduanya tidak terjadi pencampuran karena masa jenis
minyak lebih ringan dari air yang disebut campuran heterogen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan diatas,
dapat disimpulkan bahwa :
1.
Campuran
homogen yaitu campuran yang bersifat serba sama, partikelnya tidak dapat
dibedakan. Contohnya : campuran garam dan air
2.
Campuran
heterogen yaitu campuran yang bersifat serba neka, partikel-partikelnya
terlihat jelas. Contohnya : pasir + air dan air + minyak
3.
Pada
penambahan air dan garam akan menghasilkan endapan garam apabila larutan
tersebut dipanaskan dan hal ini bisa disebut menghasilkan senyawa baru yaitu
NaCl
0 Response to "Praktikum Kimia Dasar " Membedakan campuran dan senyawa ""
Post a Comment