-->

Praktikum Kimia Dasar " Membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia "

BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Judul percobaan          :Membedakan perubahan fisika dan perubahan
                                            kimia.
1.2      Tanggal praktikum      :8 Mei  2015.
1.3      Pelaksana praktikum  : Raudhatul Raihan 
1.4      Tujuan Pecobaan         :Mengamati perubahan fisika-kimia dan
                                            membedakan perubahannya.




Baca Juga






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
          Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika atau kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan satu kondisi yang diberikan oleh zat jika pada zat terlarut diberikan zat stimulasi. Ini dapat berupa energi yang secara teratur diberikan kepada zat tersebut ( Sukardjo, 1989 ).
          Perubahan wujud tersebut ada dua macam yaitu : perubahan fisika dan perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan secara sementara susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen. Hal ini memberikan efek yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam kehidupan ini perubahan yang terjadi pada setiap zat membawa pengaruh yang berbeda dan           peruntukan berbeda pula ( Sukardjo, 1989 ).

2.1.1   Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang berubah suatu zat dalam hal : bentuk, warna, ukuran, wujud tapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat yang baru.
Contohnya :
1.      Es yang mencair.
2.      Air yang dipanaskan menjadi uap.
3.      Beras ditumbuk menjadi tepung.
4.      Kayu diubah menjadi meja.

Ciri-ciri perubahan fisika
A.                Terjadi perubahan wujud
Perubahan wujud terjadi karena proses pemanasan maupun pendinginan.
B.        Terjadi perubahan ukuran
Perubahan ukuran terjadi karena pemotongan atau pemecahan.
C.        Terjadi perubahan bentuk zat
Yaitu benda-benda yang diubah bentuknya.
D.        Terjadi perubahan volume (memuai)
Benda cenderung akan memuai apabila dipanaskan atau didingankan.
E.         Terjadi pelarutan
Terjadi karena suatu zat dilarutkan.
F.         Terjadi perubahan bentuk energi
Jika filamen tungsten diberi aliran listrik maka energi listrik padam, tungsten kan berubah menjadi energi panas yang akhirnya menghasilkan cahaya.
                                                   (Brady E. Jame, Kimia Universitas. 1995)  
2.1.2    Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal dengan zat baru melalui reaksi kimia. Contohnya : batang kayu yang dibakar, batang kayu tersebut berubah menjadi abu, asap, dan disertai keluarnya panas. Abu, asap, dan panas yang keluar tidak berubah kembali menjadi kayu. Ciri-ciri perubahan kimia yaitu :
1.            Perubahan warna
2.            Perubahan bau
3.            Timbulnya cahaya
4.            Pembentukan endapan baru
5.            Perubahan pH
2.2       Sifat Fisika dan Sifat Kimia
2.2.1    Sifat fisika
Yang termasuk kedalam sifat fisika yaitu :
1.            Wujud zat > wujud dibedakan atas zat padat , cair , dan gas.
2.            Warna > warna yang dimiliki suatu benda merupakan cir tersendiri yang membedakan antara zat yang satu dengan zat yang lain.
3.            Kelarutan > kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan perubahan fisika.
4.            Daya hantar listrik > yaitu konduktor ( penghantar listrik yang baik ) dan isolator ( tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ).
5.            Kemagnetan
6.            Titik didih > suhu ketika suatu zat mendidih
7.            Titik leleh > yaitu suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
2.2.2    Sifat kimia
Yang termasuk kedalam sifat kimia antara lain :
1.            Mudah terbakar
2.            Mudah meledak
3.            Berkarat
4.            Mudah membusuk
5.            Racun
( Sukardjo,1989 )
2.3      Pengukuran
Ilmu kimia sangat bergantung pada pengukuran, sebagai contoh, kimiawan yang menggunakan pengukuran untuk membandingkan sifat dari berbagai zat dan untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada sebuah percobaan, sejumlah peralatan sehari-hari dapat kita gunakan untuk melakukan pengukuran sederhana terhadap sifat-sifat zat. Contoh : penggaris untuk mengukur panjang, buret , pipet, dan labu ukur untuk mengukur, volume timbangan untuk mengukur massa, termometer untuk mengukur suhu. Alat-alat ini dapat mengukur sifat-sifat mikroskopik, yang dapat ditentukan secara langsung. Sifat-sifat mikroskopik pada tingkat atom atau molekul harus ditentukan pada/metode tidak langsung. ( brady, 1990 )
Pada tahun 1960 general conference of weight and measures, konverensi tingkat internasional yang membahas masalah satuan, mengusulkan perbaikan sistem metrik yang disebut satuan sistem internasional ( SI ).
Satuan dasar SI
Tabel 2.1
Besaran
Satuan
Lambang
Panjang
Meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Detik
S
Arus listrik
Ampere
A
Suhu
Kelvin
K
Jumlah zat
Mol
Mol
Intensitas cahaya
Candela
Cd
                                                                                   
( Brady , 1990 )
Satuan SI yang lain dapat diturunkan dari satuan-satuan dasar seperti satuan metrik satuan SI dapat dimodifikasi desimalnya dengan menggunakan sederajat awalan. Pengukuran yang sering digunakan dalam ilmu kimia adalah pengukuran waktu, massa, volume, lecepatan, dan suhu ( Brady, 1990 ).

2.4       Efek Perubahan Fisika dan Kimia Terhadap Manusia
Proses pembakaran hidrokarbon menjadi CO2 dan H2O disebut pembakaran sempurna. Namun, adakalanya pembakaran hiddrokarbon ini berlangsung tidak sempurna. Pembak aran ini akan menghasilkan senyawa lain CO2 dan H2O yaitu C dan CO dan dapat membahayakan bagi tubuh manusia,
Pembakaran tidak sempurna disebabkan oleh unsur C yang tidak terbakar. Hal ini ditandai dengan terbentuknya asap yang berwarna hitam dan nyala api yang berwarna kuning. Pembakaran  minyak tanh panjang rantai karbon pembakaran semakin tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna berarti ada energi yang tidak dihasilkan. Akibatnya, energi yang dibebaskanmenjadi berkurang.hal ini mengurangi efisiensi bahan bakar. Disamping berkurangknya energi yang dihasilkan dapat membahayakan kesehatan.
Kotoran belerang yang dikandung minyak bumi akan menghasilkan gas-gas SO2 dan SO3 yang menyebabkan hujan asam. Suhu tinggi pada saat pembakaran minyak bumi mengakibatkan N2 dan O2 diudara, yang menyebabkan asap kabut berwarna coklat pada udara, terutama dikota-kota metropolitan (Achmad dan Hiskia, 1999 ).

2.5      Hukum-hukum laju lainnya
  Reaksi dapat pula mempunyai orde pecahan umpamanya orde setengah( atau ) dimana laju reaksinya sebanding dengan [A atau [A. Beberapa laju reaksi mungkin tidak dapat dinyatakan dalam bentuk kesebandingan sama sekali.
2.5.1   Energi Aktivasi
 Ketergantungan laju reaksi pada suhu dapat dinyatakan dengan persamaan arhenius
K =
Faktor pra-eksponensial, A disebut juga faktor frekuensi dan  disebut energi aktivasi satuan  ialah . Baik A mauoun  dapat dianggap konstan, sedikitnya dalam jangka suhu.

2.6    Mekanisme Reaksi
  Analogi terhadap mekanisme reaksi fakta bahwa suatu reksi berlangsung sangat cepat mengisyaratkan suatu mekanisme reaksi yang dapat dipercaya. Seperti pada analogi terdahulu tetapi lebih sering kita mendapat gambaran tentang mekanisme reaksi dengan mengidentifikasi tahap penentu laju atau tahap yang lambat. Seperti dalam analogi ini seorang usahawan mendarat disebuah pelabuhan udara, menyewa mobil dan kemudian memilih satu dari dua rute perjalanan untuk mengunjungi seorang langganan yang berpotensi, perjalanan tersebut secara normal membutuhkan waktu 20 menit dengan rute manapun,tetapi waktu itu diperlukan 50 menit. Ketika mengetahui hal ini, langganannya berkata, “anda tentunya lewat pusat kota dan dihambat oleh lalu lintas satu arah”. Tahap yang lambat atau tahap penentu laju pada mekanisme reaksi analog dengan kemacetan dalam arus lalu lintas.
Proses elementer setiap kejadian molekuler yang secara nyata mengubah energi atau geometri molekul disebut proses elementer.









BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1       Alat dan Bahan
3.1.1    Alat-alat
1.            Tabung reaksi 3 buah
2.            Gelas kimia 1 buah
3.            Kaki tiga dan perangkatnya
4.            Cawan penguap 1 buah
5.            Lampu spritus
6.            Kaca arloji
7.            Prnggaris
8.            Rak tabung reaksi 1 buah
3.1.2   Bahan-bahan
1.            Larutan HCL 3 ml
2.            Larutan NaOH 3 ml
3.            Air suling 15 ml
4.            Lilin 1 batang

3.2              Cara kerja
3.2.1        Perubahan fisika
Kedalam gelas kimia dimasukkan 15 mi air suling, letakkan diatas tungku kaki tiga dan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air. Panaskan sampai air dalam gelas kimia mendidih. Amati titik air pada bagian bawah kaca arloji.
3.2.1    Perubahan kimia
Kedalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml larutan HCl 0,1 M, tambahkan kedalamnya 3 ml larutan NaOH 0,1 M, masukkan larutan yang telah direaksikan tersebut kedalam cawan penguap, dan letakkan diatas tungku kaki tiga dan panaskan sampai semua airnya menguap.
3.2.3    Perubahan kimia dan fisika
Letakkan lilin diatas meja praktikum secara vertikal. Ukur panjang lilin, panjang sumbu. Amati warna, bentuk, dan letak sumbu. Nyalakan lilin selama 5 menit, lakukan pengamatan sebaik-baiknya, dan catat tinggi nyala, bentuk nyala, warna sumbu, tinggi sumbu, bentuk sumbu,. Apakah sumbu berjelaga atau tidak, mencairnya lilin dan memadatnya lilin kembali. Tiup nyala lilin hingga padam, amati kembali dan catat perubahan yang terjadi seperti : tinggi sumbu, warna sumbu, panjang sumbu, dan sebagainya.








BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1                   Hasil
Perubahan
Hasil pengamatan
PePerubahan fisika
Ai air suling yang dipanaskan sebanyak 15 ml dri didalam gelas kimia dan diatasnya diletakan kaca arloji yang juga ditetesi air suling mengalami perubahan fisika yaitu mengembun dan menguap. kemudian air pada gelas kimia berkurang sebanyak 15ml setelah dipanaskan.
Peperubahan kimia
La pada saat larutan 3ml HCL 0,1 M + 3ml NaOH o,1 M  yang telah dimasukkan kedalam cawan penguap dipanaskan diatas kaki tiga hingga mengering dan menguap himgga akhirnya terdapat Kristal NaCl di dalam cawan penguap. Disini terjadi perubahan kimia.
Peperubahan fisika dan perubahan kimia
Sesebelum dibakar  :
1.      Panjang lilin      : 20cm
2.      Bentuk lilin        :silinder
3.      Warna lilin         : hijau
4.      Panjang sumbu : 1cm
5.      Bentuk sumbu  : bulat
6.      Warna sumbu   : putih
7.      Letak sumbu     : tengah
saat dibakar :
1.      Tinggi nyala   : 4,5cm
2.      Bentuk nyala : lonjong
3.      Warna nyala  : kuning biru
4.      Tinggi sumbu : 1,1cm
5.      Bentuk lilin     : bulat
6.      Nyala               : berjelaga
Sesetelah dibakar :
1.      Tinggi lilin       : 19cm
2.      Warna lilin      : hijau
3.      Tinggi sumbu  : 1cm
4.      Warna sumbu : hitam


4.2. Pembahasan
     Air suling 15ml yang dimasukan kedalam gelas kimia dipanaskan diatas tungku kaki tiga, diatas gelas kimia ditutupi dengan kaca arloji yang sudah diisi air diatasnya. Lalu air tesebut mendidih dan akan menjadi penguapan. Penguapan adalah fase dari cairan menjadi gas. Pada percobaan ini tidak menghasilkan zat baru karena air yang menguap tersebut akan kembali ke dasar wadah gelas kimia yang tertutup dengan kaca arloji. Dengan demikian perubahan tersebut disebut perubahan fisika Karena tidak menghasilkan zat baru hanya fasenya saja berubah.
    Untuk percobaan perubahan kimia, yang telah dicampurkan larutan HCI sebanyak 3ml dengan larutan NaOH sebanyak 3ml yang dipanaskan diatas lampu spiritus menghasilkan.
HCI +  +
            (asam)   (basa)    (garam)   (air)

         Setelah pencampuran larutan HCI dengan  menghasilkan Kristal-kristal garam, ketika dipanaskan hingga larutannya mendidih dan lama-kelamaan larutan habis dan munculah Kristal garam dan ini disebut dengan perubahan kimia. Reaksi ini berjalan sempurna Karena dapat menghasilkan garam sedangkan airnya menguap. Hal ini disebabkan perubahan kimia karena apa apa yang telah terbentuk tidak dapat kembali wujud semula.
       Untuk percobaan perubahan kimia dan perubahan fisika lilin dinyalakan selama 5 menit dan diamati lilin tebuat dari porofin. Ketika dibakar akan menghasilkan dan
Pada saat dinyalakan lilin menjadi lelehan yaitu perubahan dari zat padat menjadi cair. Perubahan ini disebut reaksi perubahan fisika karena tidak menghasilkan zat baru dan apabila reaksi baik maka zat akan kembali kebentuk semula pada satt lilin dipadamkan terjadi perubahan warna pada sumbu dari putih menjadi hitam. Hal ini termasuk dalam perubahan kimia karena menghasilkan zat baru berupa sumbu yang berjelaga dan tidak dapat kembali putih.




BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa
1.      Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru sedangkan perubahan yang  menghasilkan zat baru dan tidak dapat kembali ke zat semula.
2.      Sifat fisika yaitu wujud zat,warna,bau,titik didih,massa jenis,kekerasan kelarutan,kekeruhan dan kekentalan.
3.      Contoh dari perubahan fisika adalah pada saat air suling dipanaskan sampai mendidih terhadap uap air dibawah kaca arloji karena uap air dapat kembali menjadi air saat didinginkan.
4.      Ketika larutan HCI dan NaOH dipanaskan hingga mongering dapat Kristal-kristal didalam cawan penguap.
HCI +  →  +
Hal ini menunjukan peristiwa perubahan kimia
5.      Terjadi perubahan kimia pada saat lilin dipadamkan,sumbu menjadi warna hitam dan panjang sumbu lilin berkurang,serta timbulnya gas  sedangkan terjadi perubahan fisika pada saat lilin dinyalakan lilin pun mencair pada saat padatan lilin padat kembali.





Related Posts

0 Response to "Praktikum Kimia Dasar " Membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia ""

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel