Praktikum Kimia Organik " Alkohol dan Asam Karboksilat "
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Pratikum
Alkohol
dan Asam Karboksilat
1.2
Tanggal
Pratikum
31
Mei 2011
1.3
Tujuan
Pratikum
Menentukan
sifat- sifat alkohol dan asam karboksilat.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga
disebut grain alkohol, dan
kadang untuk minuman yang
mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan
sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki
pengertian yang lebih luas lagi. Alkohol adalah asam lemah.
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada atom karbon, yang ia
sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain. Rumus
kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'.
Gugus fungsional alkohol
adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada
tiga jenis utama alkohol primer, sekunder, dan tersier. Nama-nama ini merujuk
pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Etanol dan metanol adalah
alkohol primer. Alkohol sekunder yang paling sederhana adalah propan-2-ol, dan
alkohol tersier sederhana adalah 2-metilpropan-2-ol (Fessenden, Kimia Organik).
2.2 Penggunaan
Alkohol
Alkohol juga
dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi yang ukurannya kecil.
Alkohol
dapat digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat
untuk membakar lebih bersih dibanding gasoline atau diesel. Alkohol
dapat digunakan sebagai antifreeze pada radiator. Untuk
menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol
dapat disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini akan
mendinginkan masuknya udara kedalam
pipa masuk, menyediakan masuknya udara yang lebih padat.
2.3 Nama-nama
untuk alkohol
Ada dua cara
menamai alkohol: nama trivia dan nama IUPAC. Nama trivia biasanya dibentuk dengan mengambil nama gugus alkil, lalu
menambahkan kata alkohol.
Contohnya, "metil alkohol" atau "etil alkohol". Nama IUPAC dibentuk dengan mengambil
nama rantai alkananya, menghapus "a" terakhir, dan menambah ol. Contohnya, "metanol" dan
"etanol". Pada senyawa yang lebih kompleks, misalnya golongan steroid, maka gugus
-OH diberi nama hidroksi.
1.
Alkohol
umum
·
Isopropil alkohol (sec-propil
alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau
alkohol gosok
·
Gliserin (atau gliserol,
propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat
dalam minyak dan lemak alami,
yaitu trigliserida
(triasilgliserol)
Alkohol
digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan bakar. Ada lagi
alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu yang dikenal di masyarakat sebagai
spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara bebas sebagai bahan bakar. Namun
untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan atau minuman, maka alkohol
tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut juga methylated spirit,
karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama spirtus.
2.
Metanol
dan etanol
Dua alkohol
paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama
umumnya metil alkohol dan
etil alkohol) yang strukturnya sebagai berikut:
H H H
|
| |
H-C-O-H
H-C-C-O-H
|
| |
H
H H
metanol
etanol
Dalam
peristilahan umum, alkohol biasanya adalah etanol atau grain alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol sangat umum digunakan, dan
telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang
digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan
di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua
alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi
etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Penggunaan
metanol sebagai pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid,
metilamina, metilklorida, metilsalisilat, dan lain-lain. Penggunaan etanol
sebagai minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet,
dan sintesis eter, koloroform, dan lain-lain (Suminar, Kimia Organik).
2.4 Asam
Karboksilat
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengan dung gugus
karbonil dan sebuah gugus karboksil –COOH interaksi dari kedua unik asam
karboksilat
1.
Ciri-ciri
asam karboksilat
-
Mengandung
gugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH) maupun gugus aril (AR-COOH).
-
Kelarutan
sama dengan alkohol
-
Asam
dengan jumlah C 1-4 larut dalam air
-
Asam
dengan jumlah C 5 sukar larut dalam air
-
Asam
dengan jumlah C 6 tidak larut dalam air
-
Larut
dalam pelarut organik seperti ester, alkohol, dan benzena
2.5 Pembuatan
Asam Karboksilat
1. Oksidasi dengan
alkohol primer
2. Oksidasi dengan benzena
3. karbonasi reagen
gringnad
4. Hidrolisis nitrid
BAB III
METODELOGI
PRAKTIKUM
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat yang digunakan
1.Tabung reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3.
Pipet Volume
4.
Pipet Tetes
5.
Filler
6.
Spatula
3.1.2 Bahan-bahan yang digunakan
1.Metanol
2.Etanol
3.
Air
4.
H2SO4 pekat
5.
Natrium Carbonat
3.2 Cara Kerja
1. Kelarutan
dalam air
2
tabung reaksi diisi air 1 ml, pada kelima tabung ditambahkan masing-masing
methanol dan ethanol, tetes demi tetes dikocoki sampai mempunyai volume yang
sama dengan air, kemudian tambahkan sedikit kristal Na2CO3,
diamati yang terjadi.
2. Reaksi
dengan asam sulfat
2
tabung reaksi diisi dengan 1 ml asamsulfat pekat, lalu ditambahi alkohol
seperti diatas, sambil dikocoki amati yang terjadi.
3. Reaksi
dengan NaCl
2
tabung reaksi diisi dengan 1 ml alkohol seperti diatas, lalu ditambahi sedikit
NaCl, diamati perbedaan kecepatan reaksi dari masing-masing tabung.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Hasil
dari pecobaan pada alkohol yaitu
1.
Metanol
ditambahkan lebih cepat bereaksi
dibandingkan dengan etanol ditambahkan H2O setelah ditambahkan N2CO3
larutan Na2C3 larut dalam etanol.
2.
Metanol ditambah asam
sulfat lebih panas dan berubah warna menjadi warna keemasan dibandingkan dengan
etanol yang tidak berubah warna ketika ditambahi asam sulfat.
3.
Metanol ditambahkan
serbuk NaCl bereaksi lambat dan airnya keruh, sedangkan etanol ditambahkan NaCl
bereaksi cepat dan tidak mengalami perbahan warna pada air.
4.2
Pembahasan
1.
Pada pencampuran
metanol dengan H2O reaksi terjadi dengan cepat dibandingkan etanol
dengan H2O. Ini terjadi karena titik didih metanol jauh lebih tinggi
dari pada titik didih etanol. Pada saat larutan ditambah Na2CO3
larut, didalam etanol tidak larut sehingga menjadi keruh.
2.
Metanol dicampur dengan
asam sulfat lebih panas dibandingkan dengan etanol dicampur asam sulfat. Ini
terjadi karena perbedaan titik didih. Titik didih metanol 78oC
sedangkan titik didih etanol -88.6oC.
3. Metanol
yang ditambahkan NaCl lebih cepat bereaksi dibandingkan etanol yang ditambahkan
NaCl. Ini karena perbedaan titik didih kedua larutan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Alkohol
dapat larut dalam air dan H2SO4.
b. Alkohol
tidak dapat larut dalam Na2CO3.
c. NaCl
dapat beteaksi dalam metanol.
d. Titik
didih metanol lebih tinggi dibandingkan titik didik etanol.
5.2 Saran
Ketika melaksanakan praktikum, praktikan harus
menggunakan alat pelindung agar terhindar dari bahaya.
Praktikan harus benar-benar teliti saat melakukan
percobaan agar mendapatkan hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden,
1999. Kimia Organik, Edisi Ketiga.
Erlangga: Jakarta.
Petrucci,
H. Ralph. Kimia Dasar, Edisi Keempat
Jilid 1.Erlangga: Jakarta.
Respati,
1986. Kimia Organik, Jilid 1.Aksara
Baru: Jakarta.
Suminar,
Hart, 1990. Kimia Organik, Edisi Keenam.
Erlangga: Jakarta.
0 Response to "Praktikum Kimia Organik " Alkohol dan Asam Karboksilat ""
Post a Comment