Praktikum Kimia Dasar " Reaksi-Reaksi Kimia "
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul Praktikum : Reaksi-reaksi kimia
1.2
Tanggal Praktikum : 22
Mei 2015
1.3
Pelaksana Praktikum : Raudhatul Raihan
1.4
Tujuan Praktikum : Mengamati reaksi-reaksi kimia yang
berlangsung
atau terjadinya dengan
melihat
perubahan-perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reaksi Kimia
Persamaan reaksi
merupakan bahsa ilmu kimia , persamaan reaksi menjelaskan secara kualitatif
peristiwa yang terjadi jika dua atau lebih pereaksi bergabung dan secara
kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta jumlah produk reaksi.
Dalam menuliskan
persamaan reaksi, harus diketahui dengan benar rumus peraksi dan rumus reaksi,
sebelum persamaan reaksi disetarakan.
2.2 Arti Persamaan Reaksi
N2 + 3H2
2NH3
Persamaan diatas
menjelaskan bahwa 1 molekul Nitrogen dan 3 molekul hidrogen menghasilkan 2
molekul amonia. Setiap jumlah nitrogen dan hidrogen dengan perbandingan 1 : 3
menghasilkan amonia sebanyak dua kali molekul nitrogen yang bereaksi. Jika
kedua ruas persamaan reaksi ( dalam molekul ) dikali dengan 6 × 1023
( tetapan avogadro ), maka persamaan reaksi dapat dibaca sebagai : 1 mol
nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen menghasilkan 2 mol amonia. Perbandingan
molekul atau mol yang terlibat dalam suatu reaksi kimia ditentukan oleh
koefisien persamaan reaksi.
2.1
Macam Reaksi Kimia
Reaksi kimia
dapat digolongkan menjadi :
a.
Reaksi
sintetis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-unsur
Fe + Cl2
FeCl2
b. Reaksi metatesis yaitu reaksi
pertukaran antar senyawa.
NaCl +
AgNO3 AgCl(s) + NaNO3
c.
Reaksi
penetralan atau reaksi asam basa.
HCl +
NaOH NaCl + H2O
d.
Reaksi
redoks
K2SO3
+ O2 KSO
2.4 Penyetaraan Persamaan Reaksi
Menyetarakan persamaan
reaksi dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu :
a.
Harus
diketahui rumus zat peraksi dan rumus produk reaksi.
b.
Jumlah
atom realtif setiap unsur dalam peraksi sama dengan jumlah atom unsur dalm
produk reaksi.
c.
Koefisien
rumus diubah menjadi bilangan bulat kecil
.
2.5
Ekivalen
2.5.1 Ekivalen
asam basa
Satu ekivalen asam
adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol H+. satu ekivalen
basa adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol OH- atau dpat mereaksikan satu mol H+.
Contoh :
1 mol HCl meghasilkan 1
mol H+
1 ekiv HCl = 1 mol HCl
= 36,5 gram
1 mol H2SO4
menghasilkan 2 mol H+
Jawab :
Satu
ekiv H2SO4 = mol H2SO4 = ×
98 g = 49g
Satu
mol H3PO4 menghasilkan 2 mol H+
Satu ekiv H2SO4
= mol H3SO4= ×97,995 g = 32,665 g
Satu molNaOH menghasilkan
1 mol OH-
Satu ekiv NaOH = 1 mol NaOH = 40 g
Satu
mol Ca(OH)2 menghasilkan 2 mol OH-
Satu ekiv Ca(OH)2
= mol Ca(OH)2 = ×74,08 g = 37,04 g
2.5.2
Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen
oksidator ( zat pengoksidasi ) adalah sejumlah zat tertentu yang dapat menerima
satu mol elektron ( 6,02 × 1023 elektron ). Satu ekivalen reduktor (
zat pereduksi ) adalah sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu mol
elektron.
Dalam reaksi redoks :
1.
Jumlah
elektron yang diterima sama dengan jumlah elektron yang dilepaskan.
2.
Jumlah
ekivalen oksidator sama dengan jumlah ekivalen reduktor.
3.
Massa
( berat ) ekivalen oksidator sama dengan massa satu mol oksidator dibagi dengan
jumlah mol elektron yang diterima ( massa satu mol oksidator diabgi dengan
jumlah berkurangnya bilangan oksidasi ).
2.6 Persen hasil
Hasil teoritis adalah banyaknya
produk yang diperoleh dari reaksi yang berlangsung sempurna. Hasil teoritis
dihitung dari reaksi pembatas.
Persen hasil adalah merupakan
ukuran efisiensi suatu reaksi (Achmad,2001).
2.6
Laju
reaksi
Dapat didefinisikan sebagai
“berkurangnya konsentrasi pereaksi persatuan waktu atuu bertambahnya
konsentrasi hasil reaksi persatuan waktu”. Konsentrasi, pereaksi, konsentrasi
hasil reaksi dan laju reaksi hanya dapat diperoleh dari percobaan :
atau
Dimana
:
Vpereaksi : laju reaksi pereaksi
Vhasil
reaksi : laju reaksi hasil reaksi
[pereaksi] : konsentrasi pereaksi
[hasil reaksi] : konsentrasi hasil reaksi
t : perubahan waktu (sutresna,1999).
Cara teringkas untuk memberikan suatu
reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia berimbang yang
merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang
terlibat. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu
persamaan kimia berimbang memberikan dasar stokiometri. Perhitungan stokiometri
menghapuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya
suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu
reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia (keenan,1984).
Jika terjadi reaksi kimia, dapat
diamati tiga macam perubahan :
1.
Perubahan
sifat
2.
Perubahan
susunan
3.
Perubahan
energi
2.8
Bilangan Oksidasi
a.
Bilangan
oksidasi setiap atom dalam unsur bebas sama dengan nol ( hidrogen dalam H2,
belerang dalam Se, fosfor dalam P4, semuanya mempunyai bilangan oksidasi nol ).
b.
Dalam
senyawa, bilangan oksidasi fluor sama dengan -1.
c.
Bilangan
oksidasi dalam ion sederhana sama dengan muatannya. Dalam senyawa bilangan
oksidasi untuk golongan IA sama dengan +1, sedangkan dengan unsur golongan IIA
adalah +2.
d.
Bilangan
oksidasi senyawa hidrogen dalam senyawa hidrogen sama dengan +1, kecuali dalam
hibrida logam seperti CaH2, sama dengan -1.
e.
Bilangan
oksidasi oksigen dalam senyawa oksigen sama dengan -2, kecuali dalam peroksida
sama dengan -1, dalam OF2, sama dengan +2 dan dalam superoksida sama dengan -.
f.
Untuk
senyawa netral, “ jumlah” bilangan oksidasi dikalikan jumlah setiap atom sama
dengan nol.
g.
Untuk
suatu ion “jumlah” bilangan oksidasi dikalikan jumlah setiap atom sama dengan
muatan ion. Bilangan oksidasi adalah hanya satu cara untuk mengikuti jejak
muatan listik dalam senyawa sesuai dengan suatu muatan.
( Keenam,A.Hadyana,1992 )
2.9
Penurunan Persamaan Reaksi
Dengan
menghitung jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, suatu persamaan reaksi
dapat diturunkan jika diketahui massa setiap padatan atau volume gas dalam
reaksi itu.
Contohnya : jika suatu hidrokarbon x sebanyak 100 ml
bereaksi dalam 750 ml oksigen, terdapat 75 ml oksigen yang tidak bereaksi,
terbentuk 400 ml karbondioksida dan 450 ml uap air. Bagaimanakah cara penurunan
reaksi pada soal diatas ? berikut akan dijelaskan.
Oksigen yang bereaksi 750 ml -75 ml = 675
ml
x + O2 (g)
→ CO2 (g) + H2O (g)
150ml
675ml 450ml 450 ml
Dari data volume diatas, gas bereaksi dapat disimpulkan :
x + 4□(1/2) O2 (g) → 3CO2 (g) + 3H2O (g)
agar persamaan reaksi setara, maka rumus x adalah C3H6, jadi
persamaan reaksinya adalah :
C3H6
(g) + 4□(1/2) O2 (g) → 3CO2 (g) + 3H2O
(g)
2C3H6
(g) + 9O2 (g) → 6CO2 (g) + 6H2O (g)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1
Alat
1.
Rak
tabung reaksi
2.
tabung
reaksi 7 buah
3.
pipet
volume
3.1.2
Bahan
1.
lempengan
Zn secukupnya
2.
larutan
H2SO4 0,1 M 2 ml
3.
larutan
K2Cr2O4 dan K2Cr2O7
0,1 M 2 ml
4.
larutan
Pb (NO3)2 0,1 M 2 ml
5.
larutan
HCl dan NaOH 0,1 M 2 ml
3.2
Cara kerja
1.
reaksi
yang menghasilkan endapan
a.
2
ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahakan dengan 2 ml
larutan K2Cr2O7 0,1 M didalam tabung reaksi.
Amati endapan yang terbentuk.
b.
Cara
kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7
dengan larutan NaOH 0,1 M.
2.
reaksi
yang menghasilkan perubahan suhu
a.
ml
larutan H2SO4 pekat ditambah dengan NaOH 0,1 M sebanyak 2
ml didalam tabung reaksi. Amati perubahan suhu dengan memegang bagian bawah
tabung reaksi.
b.
Cara
kerja diatas diulang dengan menggantikan larutan H2SO4
pekat dengan larutan HCl 0,1 M.
3.
reaksi
yang menghasilkan perubahan warna
a.
masukkan
kedalam tabung reaksi larutan K2Cr2O4 0,1 M,
kemudian masukkan kedalamnya 2 ml lartan HCl 0,1 M. Amati perubahan warna
larutan.
b.
Cara
kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O4
denagn K2Cr2O7 dan larutan HCl dengan larutan
0,1 M
4.
reaksi
yang menghasilkan perubahan gas
a.
masukkan
2 ml larutan HCl 0,1 M kedalam tabung reaksi dan kedalamnya masukkan secuil
logam Zn. Amati timbunya gas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Percobaan
No
|
Cara Kerja
|
Data Pengamatan
|
1
|
a.
2 ml Pb(NO3)2 + 2 ml larutan K2Cr2O7
b.
2 ml Pb(NO3)2 + 2 ml larutan NaOH
|
Menghasilkan
endapan berwarna kuning pekat
Menghasilkan
endapan yang berwarna putih keruh
|
2
|
a.
H2SO4 pekat +
ml NaOH
b.
Hcl + NaOH ( 2 ml )
|
Menghasilkan
suhu yang panas
Menghasilkan
suhu yang dingin
|
3
|
a.
K2Cr2O4 + Hcl ( 2 ml )
b.
K2Cr2O7 + NaOH ( 2 ml )
|
Warna
kuning bening
Warna
orange bening
|
4
|
a.
2 ml Hcl + Lempeng Zn
|
Terdapat
gelembung di permukaan lempeng Zn
|
4.2
Pembahasan
1.
Reaksi
yang menghasilkan endapan
a.
Pb(NO3)2 + K2Cr2O7 PbCr2O7 + 2KNO3
Ketika larutan Pb(NO3)2
ditambah dengan larutan K2Cr2O7 menghasilkan
endapan berwarna kuning. Karena Pb(NO3)2 merupakan senyawa logam yang memiliki sifat
asam.
b.
Pb(NO3)2 +
2NaOH Pb(OH)2 + Na2NO3
Ketika larutan Pb(NO3)2
ditambahka dengan larutan NaOH
akan menghasilkan endapan berwarna putih. Karena NaOH merupakan basa kuat,
apabila ditambahkan pada senyawa terbanyak endapan warna putih.
2.
Reaksi
Perubahan suhu
a.
H2SO2
Pekat +
2NaOH NaSO4
+ 2H2O
Ketika larutan H2SO2
pekat ditambah dengan larutan NaOH 0,1 M, apabila diamati dengan kasat mata
seperti tidak terjadi apa-apa.Namun, apabila dirasakan dengan menyentuh bagian
bawah tabung reaksi akan terasa panas. Larutan tersebut mengalami parubahan
suhu yaitu reaksi eksoterm , dimana reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan panas atau kalor. Dimana kalor akan berpindah dari system ke
lingkungan.
b.
NaOH
+ HCl NaCl + H2O
Larutan NaOH ditambah dengan larutan
HCl 0,1 M , reaksi tersebut menghasilkan perubahan suhu menjadi dingin.
3.
Reaksi
perubahan warna
a.
K2Cr2O4 + 2HCl 2KCl + H2Cr2O4
Larutan K2Cr2O4
ditambahkan HCl 0,1 M menghasilkan warna kuning bening. Kerena apabila kalium
karbonat direaksikan dengan asam kuat akan menghasilkan warna yaitu warna
kuning.
b.
K2Cr2O7 + 2NaOH 2KOH +
Na2Cr2O7
Larutan K2Cr2O7
ditambahkan dengan NaOH menghasilkan warna orange bening. Karena apabila kalium
karbonat direaksikan basa kuat akan menghasilkan warna bening yaitu warna
orange bening.
4.
Reaksi
menghasilkan gelembung
a.
HCl
+ Zn ZnCl
+ H+
Larutan HCl ditambahkan dengen lempengan Zn. Apabila larutan
HCl 0,1 M didalam tabung reaksi dimasukan sedikit lempengan Zn akan
menghasilkan gas.Karena HCl merupakan larutan elektrolit , dimana larutan
elektrolit adalah larutan yang banyak mengandung gelembung-gelembung gas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1.
Ciri-ciri reaksi kimia sebagai berikut :
a.
terbentuknya
endapan
b.
terjadinya
perubahan suhu
c.
terjadinya
perubahan warna
d.
terbentuknya
gas
2.
Apabila
K2Cr2O4 dicampur dengan Pb (NO3)2 maka kedua senyawa tersebut akan
bereaksi menghasilkan endapan atau senyawa baru yaitu PbCrO7 yang
berwarna orange.
3.
Pada
reaksi H2SO4 pekat dengan NaOH menghasilakn panas dan reaksi diatas tersebut
merupakan reaksi eksoterm NaOH + HCl
menghasilkan dingin merupakan reaksi endoterm.
4.
K2Cr2O4
+ HCl maka akan menghasilkan perubahan warna orange yang lebih pekat dari
K2Cr2O4.
5.
Pada
reaksi yang menghasilkan gas, HCl + lempengan Zn, maka timbul gas pada logam
Zn.
0 Response to "Praktikum Kimia Dasar " Reaksi-Reaksi Kimia ""
Post a Comment