Prarancangan Pabrik Etilen Glikol Bab 10 Instrumentasi dan Keselamatan Kerja
BAB X
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
10.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang
dipakai di dalam suatu sistem kontrol untuk mengatur jalannya suatu proses agar
hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan sistem kontrol
adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran
(variabel) sehingga berada pada suatu harga yang telah ditetapkan.
Instrumentasi dalam suatu
pabrik adalah sebagai pengontrol jalannya proses sehingga dapat dikendalikan
untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi dan mutu yang optimum. Keadaan ini
harus diimbangi dengan pemeliharaan dan keselamatan kerja yang merupakan
kondisi yang harus dimiliki sedemikian rupa sehingga kemungkinan kecelakaan
dapat dicegah pada pengoperasian pabrik. Instrumentasi biasanya dihubungkan dengan alat-alat kontrol
sedangkan keselamatan kerja dihubungkan dengan peralatan dan karyawan.
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Video alat-alat kimia dapat di lihat di link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=vhOpIrUjdw0
Dengan adanya instrumentasi ini pula, para
sarjana teknik dapat segera melakukan tindakan apabila terjadi kejanggalan
dalam proses. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar
kondisi proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang
paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal (Considine,
1985).
Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu
ruang kontrol yang dihubungkan dengan peralatan (kontrol otomatis) (Timmerhaus,
2004).
Variabel-variabel proses yang biasanya
dikontrol/diukur oleh instrumen adalah:
1.
Variabel utama,
seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas
spesifik, konduktivitas, pH, humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan
kelembaban, dan variabel lainnya (Considine,1985).
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah:
1.
Range yang diperlukan untuk pengukuran
2.
Level instrumentasi
3.
Ketelitian yang
dibutuhkan
4.
Bahan konstruksinya
5.
Pengaruh pemasangan
instrumentasi pada kondisi proses (Timmerhaus, 2004).
10.1.1
Tujuan
Sistem Pengontrolan
Tujuan dari sistem pengontrolan dalam menjalankan operasi pada suatu
pabrik adalah sebagai berikut :
1.
Keamanan (Safety)
Keamanan dalam operasi suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer
untuk orang-orang yang bekerja di pabrik tersebut dan bagi kelangsungan
perusahaan. Untuk menjaga keamanan tersebut, berbagai kondisi operasi pabrik
seperti tekanan operasi, temperatur, konsentrasi bahan kimia dan lain-lain
harus dijaga tetap dalam batasan-batasan tertentu yang diizinkan.
2.
Spesifikasi produk (Production specification)
Suatu pabrik harus menghasilkan produk dalam jumlah dan kualitas tertentu
yang diinginkan, dengan demikian dibutuhkan suatu sistem pengendali untuk
menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan.
3.
Peraturan lingkungan (Environmental regulations)
Terdapat berbagai peraturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat
tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia agar tidak mencemari lingkungan
sekitar.
4.
Kendala-kendala operasi (Operational constraints)
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik kimia memiliki
kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi.
5.
Keekonomian (Economics)
Operasi kimia ditujukan untuk memberikan keuntungan yang maksimum,
sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang menyebabkan biaya bahan baku
menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi maksimum.
10.1.2
Pengelompokan
Sistem Kontrol
Secara umum sistem
pengontrolan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Manual dan otomatik
Pengontrolan secara manual adalah pengontrolan yang dilakukan oleh
manusia yang bertindak sebagai operator, sedangkan pengontrolan secara otomatis
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh
peralatan yang bekerja secara otomatis.
b.
Feed-back
dan feed-forward
Feed-back control system adalah
sistem pengontrolan di mana besaran keluaran memberikan efek terhadap besaran
masukan sehingga besaran yang dikontrol dapat dibandingkan terhadap harga yang
diinginkan melalui alat pencatatan (indikator atau recorder). Sedangkan feed-forward
control system adalah sistem kontrol dimana keluaran tidak memberi efek
terhadap besaran masukan, sehingga variabel yang dikontrol tidak dapat
dibandingkan terhadap harga yang diinginkan.
c.
Analog dan digital
d.
Menurut
sumber penggerak, yaitu elektris, pneumatis dan mekanis.
10.1.3
Elemen-elemen
Sistem Kontrol
Setiap sistem kontrol terdiri dari unit yang membentuknya yang disebut
elemen sistem yang selanjutnya elemen-elemen ini terdiri dari komponen-komponen
diantaranya :
a.
set
point,
b.
variable
controller;
c.
manipulated
variable;
d.
controller;
e.
system,
f.
feedback
element, dan
g.
forward
gain.
10.1.4
Instrumentasi
Alat pada Prarancangan Pabrik Etilen Glikol
Jenis-jenis instrumentasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.
Temperature
controller (TC)
Temperature controller adalah instrumen pengatur
suhu atau pengukur sinyal dalam bentuk panas menjadi sinyal mekanis atau
listrik. Pengaturan temperatur dilakukan dengan mengatur laju alir pemanas
maupun laju alir pendingin.
b.
Pressure
controller (PC)
Pengukuran tekanan dapat dilakukan dengan mengatur jumlah vapor atau gas yang keluar dari suatu
alat dimana tekanannya ingin dideteksi.
c.
Flow
controller (FC)
Flow controller adalah
instrumensasi untuk mengukur kecepatan aliran fluida dalam pipa atau unit
proses lainnya. Pengukuran aliran fluida dalam pipa biasanya diatur dengan
mengubah output dari alat yang
menyebabkan fluida mengalir dalam sistem pipa.
d.
Level
controller (LC)
Level controller adalah
instrumentasi yang dipakai untuk mengukur ketinggian permukaan cairan dalam
suatu peralatan dengan mengatur laju fluida masuk atau keluar.
10.2
Teknik
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, cacat ataupun kematian. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu
diperhatikan secara serius. Dalam hubungan ini bahaya yang ditimbulkan bisa
berasal dari mesin, sifat zat dan keadaan tempat kerja. Apabila keselamatan
kerja dan keamanan pabrik tidak mendapat perhatian dan tidak terjamin maka
kenyamanan kerja tidak akan pernah terwujud sehingga akan menyebabkan proses
produksi kurang berjalan lancar.
Untuk menghadapi permasalahan ini maka ada dua metode penanggulangan
yaitu penanggulangan secara preventif dan curative.
10.2.1
Penanggulangan
Preventif
Penanggulangan ini diarahkan pada penanggulangan sebelum bahaya atau
masalah itu terjadi. Untuk menanggulangi permasalahan ini harus ditinjau
terlebih dahulu bahaya yang mungkin muncul dalam pabrik, bahaya-bahaya tersebut
diantaranya :
a. chemical hazards (bahaya yang
ditimbulkan oleh bahan kimia);
b. mechanical hazards (bahaya yang
disebabkan oleh mesin);
c. electrical hazards (bahaya yang
disebabkan oleh listrik); dan
d. construction hazards (bahaya yang
disebabkan oleh konstruksi).
Usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka penyelamatan preventif
antara lain sebagai berikut.
a.
Pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan,
preventifnya berupa :
1)
penyediaan alat deteksi dan sistem alarm yang
sensitif terhadap kebakaran pada daerah
rawan api; dan
2)
penyediaan peralatan pemadam kebakaran.
b.
Peralatan perlindungan diri
Selama berada dilokasi pabrik disediakan peralatan dan
perlengkapan perlindungan diri bagi karyawan berupa:
1)
pakaian kerja, masker, sarung tangan bagi
karyawan yang bekerja berhubungan dengan bahan kimia, misalnya pekerja di
laboratorium;
2)
helm, sepatu safety
dan perlindungan mata bagi karyawan yang bekerja dibagian alat-alat berat; dan
3)
penutup telinga untuk karyawan bagian ketel.
c.
Keselamatan kerja terhadap listrik
Sistem
perkabelan ditata terpadu dan terisolasi dengan sempurna
d.
Keselamatan kerja terhadap sifat zat,
peventifnya berupa :
1)
disediakan alat-alat yang dapat mencegah
masuknya atau terhirupnya zat-zat kimia seperti masker penutup mulut; dan
2)
disediakan tabung oksigen sebagai alat pensuplai
oksigen bila keadaan darurat sewaktu terjadi kebocoran alat proses yang
mengeluarkan uap berbahaya yang dapat mengganggu pernafasan.
e.
Kesadaran dan pengetahuan yang memadai bagi
karyawan
Faktor yang penting sebagai usaha mencapai keselamatan kerja
adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya
usaha mencapai keselamatan kerja. Usaha-usaha yang dapat dilakukan antara lain
:
1) melakukan
pelatihan berkala bagi karyawan;
2) membuat
peraturan tata cara kerja dengan pengawasan yang baik dan memberi sanksi bagi
karyawan yang tidak disiplin; dan
3) membekali
karyawan dengan ketrampilan menggunakan peralatan-peralatan dengan benar dan
cara-cara mengatasi keselamatan kerja.
10.2.2
Penanggulangan
Curative
Pencegahan secara curative dilakukan apabila bahaya sudah
terjadi. Seperti penanganan bahaya kebakaran diatasi dengan penyediaan sarana
pemadam kebakaran, disamping itu bangunan-bangunan yang penting harus
dilengkapi dengan fasilitas jalan yang memadai. Apabila kebakaran terjadi yang
dianggap peka terhadap kebakaran dilengkapi dengan parit-parit yang dialiri air
bekas dari proses yang dianggap tidak menyebabkan polusi. Selain itu pada
ruang-ruang kantor yang menyimpan arsip-arsip harus disediakan racun api (fire stop).
Pada pabrik juga
disediakan sarana pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan poliklinik
sebagai langkah awal untuk menolong korban sebelum disalurkan ke rumah sakit.
Keselamatan kerja
dalam proses produksi dapat ditingkatkan dengan mengambil langkah-langkah
sebagai berikut:
1)
tidak
boleh merokok dan minum minuman berakohol;
2)
tidak
boleh minum air kecuali dari keran minum;
3)
setiap
ruang gerak harus aman dan tidak licin;
4)
jarak antara mesin-mesin dan peralatan lainnya
harus cukup luas;
5)
disediakan
fasilitas pengungsian bila terjadi kebakaran (assembly point);
6)
setiap
proses yang berbahaya dan sensitif harus diisolasi pelaksanaannya;
7)
tanda-tanda
gambar pengaman harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya; dan
8)
jangan
menangani peralatan yang rusak maupun sambungan-sambungan listrik laporkan
segera kesalahan yang dijumpai pada pengawas anda.
0 Response to "Prarancangan Pabrik Etilen Glikol Bab 10 Instrumentasi dan Keselamatan Kerja"
Post a Comment